TUJUH UNGKAPAN - "AKU ADALAH" DALAM INJIL YOHANES




Injil Yohanes adalah injil yang sangat unik. Berbeda dengan Injil Sinoptik yakni Matius, Markus dan Lukas. Injil Yohanes tidak diawali sebuah kisah silsilah seperti Injil Matius, tidak diawali dengan sebuah cerita tentang kelahiran dari seorang perawan Maria, namun Injil ini dimulai dengan sebuah keilahian yang menakjubkan. Yohanes 1:1 mengungkapkan kebenaran yang mengangumkan ini dengan sebuah frase yang hebat yakni “pada mulanya adalah Firman….”


Sebuah pendekatan yang luar biasa bukan? Namun di dalam Injil Yohanes sendiri terdapat 7 perkataan Yesus di mana hal tersebut menekankan ke-Keilahian dan sekaligus menjelaskan identitas Kristus kepada dunia. Artikel ini akan membahas hal tersebut.


1.    AKU ADALAH AKULAH ROTI HIDUP


Dalam Yohanes 6:35 Yesus berkata kepada bahwa Dia adalah “Roti Hidup”
Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

Perkataan ini adalah ungkapan Yesus yang pertama dalam Injil Yohanes kepada para pendengarnya. Ungkapan ini memiliki latarbelakang yakni kisah di mana Yesus sudah memberika makan orang dengan modal lima roti dan dua ikan yang dinikmati oleh 500 orang laki-laki tidak termasuk perempuan.

Orang banyak merasa takjub dan ingin menjadikan Yesus sebagai pemimpin mereka. Namun Yesus punya tujuan dan inilah yang melatarbelakangi perkataan ini. Yesus berkata lebih lanjut bahwa mereka harusnya mencari bukan hanya makanan yang cepat habis dan tidak dapat bertahan sampai kepada kekekalan. (Yohanes 6:27).

Yesus sebagai orang Israel sejati sangat tahu betul, bahwa nenek moyang mereka diberi makan roti yakni Manna selama 40 tahun. Namun Yesus menjelaskan sekaligus meralat  bahwa bukan Musa yang memberikan roti itu yang atasnya mereka ‘bangga’ namun Allah yang memberikan roti itu kepada mereka. (Yohanes 6:32). 

Salah satu perbedaan yang mendasar antara kualitas roti Manna yang nenek moyang bangsa Israel terima ialah bahwa mereka akan lapar lagi sedangkan roti yang akan Yesus tawarkan berbeda (Yohanes 6:35) Yesus memberi syarat bahwa untuk menikmati roti ini harus dating dan percaya kepada Dia. 


Apa yang Yesus coba sampaikan ialah bahwa Yesus sebagai Roti dari Surga berarti bahwa Dia bukan berasal dari dunia ini. Yesus akan memberi kekenyangan hingga kepada kekekalan yang tentu bermakna secara spiritual.


2.    AKU ADALAH “TERANG DUNIA”


Pernyataan kedua “Aku adalah…” di dalam Injil Yohanes yakni “Aku adalah Terang Dunia” (Yohanes 8:12; 9:5).

“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

Orang Israel tentu sudah sangat memahami bahwa selama perjalanan di padang gurun (selama 40 tahun) mereka dikawal oleh tiang api pada malam hari. Hal ini membuktikan bahwa orang Israel tidak pernah mengalami kegelapan malam yang menyebabkan kaki mereka terantuk. 


Malam selalu diterangi oleh cahaya api Tuhan yakni Tiang Api. Kesan ini memberikan ingatan yang tajam bahwa nenek moyang Israel sudah merasakan terang yang benderang yang menerangi kegelapan malam.

Apa yang Yesus sampaikan yakni bahwa “Dia adalah terang Dunia” Dia bukan saja terang yang hanya menerangi orang Israel. Hal ini sedikitnya memberikan pola baru bahwa Mesias tidak hanya dating hanya untuk menyelamatkan orang Israel saja namun juga orang Non-Yahudi. 


Yesus menyadari bahwa para pendengarnya masih banyak berjalan dalam kegelapan karena belum berjalan di bawah terang sejati yakni Kristus. Yesus secara jelas berkata bahwa mereka gelap tanpa Terang Dunia ini yakni diriNya sendiri. 



Yesus memiliki kualitas sekaligus kualifikasi sembagai pemberi terang. Dia sanggup menyingkirkan kegelapan dan sekaligus menunjukkan jalan terang kepada barangsiapa yang percaya kepadaNya. Dia memberikan garansi bahwa siapa saja yang mengikut dan percaya kepadaNya maka ia akan mempunyai terang hidup itu sendiri.




3.    AKU ADALAH “PINTU”

Ungkapan ketiga Ego Emi Yesus ialah “Akulah Pintu”. Dalam Yohanes 10:9 dia berkata “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.” 


Konteks penjelasan Yesus ini adalah tentang Pintu di mana domba bisa keluar dan masuk kandang. Pintu ini hanya dapat dimasuki oleh Sang Gembala, dan bukan pencuri. Sebab pencuri tidak masuk pintu melainkan memanjat tembok, karena dia adalah perampok (Yohanes 10:1)

Apa yang Yesus coba sampaikan ialah bahwa Yesus adalah Pintu di mana melalui Dia sajalah seserang dapat masuk ke dalam kerajaan Surga, siapa saja percaya kepadaNya dia akan menemukan tempat hingga kepada kekekalan (Yohanes 10:10)



4.    AKU ADALAH “AKULAH GEMBALA YANG BAIK”


Perkataan Yesus yang kelima tentang “Aku adalah” “Akulah Gembala Yang Baik”
Yohanes 10:11 berbunyi “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” Yesus mendeklarasikan bahwa diriNya adalah Gembala yang baik yang rela hingga memberikan nyawaNya bagi domba-domba-Nya.

Ada perbedaan yang mendasar antara Yesus dengan gembala upahan, yakni ketika menghadapi bahaya yang bisa saja mengancam nyawa domba-domba. Jika ia adalah gembala upahan, maka dia tentu tidak bersedia kehilangan nyawa untuk mempertaruhkan keselamatan domba-domba gembalaannya. Sedangkan Yesus tidak! Dia siap dan rela memberikan nyawaNya kepada keselamatan domba-dombaNya.

Hal ini juga menjelaskan bahwa nyawa Yesus menjadi taruhan terhadap keselamatan domba-dombaNya sekaligus jaminan perlindungan yang akan menaungi dan mengayomi domba-dombaNya. Ini adalah gambaran betapa Yesus adalah pribadi yang rela mati bagi orang-orang percaya (domba-dombaNya). 


Yesus mengingatkan bahwa domba-domba lain (selain dari Isreal) juga merupakan misi penyelamatan Yesus (Yohanes 10:16) sehingga bukan saja orang Israel yang akan digembalakanNya namun juga termasuk bangsa-bangsa lain, sehingga mereka mendenagar suara Kristus.



5.    AKU ADALAH “AKULAH KEBANGKITAN DAN HIDUP”


Ungkapan kelima dari perkataan Ego Eimi Yesus ialah “Akulah Kebangkitan Dan Hidup” Yohanes 11:25 berkata “Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati

Yesus sedang berkata kepada para pendengarNya (orang-orang Yahudi) bahwa Dia sendirilah kebangkitan itu dan Dia jugalah hidup itu. Hal ini bukanlah isapan jempol semata sebab di ayat sebelumnya Yesus sudah membuktikan dan membungkan segala keraguan dan ketidakpercayaan banyak orang.

Dia sudah membangkitkan Lazarus saudara Marta dari kematian (Yohanes 11:23). Hal ini membuktikan bahwa Dia berkuasa atas kematian dan juga kebangkitan. Dia bisa menghendaki seseorang bangkit jika hal tersebut adalah kehendakNya. 


Implikasi dari perkataan Yesus ini selain bermuatan supernatural, juga memiliki makan bahwa seseorang sekalipun sudah mati secara badani namun dia tetap hidup, karena Yesus berkuasa melakukanNya. Orang-orang yang percaya kepadaNya dan yang sudah meninggal dia tetap hidup di dalam Kristus, karena apa? Karena Yesus sendiri yang mengatakanNya.




6.    AKU ADALAH “AKULAH JALAN DAN KEBENARAN DAN HIDUP”

Ungkapan keenam dari perkataan Ego Eimi ialah “Aku adalah Jalan dan kebenaran dan hidup” ungkapan ini tentu sudah sangat terkenal bagi banyak orang percaya. Latarbelakang ungkapan ini muncul yakni untuk memberi jawaban kepada salah salah satu murid di mana Yesus sedang menjelaskan hubungan antara Anak dan Bapa. Siapa saja yang melihat Anak dia sudah melihat Bapa. 


Murid bertanya supaya Bapa itu ditunjukkan kepada mereka maka Yesus berkata “Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Yohanes 14:6

Ketiga poin penting di dalam kalimat Yesus ini yakni jalan, kebenaran dan hidup tentu semua bermuara pada satu tujuan bahwa hanya melalui Yesuslah setiap orang memiliki akses kepada Bapa. 


Ketika seseorang mengakui dan menerima Yesus mereka akan melihat Bapa di dalam Yesus. Seseorang yang percaya kepada Yesus punya akses untuk bersama Bapa di kehidupan setelah kematian nanti.

Sebenarnya konteks kisah ini sudah bernuansa ‘sedih’ di mana Kristus memberitahukan bahwa mereka harus hidup dengan mengasihi satu dengan yang lainnya. Yesus berkata juga bahwa di tempat Dia nanti berada ada banyak sekali tempat untuk para murid supaya kelak mereka tinggal bersama Kristus.



7.    AKU ADALAH “AKULAH POKOK ANGGUR YANG BENAR”


Ungkapan terakhir Ego Eimi Yesus dalam injil Yohanes adalah “Akulah pokok Anggur yang benar” Yohanes 15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.”

Ide penting di dalam ungkapan Yesus ini terletak pada “relasi” bahwa pokok angggur yang memiliki ranting harus tetap melekat pada pokok jika ingin terus mempertahankan hidup.

Apa yang Yesus coba sampaikan kepada para pendengarnya ialah bahwa mereka tidak bisa hidup di luar Kristus. Oleh sebab itu Yesus memerintahkan kepada pendengarNya supaya mereka tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam mereka (Yohanes 15:4).



Yesus tidak saja memberi gambaran keuntungan tinggal di dalam pokok, namun juga mengungkapkan fakta bahwa di luar pokok mereka akan mati dan binasa. Dengan kata lain Yesus adalah sumber kehidupan mereka jika ingin mereka tetap hidup dan terhindar dari kebinasaan kekal.


Penutup:

Semua ungkapan tujuh perkataan Ego Eimi (Aku adalah) dari Yesus kepada para pendengarNya bahwa hanya Dialah, dan hanya melalui Dia sajalah dan hanya Dialah fokus di mana setiap mata harus memandang kepada Dia dan dating kepada Dia. Tujuh ungkapan Ego Eimi juga menekankan bahwa Dia adalah Mesias Allah yang hidup. 

0 Response to "TUJUH UNGKAPAN - "AKU ADALAH" DALAM INJIL YOHANES"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel