UCAPAN SULIT PL - TUHAN TIDAK BERALIH DARI MURKANYA YANG SANGAT MENYALA-NYALA


Ucapan Sulit Dalam PL - murka Allah menyala-nyala


UCAPAN SULIT DALAM PERJANJIAN LAMA 33


“TETAPI TUHAN TIDAK BERALIH DARI MURKANYA YANG SANGAT MENYALA-NYALA ITU”



2 Raja 23:26

Tetapi TUHAN tidak beralih dari murka-Nya yang sangat bernyala-nyala itu yang telah bangkit terhadap Yehuda oleh karena segala sakit hati-Nya yang ditimbulkan Manasye.

Hidup Kristen - Apakah mungkin mengatasi pengaruh dari kekejaman selama bertahun-tahun dan kekejaman dengan satu masa pemulihan dan kebangkitan kembali yang tak pernah terjadi?

Dapatkah tiga puluh tahun masa pemerintahan seorang cucu yang saleh menggantikan kakek, dan ayah yang kejam yang telah sampai pada batas kesabaran Allah selama enam puluh tahun?

Dengan kata lain, apakah kejahatan mempunyai akibat hukum dan bertumpuk pada masyarakat, atau seperti kata pepatah, "Apakah setiap tong selalu berdiri di atas dasarnya sendiri?"

Sekalipun kemungkinan bahwa Raja Manasye dari Yehuda menjadi raja, atau wali raja, sekitar sepuluh tahun sebelum ayahnya, Raja Hizkia, mati, ayahnya yang saleh tak berpengaruh atas 50 tahun pemerintahan putranya memberontak ini. Hal ini sangat mengejutkan sesudah kebangkitan besar di bawah pemerintahan Hizkia.



Manasye merupakan gambaran pepatah lama, "Allah mungkin punya anak-anak, tetapi Ia tak punya cucu." Dalam kasusnya, suatu keluarga yang berbudaya dan saleh tak menjamin bahwa ia akan mengikut Tuhan.

Itu sebabnya, selama setengah abad Manasye meniru segala perbuatan jahat penduduk Kanaan. Ia membunuh begitu banyak orang benar sehingga tinggal terlalu sedikit untuk mempertahankan Yerusalem pada saat yang diperlukan (2 Raj. 21:10-15); semuanya itu yang dibiarkan oleh rakyat.

Kerajaan yang jahat ini memerintahkan agar Yesaya "digergaji menjadi dua bagian" (Ibrani 11:37). Penyembahan berhala dan kebobrokan Manasye menyebabkan Yehuda dan Yerusalem tidak dapat menghindari penolakan oleh Allah (2 Raj. 24:3; Yer. 5:4).

Manasye sesungguhnya memiliki apa yang sekarang disebut pengalaman pertobatan menjelang kematian. Karena melawan raja Asyur, yakni Asyurbanipal, Manasye diseret ke dalam penjara di mana "dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya, dan berdoa kepada-Nya.

Maka TUHAN mengabulkan doanya dan mendengarkan permohonannya ... Dan Manasye mengakui bahwa TUHAN itu Allah" (2 Taw. 33:12-13). Ini terjadi pada akhir pemerintahannya.

Namun sudah sangat terlambat untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat dan keluarganya sendiri. Manasye diganti oleh anaknya yang jahat yaitu Amon, yang dibunuh oleh para penjahat lainnya. 2 Tawarikh 33:23 dengan jelas memberi tahu kita bahwa Raja Amon tidak merendahkan diri di hadapan TUHAN."

Dengan penuh belas kasih Allah mempersiapkan putra Amon yang berusia delapan tahun, yaitu Yosia, untuk menjadi raja. Sejak awal, Yosia berjalan seturut dengan jalan Daud dan bukan jalan kakeknya, Manasye, atau ayahnya, Amon.

Ia layak dihargai sebab memulai salah satu masa reformasi dan kebangunan kembali yang paling intensif yang dikenal dalam sejarah Yehuda.

Sesungguhnya, dengan ditemukannya Kitab Hukum Taurat, yang telah lenyap dan tak diketahui selama bertahun-tahun, Yosia memulai suatu kebangunan yang besar. Nampaknya kebangunan ini tak pernah menyentuh kebudayaan, sebab kebangunan itu tak memiliki pengaruh cukup lama dan tak berdaya mengatasi tahun-tahun kejahatan yang bertumpuk di bawah pemerintahan Manasye.



Maka perkataan yang sulit dari bacaan ini punya makna khusus. Reformasi dan kebangunan Yosia yang mengagumkan tidak cukup untuk menghapus kejahatan yang diperbuat oleh ayahnya dan kakeknya sebelum dia.

Sekalipun Yosia mengakhiri banyak bentuk penyembahan berhala yang lahiriah dalam hasrat tulusnya untuk mempersembahkan diri dan bangsanya kepada Tuhan, bangsa itu sendiri tidak berpaling kembali kepada Tuhan. Bangsa itu mengikuti jejak raja mereka yang rohani ini karena rasa takut, namun hati dan pikiran mereka sepertinya hanya sedikit terpengaruh.

Jika pasal-pasal permulaan Kitab Yeremia mencerminkan kondisi-kondisi di bawah pemerintahan raja Yosia, maka pasal-pasal itu juga menggambarkan kemurtadan dalam hati bangsa itu, bukan hanya sebelum reformasi Yosia dan penemuan Kitab Hukum, melainkan juga selama itu dan sesudahnya.

Yang Kudus dari Israel tak lagi akan memaafkan dan berbelas kasihan; Ia akhirnya diwajibkan untuk mendatangkan hukuman yang sebelumnya telah diberitahukan kepada Manasye dalam 2Raja-raja 21:12-15.

Jadi, sekalipun Allah sabar dan berlimpah dalam belas kasih-Nya, hukuman pada akhirnya akan dan harus datang, sekalipun dalam kancah itu tampil seseorang yang nampaknya menunda hutang yang berhadapan dengan seluruh bangsa itu.


Sumber :
“Ucapan yang Sulit dalam Perjanjian Lama”  Walter C Kaiser, Jr. LITERATUR SAAT, 2015, halaman 123-125.


0 Response to "UCAPAN SULIT PL - TUHAN TIDAK BERALIH DARI MURKANYA YANG SANGAT MENYALA-NYALA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel