INTRODUKSI KITAB AMSAL
LATAR
BELAKANG SEJARAH KITAB AMSAL
A.
Nama
Nama dalam
bahasa Ibrani disebut dengan “mishle shelomoh” yang dapat berarti ”amsal
Salomo” (1:1). Nama ini sesuai dengan keyakinan tradisi bahwa Salomo merupakan
kontributor utama dalam kitab ini. Dalam bahasa Yunani (LXX) disebut “paraimiai
salomontus”. Latin, Liber provebiorum yang merupakan perpaduan kata “pro” (dari atau bagi) dan kata “verba”
(kata-kata). Dalam tulisan para rabi kitab ini isebut “sepher hokhmah” (kitab
hikmat”
B.
Penulis
Nama Salomo
muncul pada setiap awal dari tiga bagian besar dalam kitab Amsal yang
ditulisnya (1:1, dari bagian pasal 1-9; 10:1, dari bagian pasal 10-22-16; dan
25:1 dari bagian pasal 25-29). Menurut I Raj-raja 4:23, Salomo menulis 3000
Amsal dan 1005 nyanyian. Tidak kurang dari 800 Amsal yang ditulisnya terdapat
dalam kitab Amsal ini.
Informasi yang
diberikan melalui pendahuluan merupakan suatu petunjuk yang terbaik untuk
menghubungkan Salomo dengan kitab Amsal.
Tidak
seorangpun yang lebih memiliki kualifikasi dari pada Salomo yang dapat
dijadikan sebagai kontributor utama. Dia berdoa kepada Allah supaya mendapat
hikmat dari Allah (I Raj.3:1-15) dan Allah memberikan hikmat kepada Salomo (I Raj.4:29-31). Orang-orang dari negeri
seberang (termasuk ratu Syeba datang untuk mendengarkan hikmat Salomo (I
Raj.4:34; 10:1-13,24),berkata-kata dengan hikmat (I Raj.3:5-9).
Salomo
menunjukkan hikmatnya dalam menyelesaikan persoalan (I Raj.3:16-19).
Pengetahuannya yang luas, sikapnya, ketrampilannya dan pandangannya yang luar
biasa. Dalam setiap wilayah yang dipimpinnya, Salomo memberikan kemakmuran dan
kemuliaan kepada Israel sampai hari-hari terakhir hidupnya (band,I Raj.11:4).
Tentulah apa
yang ditulis Salomo dikumpulkan dan diedit oleh orang lain. Menurut Pkh.12:9,
“Selain.Pengkotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan.
Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak Amsal”
Kumpulan
tulisan Salomo yang kedua (10-22) dikumpulkan dan diedit oleh raja Hizkia yang
memiliki minat akan hal-hal spiritual
yang berisi pokok-pokok tentang Allah. Nabi Yesaya dan Mikha melayani pada masa
pemerintahan Hizkia dan hal itu juga memberi kesan bahwa mereka juga termasuk
ke dalam kumpulan-kumpulan itu.
Amsal 22:17-24:34,
berisi tentang perkataan-perkataan hikmat memiliki persamaan-persamaan dengan
“Wisdom of Amenemope”, suatu dokumen tentang pengajaran bagi masyarakat sipil
bagi orang-orang Mesir yang hidup pada tahun 1000-600 BC dan ditulis kira-kira
tahun 1200 BC . Persamaan-persamaan
dapat dijelaskan:
Wisdom Amenemope
|
Kitab Amsal
|
“Pasanglah
telingamu dengarlah apa yang dikatakan, berilah perhatiannmu untuk
mengerti” (DOTT, 176)
|
“Pasanglah
telingamu dan dengarlah amsal-amsal orang bijak. Berilah perhatian kepada
pengetahuanku” ( 22:7)
|
“Janganlah
memindahkan batas tanah yang ada di batas tanah yang baik …Dan jangan
merobohkan batas tanah seorang janda” (DOTT,174)
|
“Jangan
engkau memindahkan batas tanah yang lama, dan memasuki lading anak-anak
yatim” (
|
Jika “hakkomim”
(orang berhikmat) hidup sebelum zaman Salomo dia kemungkinan menjadi kolektor
atau editor dari serangkaian “perkataan-perkataan hikmat”. Di sini tidak ada
informasi tentang Agur (pasal 30), atau tentang Lumuel (pasal 31).
Agur bin Yake
secara singkat disebut, Lumuel dipanggil sebagai seorang raja dan orang
berhikmat. Dan sebagian orang mengidentikkan keduanya dengan Salomo, tetapi hal
itu tidak memiliki dasar. Dua puluh dua ayat pasal terakhir yang berbicara
tentang wanita bijaksana (31:10-31) kemungkinan ditulis oleh Lumuel.
3.
Tanggal Dan Setting
Amsal adalah
suatu kumpulan peribahasa dan bukan kitab sejarah. Kitab ini dihasilkan oleh
sekolah-sekolah hikmat di Israel. Menurut Yer.18:18 dan Yeh.17:26 ada tiga
golongan manusia yang menjadi komunikator dan mediator yang menerima dan
menyampaikan pesan-pesan ilahi.
Imam mengajar Hukum Taurat, Nabi
mengomunikasikan perkataan-perkataan Allah, dan Tua-Tua atau orang bijaksana
memberikan nasihat dan menyediakan aflikasi-aflikasi praktis tentang hikmat
yang baik untuk persoalan-persoalan dan bagi keputusan-keputusan hidup.
Pengkhotbah merupakan suatau contoh sekolah hikmat yang baik (Pkh.1:1, 12; 7:27 ; 12:8-10)
Sebagai suatu
antologi (bunga rampai),Amsal ditulis dalam suatu periode yang panjang, berapa
lama kita tidak kita ketahui. Kita hanya dapat komfirmasi terhadap
bagian-bagian yang dihubungkan dengan Salomo (Abad 10) dan diredaksi oleh
Hizkia (kira-kira tahun700 B C).
4.
Tema dan Tujuan
Amsal adalah
suatu kitab yang secara jelas merincikan tujuannya. Pernyataan yang dicatat
dalam 1:2-6 terdapat dua tujuan rangkap dari kitab Amsal :
1. Untuk
menanamkan ketajaman dan kebijaksanaan moral (1:2a,3-5)
2. Untuk
membangun kemurnian mental dan pandangan (1:2b,6)
Kata “hikmat
dan “instruksi” dalam 1:2a adalah dua kata yang saling melengkapi satu dengan
yang lain. Hikmat yang berarti “ketrampilan” atau “keahlian” dan Instruksi yang
berati “disiplin”. dipakai secara bergantian. Tidak ada ketrampilan yang
sempurna tanpa disiplin, dan ketika seseorang memiliki ketrampilan dia memiliki
kebebasan untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Amsal dihubungkan dengan dasar
hikmat ( ketrampilan) yang menjadi landasannya yaitu: melakukan yang benar di
hadapan Allah atau dengan kata lain sumber hiamat adalah sikap,”takut akan
Tuhan”.
Pengetahuan,
pengalaman dan keinginan-keinginan kita menuntut kita untuk menempatkan Allah
di tempat yang utama (3:5-7). Pasal 1-9 adalah suatu disain hikmat yang dicatat
sebagai suatu pedoman untuk mencegah dan untuk memperbaiki gaya hidup
orang-orang yang tidak baik. Amsal menyediakan suatu pedoman untuk menemukan
warisan hikmat, kebijaksanaan, pengetahuan, kemampuan, tuntunan, koreksi,
nasihat dan kebenaran dari generasi ke generasi.
Tema kitab
Amsal ditemukan dalam 1:7a, “takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan”.
Takut akan Tuhan berarti menghormati kebenaran-Nya, memuliakan-Nya, percaya
kepadanya dengan jalan merendahkan diri di hadapan-Nya.
Disini ada
hubungan timbal balik karena, takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat (9:10 ), sebaliknya hikmat akan
memimpin kepada pengetahuan dan takut akan Allah (2:1-5).
E. Kontribusi
Kitab Amsal Kepada Alkitab
Kitab Amsal
dibangun di atas dasar takut akan Tuhan, yang menjadi landasan bagi praktek
kekudusan, ketrampilan atau hikmat dalam hidup. Dalam kitab ini ada suatu
penekanan tentang sesuatu yang bersifat universal dan menyeluruh karena kitab
ini berbicara kepada setiap orang.
Amsal merupakan
suatu pernyataan yang diperuntukkan bagi setiap orang yang mengalami
berbagai-bagai persoalan yang berbeda dan di dalam kondisi yang berbeda. Kitab
Mazmur mengajarkan kepada kita bagaimana berjalan di hadapan Allah dalam
ibadah, tetapi kitab Amsal lebih terfokus kepada bagaimana kita berjalan di
hadapan sesama kita dalam kehidupan setiap hari.
Jika ibadah
lebih dilakukan di bait Allah atau di kemah-kemah pertemuan, maka kitab Amsal adalah jiwa ibadah yang diluaskan
sampai ke rumah dan pasar. Hikmat adalah agama di luar gereja. Amsal berbicara
tentang praktik-praktik hidup, moral dan
hati nurani, kitab ini harus dibaca secara perlahan dan teliti dan dalam
bagian-bagian yang lebih pendek. Beberapa bagian dari Amsal berisi humor (11:22 ; 19:24 ; 23:13 ,35;
24:33; 25:29; 26:13-16; 27:15-16; 30:15,21-23). Kitab Amsal dikutip oleh para
penulis Perjanjian Baru dalam beberapa bagian antara lain:
KITAB AMSAL
|
KUTIPAN DALAM PERJANJIAN BARU
|
3:7
|
Rm.12:6
|
25:21-22
|
Rm.12:20
|
Yak.4:6
|
|
24:21
|
I Ptr.2:17
|
16:7
|
I Ptr. 3:13
|
Iptr.4:18
|
|
26:11
|
II Ptr.2:22
|
3:11-12
|
Ibr.1:5-6
|
Ibr.12:13
|
|
I Ptr.4:18
|
|
22:9
|
II Kor.9:7
|
25:6-7
|
Luk.14:7
|
Di samping
kutipan-kutipan kitab Amsal dalam Perjanjian Baru, kitab Amsal memiliki
persamaan-persamaan dengan kitab Yakobus:
1. Pokok Tentang
Lidah Dalam Kitab Amsal Dengan Kitabyakobus
KITAB AMSAL
|
KITAB YAKOBUS
|
12:18-19
|
|
15:1-2
|
3:5
|
3:6
|
|
25:15
|
3:3
|
25:23
|
4:1
|
2. Pokok Tentang
Hikmat Allah Dan Hikmat Dunia
A. Hikmat Dunia Menurut Yakobus 3:15-16 :
-
Duniawi band.Ams.14:2
-
Alami
band.Ams.7:18
-
Berasal dari
setan-setan band.Ams.27:20
-
Iri hati
band.Ams.6:34
-
Mementingkan
diri sendiri band. Ams.28:25
-
Melanggar
aturan atau kacau balau band. Ams. 11:29
-
Jahat band.
Ams.8:13
B. Hikmat Allah
Menurut Yakobus 3:17 :
-
Murni band.
Ams.15:26
-
Pendamai band.
Ams.3:1-2
-
Peramah band. Ams.11:2
-
Penurut band.
Ams.14:15
-
Penuh belas
kasihan dan buah buah yang baik band. Ams.11:17; 13:18
-
Tidak memihak
band. Ams.21:6
-
Tidak munafik
band. Ams 28:13
F. Kristus
Dalam Kitab Amsal
Dalam Amsal 8,
Hikmat dipersonifikasikan dan nampak dalam kesempurnaannya. Hikmat itu adalah
Allah (8:22 -31), hikmat
adalah sumber hidup baik secara biologis maupun secara rohani (8:35 -36), dan hikmat tersedia bagi
semua orang yang menerimanya (8:1-6, 32-35) dan hikmat itu besar (8:8-9).
Hikmat ini
menjadi inkarnasi dalam Yesus Kristus, “ bagi orang-orang disembunyikan seluruh
kekayaan hikmat dan pengetahuan” (Kol.3:2), tetapi melalui pekerjaan Kristus
kita ada di dalamnya, yang menjadi bagi kita yang berasal dari Allah,
menyucikan, membenarkan, dan menebus kita (I Kor.1:30; I Kor.1:22-24)
G. Analisa Struktur Kitab Amsal
Amsal merupakan
suatu kitab yang memiliki alur struktur atau garis besar yang kurang jelas.
Pada bagian yang pertama kita dapat menyelidiki suatu perbedaan antara bagian
pertama (1-9) dengan bagian yang kedua (10-31). Secara umum, bagian pertama
berisi tentang catatan catatan atau tulisan-tulisan tentang hikmat dan bagian
yang kedua memiliki susunan yang lebih pendek. Kitab Amsal dapat dibagai ke
dalam beberapa bagian antara lain;
1. Pendahuluan
(1:1-7)
Pendahuluan
memiliki tiga fungsi pertama, memberikan judul bagi seluruh kitab (1:1). Dalam
ay.1 disebut Salomo sebagai sumber hikmat yang ditemukan dalam kitab. Meskipun
pernyataan ini tidak dapat dibangun untuk menunjukkan bahwa Salomo menulis
seluruh kitab, tetapi paling tidak ia memiliki peranan yang besar dalam kitab
Amsal. Kedua, pendahuluan menjelaskan tujuan kitab (1:2-6) dan ketiga,
pendahuluan menyediakan dasar atau fondasi bagi seluruh isi kitab (1:7)
2. Tulisan-Tulisan
Hikmat (1:8-9:18)
Bagian ini
berbeda dengan bagian sebelumnya dan banyak memakai aphorism
(persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan antara yang baik dan yang buruk).
Sembilan pasal pertama berisi perkataan-perkataan hikmat yang lebih panjang.
Tulisan itu menjelaskan percakapan seorang bapa dengan anak-nya ( bukan dalam
pengertian biologis) sebagai contoh 1:8-19).
Ada berbagai
pandangan tentang jumlah tulisan-tulisan dalam bagian ini, ada yang berpendapat
terdapat 10 tulisan, ada yang berpendapat 15 tulisan, tetapi keseluruhannya
terdiri atas beberapa bingkai (1, 8, 9) dan tujuh pilar (2-7).
Hal yang paling
penting ialah bahwa tidak ada hal ang berbeda bagai kedua catatan ini (1:8-19; 1:20 -33). Bagian ini
menyediakan panduan hermeneutic untuk menafsirkan bagian-bagian berikutnya.
Bagian ini menjadi pondasi-pondasi religius bagi Amsal yang diikuti dalam pasal
10 (bagian berikutnya).
3. Amsal-Amsal
Salomo (10:1-22:16; 25:1-29:27)
Dua judul dalam
bagian ini (10:1; 25:1) mengindikasikan Salomo sebagai penulis kitab ini dan
diyakini bahwa Hizkia sebagai kolektor dan editornya pada kemudian hari.
Bagian-bagian ini secara keseluruhan memiliki susunan yang pendek, ada yang terdiri atas dua baris
(bicola), tetapi ada bagian-bagian tertentu yang diperpanjang (27:20-27).
Bagian ini
hampir secara keseluruhan kesejajaran antitesis sebagai cara untuk mengkounter
pandangan-pandangan yang berbeda dari lawan-lawannya hikmat. Pemakaian kesejajaran
antitesis merupakan dasar untuk menjelaskan tema kitab Amsal : pertentangan
antara hikmat orang benar dengan kebodohan orang fasik.
Sulit untuk
memahami kitab Amsal karena sarat dengan gagasan-gagasan yang nyata tentang kehidupan. Secara singkat kitab
ini dapat dipahami sebagai penyelidikan tentang pengalaman manusia dengan
intensitas dan direfleksikan. Intensitas ini ditunjukkan dalam pemakaian
metafor dan simile secara ektensif.
Meskipun
demikian kitab Amsal tidak selalu mengekspresikan kebenaran yang dalam atau
sulit dipahami, kadang-kadang sebagian dari Amsal menjelaskan sesuatu yang
biasa,. Sebagai contoh “orang malas” yang tidak mau melakukan pekerjaannya” (
Ams. 10:4-5). Kitab Amsal juga mempunyai urutan yang serampangan (tidak teratur).
Perkataan tentang seorang pemabuk (20:1), diikuti oleh Amsal Raja yang murka (20:21 ), menghindari perbantahan
(20:3), kemalasan (20:4) dan lain-lain.
Tetapi dalam
kitab Amsal juga pengelompokan, misal tentang raja ( 25:2-7), tentang orang
bodoh dan kebodohannya (26:1-12) dan ada pokok-pokok lain yang tersebar di
berbagai tempat.
4. Perkataan-perkataan hikmat (22:17-24:34 )
Dimulai dengan
himbauan kepada para pembaca agar mereka mendengar perkataan-perkataan hikmat.
Disini ada dua bagian yang berbeda melalui catatan, inilah perkataan-perkataan
hikmat (24:23). Bagian ini mencakup banyak pokok yang sama sebagaimana Amsal
Salomo: Sensitifitas kepada orang miskin (22:22 -23), kekayaan yang fana (23:4-5),menjauhi
jalan-jalan perempuan sundal (23:26 -26),
ejekan bagi orang-orang malas (24:30-34). Meskipun pendek tetapi bagian ini
lebih bervariasi daripada Amsal Salomo. Disini terdapat beberapa bicola (22:28 ; 23:10 ) dan sebagian merupakan catatan-catatan
panjang.
5.
Perkataan-Perkataan Agur ( 30) Dan Lumuel ( 31:1-9) Dan Pujian Bagi Perempuan
Bijak (31:10-31)
Dua pasal
terakhir dari kitab Amsal ditulis oleh dua orang yang tidak diketahui secara
pasti disebut Agur dan Lemuel. Perkataan perkataan Agur (30) sulit untuk dimengerti dan dimulai dengan keragu-raguan, pertanyaan-pertanyaan tentang
Allah. Setelah perkataan-perkataan Lemuel yang singkat. Kitab ini diakhiri
dengan suatu pujian kepada seorang wanita yang bijak. Pribadi dalam ayat-ayat
ini dijelaskan sebagai:
a. Perempuan
Yang Baik (13,15-16)
b. Istri Yang
Baik (11-12, 23-24)
c. Seorang Ibu
Yang Baik (14-15, 18, 21, 27)
d. Seorang
Tetangga Yang Baik (9, 25)
H. Pokok-Pokok
Penting Dalam Kitab Amsal
A. Raja Salomo
Sebagaimana
dijelaskan di atas, Salomo merupakan tokoh penting dalam kitab Amsal. Latar
belakang Salomo sebagai seorang raja Israel yang menggantikan ayahnya Daud.
Salomo memiliki berbagai karunia baik sebagai seorang negarawan, musikus,
penyair, filsuf dan lain-lain. Salomo merupakan satu-satunya raja yang paling
berhikmat. Dengan hikmat yang diterimanya dari Allah, Salomo memerintah bangsa
Israel dalam kejayaan.
B. Takut akan Tuhan : sumber hikmat
Takut akan
Tuhan merupakan landasan bagi seluruh hikmat, pokok ini secara mutlak melandasi
seluruh kitab Amsal. Hikmat dan takut akan Tuhan merupakan suatu bagian yang
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Hikmat adalah seni atau ketrampilan atau kecakapan
yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai keberhasilan hidup atau hikmat
adalah pengetahuan untuk menjalani kehidupan (Ams.1:5). Bagi umat Allah, sikap
takut akan Tuhan merupakan tuntutan dan tuntunan mutlak dalam menjalani
kehidupan.
Hal inilah yang
merupakan perbedaan hikmat Perjanjian Lama dengan hikmat-hikmat Timur tengah
kuno. Hikmat Israel tidak hanya merupakan kecakapan dalam aspek manusiawi
tetapi didasarkan kepada relasi mereka dengan Tuhan. Pokok ini dicatat dalam
kitab Amsal antara lain : (1:7; 3:7; 10:27; 14:26-27; 15:16-33; 16:6; 19:23;
22:4; 23;17; 24:21)
C. Hikmat orang
bijaksana dan kebodohan orang fasik
Pokok ini
secara khusus menjadi topik penting dalam kitab Amsal pada bagian yang pertama
(1-9). Bagian ini menjelaskan perbedaan antara hikmat orang-orang yang hidup
berdasarkan patokan-patokan Allah (melakukan yang benar) dengan orang-orang
“berhikmat” (orang bodoh) hidup menuruti hawa nafsunya sendiri.
Hikmat membawa
kepada kehidupan, tetapi kebodohan hanya akan membawa kepada kerapuhan hidup dan
kematian. (10:8,13-14; 12:1, 15-16; 13:14-16,20; 14:1,3,7-8,15-18,24,33; 15:5;
16:6 21-22; 18:2; 21:22; 22:23; 23:9; 24:3-7; 26:1; 28:26; 29:8-9)
D. Pokok-Pokok
Lainnya
a. Kemalasan
dan kerja keras ( 10:4-5,26; 12:11,24,27; 13:4; 14:23; 15:19; 18:9; 19:15;
20:4,13; 21:25; 22:13; 24:30-34; 26:13-16; 28:19)
b. Amarah
(14:17; 29-30; 15:18; 16:14; 19:11; 20:2; 22:24-25; 29:22)
c. Si kaya dan
si miskin (10:15 ; 11:4; 13:17 -18; 14:20 -21; 18:11
)
d. Lidah atau
perkataan-perkataan (10:18-21; 11:9;12:6;13:2-3; 14:5; 15:1-2; 16:1; 17:14;
18:4,6,13; 19:5; 20:19; 22:10; 25:11; 26:20-28; 27:2; 28:23; 29:26)
0 Response to "INTRODUKSI KITAB AMSAL"
Post a Comment