Waktu Tuhan Adalah Yang Terbaik Bagi Kita
![]() |
Image: getwallpapers.com |
Bukan
orang Kristen namanya jika tidak pernah berdoa kepada Tuhan. Bahkan kehidupan
doa adalah salah satu ciri hidup Kristen yang sejati.
Yesus
sendirilah juga, yang memerintahkan kepada para pendengarnya
(Matius
7:7-11), dan juga kepada para muridNya untuk berdoa kepada Bapa (Matius 6:9-13).
Tidak
salah jika kita sebagai orang percaya memiliki permohonan dan harapan kepada
Tuhan. Tuhan yang kita percayai, bukanlah Tuhan yang melarang umatNya untuk
mengangkat tangan kepada Dia.
Semakin
kita mengalami pergumulan hidup, maka semakin kencang pula doa yang dinaikkan
kepada Tuhan. Semakin besar tantangan hidup yang datang menghadang, maka
idealnya semakin besar pula harapan kita akan doa-doa dikabulkan oleh Tuhan.
Berdoa
bukan hanya bersyukur kepada Tuhan atas berkat dan karuniaNya atas kehidupan
kita, namun berdoa juga di dalamnya ada permohonan dan permintaan kepada Tuhan.
Berlebihankah
kita meminta sesuatu kepada Dia? Tentu tidak! Salahkah jika seorang ibu berdoa
supaya anak-anaknya diberikan kecerdasan di sekolah? Tentu tidak!
Kelirukah
jika seorang ayah berdoa kepada Tuhan, supaya dia disertai dan menjadi berkat
di dalam pekerjaan yang dia tangani? Tentu tidak! Anehkah jika seorang wanita
dan pria berdoa kepada Tuhan, supaya mereka mendapakan jodoh yang menurut
mereka baik? Tentu tidak!
Ada
banyak permohonan yang dinaikkan kepada Dia oleh orang-orang Kristen di dunia
ini. Ada banyak permintaan yang sampai kepada Bapa oleh orang-orang yang
mencintai Tuhan.
Bahkan
ada juga doa yang sampai kepada Bapa untuk memohon perlindungan dan kekuatan.
Masih banyak lagi topik-topik doa seseorang yang dia naikkan ke hadirat Tuhan.
Berdoa
dengan melakukan hal-hal di atas itu tidak keliru. Seorang kekasih jika dia
ingin meminta sesuatu kepada orang yang dia cintai bukanlah sesuatu yang tidak
layak. Hal tersebut adalah wajar dan normal.
Yesus
adalah Tuhan kita dan hidup kita, oleh sebab itu jika kita meminta ataupun
memohon sesuatu kepada Dia, maka itu adalah bagian dari kedekatan relasi kita
dengan Dia.
Namun
jika kita sudah menaikkan doa-doa kita kepada Dia, tentu kita menanti jawaban
dan respons dari Tuhan atas permohonan dan juga keinginan hati kita.
Kita
harus jujur bahwa, terkadang kita mendesak Tuhan, supaya doa kita segera
dijawab. Kita merasa bahwa Tuhan harus segera menolong dan kalau tidak, kita
akan mengalami sesuatu yang buruk dan sial.
Namun
mendesak Tuhan dan memaksa Tuhan, sebenarnya bukanlah cara yang Dia inginkan
dari kita. Yesus memberikan teladan kepada manusia saat di taman Getsemani,
bagaimana Dia bergumul habis-habisan. Di akhir doa Yesus dia berkata “tetapi bukan kehendakKu melainkan kehendakMu
yang jadi” (Lukas 22:42; Matius 26:39).
Memang
tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai manusia yang masih tinggal di bumi dan
menghadapi masalah-masalah dan kerumitan yang ada, serta kompleksitas yang
tinggi.
Terkadang
hati kita ingin bersabdar atas jawaban doa kita, namun pikiran kita berbicara
lain. Terkadang mulut kita sudah berucap biar kehendak Tuhan yang jadi, namun
perasaan kita bereaksi lain.
Di saat
berdoa pun, kita merasa bahwa kesakitan, himpitan, luka, hantaman, persoalan,
konflik sudah berkecamuk di dalam batin dan hati kita.
Tidak
mudah untuk bersabar untuk menanti jawaban atas doa yang kita naikkan
kepadaNya. Namun jika Yesus juga tidak menuntut BapaNya, siapaka kita yang
melakukan hal tersebut?
“Jadilah kehendakMu di bum dan di Surga”
adalah salah satu poun penting yang harus kita perhatikan di dalam doa kita. Makna
ungkapan ini pun bisa memiliki arti bahwa “jawaban
atas doa-doa kita adalah sesuai waktunya Tuhan”.
Sebuah
lagu rohani karya NDC Worship yang berjudul “Waktu Tuhan” di dalamnya lirik tersebut berkata “Bila Kau izinkan sesuatu terjadi, ku percaya
semua untuk kebaikanku; bila nanti telah tiba waktuMu, ku percaya kuasaMu,
memulihkan hidupku; waktu Tuhan pasti yang terbaik, walau kadang tak mudah
dimengerti, lewati cobaan ku tetap percaya, waktu Tuhan, pasti yang terbaik”
Percayalah
bahwa bukan waktu kita yang terbaik bagi kita, sekalipun doa kita rasanya ingin
segera dijawab. Manusia selalu menginginkan sesuatu dengan cepat dan langsung,
namun cara Tuhan bekerja dalam menjaban doa, adalah menurut cara Tuhan.
Waktu
Tuhan pastilah yang terbaik bagi kita. Waktu Tuhan adalah yang cocok dan tepat
bagi kita. Waktu kita bisa keliru di dalam menginginkan sesuatu kepadaNya.
Tuhan
tidak bisa salah dan keliru, Dia adalah sempurna dan baik, kudus dan tulus
adanya. Biarkanlah Dia bekerja menurut cara Tuhan, biarkanlah Dia menjawab doa
kita sesuai ‘timing-nya’ Dia.
Jangan
mendesak Tuhan apalagi mengancam Tuhan. Dia hanya ingin melihat seberapa
setiakah kita dan seberapa tekunkah kita, menanti janjiNya digenapi atas kita.
Dia tidak
bisa menipu kita, jika manusia bisa menipu, menyerang balik, menghancurkan
kita, bahkan melumpuhkan kita, namun tidak bagi Tuhan.
Tuhan
akan menjawab kita sesuai caraNya dan Dia tidak akan pernah meleset. Dia tidak
akan menjawab doa orang jahat tatkala anda dengan tulus dan jujur berdoa kepada
Dia.
Dia akan
merespons anda yang sungguh-sungguh membiarkan kehendak Dia yang jadi atas
hidupmu. Sekali lagi, percayalah kepada Dia yang akan menjawab doa-doa,
permohonan-permohonan, harapan-harapan kita tepat pada waktunya.
Percayalah
bahwa waktu Tuhan tidak terlalu cepat, juga tidak akan terlalu lambat, namun
waktu Tuhan tepat pada waktuNya.
Bukan waktunya
kita, bukan Waktu Indonesia Barat (WIB), bukan pula Waktu Indonesia Timur (WIT),
bahkan Waktu Indonesia Tengah (WITA), melainkan sesuai waktuNya Tuhan, sebab
waktu Tuhan adalah yang terbaik. Amin. Tuhan Yesus memberkati.
0 Response to "Waktu Tuhan Adalah Yang Terbaik Bagi Kita"
Post a Comment