Mengenal Kaisar Galba, Otho, Vitellius, dan Vespasianus

Image: pexels.com/karol-wisniewski

Kaisar Galba, tahun 68

Revolusi angkatan bersenjata menunjukkan bahwa sesungguhnya kekaisaran ini diperintah oleh militer karena mereka dapat menunjuk dan menahbiskan calon mereka tanpa berunding dengan Senat terlebih dahulu.

 

Galba, pengganti Nero, bukanlah calon satu-satunya dari pihak militer, ketika dia mengangkat Lucius Calpurnius Piso sebagai calon penerusnya, Otho, yang dulunya turut mendukung dia dengan harapan untuk menjadikan dirinya sendiri sebagai kaisar, membujuk pasukan pengawal kaisar untuk membunuh Galba dan mengangkatnya menjadi kaisar.

 

Kaisar Otho, tahun 69

Masa pemerintahan Otho sangat singkat. Senat merestui penobatan Otho, tetapi Vitellius, wali negeri dari Jerman menyerang Roma bersama pasukannya. Otho terbunuh dalam pertempuran ini dan Vitellius menggantikan tempatnya.

 

 

Kaisar Vitellius, tahun 69

Vitellius diakui oleh Senat tetapi ia tidak mampu mengendalikan pasukannya, maupun menciptakan pemerintahan yang mantap.

 

Tentara wilayah timur turut campur dalam urusan pemerintah pusat dan mengangkat jenderal mereka, Vespasianus sebagai kaisar.

 

Pada saat itu Vespasianus sedang terlibat dalam suatu peperangan di Yerusalem. Kemudian dia menyerahkan kepemimpinannya di Yerusalem ke tangan Titus, putranya dan pergi ke Mesir serta menguasai negara itu dan memutuskan pengiriman bahan makanan ke Roma.

 

Letnannya, Mucianus dikirim ke Italia. Meskipun pasukan Vitellius bertahan mati-matian, para pengikut Vespasinus mengalahkan dan melucuti kota Roma. Vitellius terbunuh dan Vespasianus dinyatakan sebagai pemimpin yang baru.

 

 

Kaisar Vespasianus tahun 69-70

Vespasianus adalah seorang serdadu tua yang sederhana, yang cermat mengatur pengeluaran dana dan keras menjalankan pemerintahannya.

 

Dia melumpuhkan revolusi yang timbul di antara bangsa Bataviae dan bangsa Gaul, sedang Titus menuntaskan penumpasan Yerusalem. Kota Yerusalem dihancurleburkannya dan propinsi ini dikuasai oleh militer.

 

Dia memperkuat garis depan dengan mengubah status Kerajaan-kerajaan yang tidak sendiri menjadi propinsi-propinsi. Keungan negara dipulihkan dengan penghematan di segala bidang dan pemungutan pajak-pajak baru.

 

Dia membangun Koloseum yang terkenal itu. Dia meninggal dunia pada tahun 79, dan menyerahkan pemerintahan ke tangan Titus, yang telah menjadi tangan kanannya selama ini.

 

Dialah orang pertama dari Wangsa Flavius, selain dari pada Titus dan Domitinus, putranya.

 

 

Sumber: 

Merril C. Tenney, Survei PB, page 11-13

Share this post