KAMU HARUS SEMPURNA


"UCAPAN YESUS YANG SULIT"




Matius 5:48 (TB)  

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Matthew 5:48 (NET)  

So then, be perfect, as your heavenly Father is perfect.



Matthew 5:48 (KJV)  

Be ye therefore perfect, even as your Father which is in heaven is perfect.

Matthew 5:48 (NKJV)  

Therefore you shall be perfect, just as your Father in heaven is perfect.



Hidup Kristen - Beberapa pelajar etika Kristen membedakan standar umum dari perbuatan-perbuatan kristiani dengan apa yang disebut “nasihat. 

nasihat tentang kesempurnaan; seolah-olah hal yang pertama ditetapkan bagi orang-orang Kristen biasa sedangkan yang kedua bisa dicapai oleh orang-orang suci yang sejati (lihat hal. 187). 



Perbedaan semacam itu tidak dibuat oleh Tuhan Yesus. Yang Ia buat ialah membedakan standar-standar umum mengenai moral yang dianut di dalam dunia dengan standar yang harus dituju oleh murid-muridNya. Tetapi hal yang kedua itu adalah sesuatu yang harus menjadi ciri semua murid-Nya, bukan hanya beberapa orang pilihan. 

Misalnya, prinsip bahwa satu perbuatan baik harus dibalas dengan satu perbuatan baik pula, dianut oleh orang-orang yang kurang saleh bahkan oleh orang' orang kafir. Siapa saja yang membalas perbuatan baik dengan perbuatan jahat dianggap kejam dan tidak senonoh. Tetapi pengikut Tuhan Yesus tidak boleh puas dengan standar-standar konvensional mengenai tingkah laku yang patut. 

Menurut standar-standar konvensional perbuatan baik patut menerima perbuatan baik yang lain, tetapi menurut standar yang Ia letakkan bagi murid-murid-Nya, sebuah perbuatan jahat patut menerima sebuah perbuatan yang baik. Tetapi kata 'patut' bukanlah kata yang tepat. 

Satu perbuatan jahat mungkin patut menerima pembalasan satu perbuatan jahat pula, tetapi satu perbuatan jahat terhadap murid-muridNya harus dibalas oleh mereka dengan perbuatan yang baik. “Apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja,” kata-Nya kepada mereka, “Apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukanlah orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian?” (Mat. 5:47). Dan langsung setelah itu, datanglah perkataan: “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu di surga adalah sempurna.” 


Ini memang terdengar sebagai “nasihat tentang kesempurnaan” dalam arti kata yang sangat harafiah. “Jadi sempurna seperti Allah.” Siapakah yang bisa mencapai kesempurnaan seperti itu? Apakah tidak membuangbuang waktu meskipun kita baru mencobanya saja? Tetapi konteks perkataan ini menolong kita untuk memahami ketegarannya. Mengapakah murid-murid Tuhan Yesus, ahli-ahli waris Kerajaan Allah harus membalas kejahatan dengan kebaikan? Hukum purba berbunyi, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Im. 19: 18); tetapi kegenapan perintah itu tergantung dari jawaban atas pertanyaan, “Siapakahsesamaku manusia?” (Luk. 10:29). 

Ketika Tuhan Yesus mendapat pertanyaan itu, Ia menceritakan kisah tentang orang Samaria yang baik hati untuk menunjukkan bahwa 'sesama'-ku dalam arti yang dimaksudkan oleh perintah itu ialah siapapun yang memerlukan pertolonganku, siapapun yang bisa aku layani dengan ramah. 

Tetapi orang Israel yang pertama-tama diberi perintah itu tidak menganggap seorang Kanaan sebagai “sesama” dalam arti yang harus dikasihi. Dan keturunan mereka di zaman PB tidak menganggap seorang Romawi sebagai sesama pula. 


Kebanyakan sistem etika menekankan kewajiban seseorang kepada sesamanya; tetapi gerak maju dalam etika ditandai oleh wawasan Yang meluas. Yang terkandung dalam jawaban atas pertanyaan, “Siapakah sesamaku manusia?” Mengapakah aku harus ramah kepada orang yang tidak ramah kepadaku? Bila seseorang berbuat jahat kepadaku, mengapa aku tidak boleh membalasnya setimpal dengan perbuatannya? “Karena,” kata Tuhan Yesus, “Allah sendiri memberi kita teladan dalam hal ini.” “Bapamu yang di surga menerbitkan matahari bagi orang jahat dan orang yang baik Dia menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar' (Mrk. 5:45). 

Ia mencurahkan berkat-Nya tanpa diskriminasi. Pengikut Tuhan Yesus adalah anak-anak Allah, dan mereka harus memancarkan kemiripan keluarga dengan berbuat baik kepada semua 

orang, juga kepada mereka yang sepatutnya menerima yang Sebaliknya. Jadi, kata Tuhan Yesus, jalanilah jalan yang sempurna dalam melakukan yang baik, sama seperti Allah. 

Perintah yang sama muncul dalam konteks yang serupa, tetapi dalam kata-kata yang sedikit berbeda dalam Lukas 6:36: “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” Kalau kita menemukan perkataan yang sama tetapi yang disuguhkan dalam bentuk yang berbeda oleh dua penginjil seperti yang kita temukan di sini, maka sering alasannya ialah bahwa kata-kata Tuhan Yesus dalam bahasa Aram telah diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani dengan dua cara yang berbeda. 

Kita tidak mengetahui kata-kata yang tepat di dalam bahasa Aram yang dipakai Tuhan Yesus dalam peristiwa ini, tetapi mungkin artinya, “Kamu harus sempurna (yaitu mencakup semua, tanpa batasan apa pun) dalam perbuatan yang murah hati dan kebaikan, karena begitulah sifat Allah” Ketika Taurat dibacakan di sinagoge dari bahasa asli Ibrani, maka pembacaan diiringi oleh pembacaan sebuah alinea (yang disebut targw") dalam bahasa Aramik, yaitu bahasa daerah yang populer. Ada sebualh kutipan pendek di dalam Taurat (Im. 22:26-28) yang memerintahkan kebaikan terhadap binatang. Dalam salah satu kutipan bahasa Aramik, alinea ini berakhir dengan kata-kata: “Sama seperti Bapa kita murah hati di surga, begitu juga kamu harus murah hati di bumi.” 


Jadi, mungkin beberapa pendengar dari Tuhan Yesus mengenali sebuah kalimat yang tak asing di telinga mereka ketika “perkataan yang keras” ini keluar dari mulut-Nya. Bagaimanapun juga perkataan ini tidak sulit untuk dipahami; kadang-kadang perkataan itu sulit untuk dilakukan. 


SUMBER

UCAPAN YEAYE YANG SULIT, SAAT. HAL. 66-69

0 Response to "KAMU HARUS SEMPURNA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel