Mengenal Kaisar Augustus

 

Image: pexels.com/tamula



Kaisar Augustus, 27 SM- Tahun 14 


Di bawah pemerintahannya ~ imperium Romawi, atau kekuasaan negara Romawi, benar-benar ditegakkan. Rakyat yang yang telah jemu berperang menginginkan kedamaian. Augustus menjadi princeps, atau warga negara utama di negaranya. Ia memerintah dengan baik dan bijaksana.

 

Dalam hal politik, bentuk pemerintahan yang baru ini adalah suatu gabungan antara bentuk pemerintahan republik yang lama dan sistem diktator yang disokong oleh Julius Caesar. Senat tetap berfungsi sebagai badan yang berkuasa menurut teori.

 

Pada tahun 27 SM Senat mengangkat Augustus sebagai Panglima Tertinggi tavianus yang tengah berpidato kepada Angkatan Bersenjata. Pada tahun 23 SM kepadanya dianugerahkan hak perwakilan seumur hidup, yang artinya bahwa ia mengetuai majelis rakyat dan ditunjuk sebagai wakil tetap dari rakyat.

 

Ia diberi hak istimewa untuk mengajukan topik pembahasan yang pertama dalam persidangan Senat dan hak untuk mengadakan rapat Senat. Semua haknya ini didasarkan pada undang-undang dasar dan bukan hasil perebutan kekuasaan yang sewenang-wenang.

Selama masa pemerintahan Augustus, diadakan banyak perbaikan. Senat dibersihkan dari orang-orang yang kurang bermutu. 


Sebagian besar angkatan bersenjata dibebastugaskan, dan para veteran pensiunan itu ditempatkan dalam koloni-koloni atau di atas tanah milik yang disubsidi oleh negara.

 

Sebagai gantinya dibentuk tentara profesional yang tetap; angkatan bersenjata itu menjadi sekolah untuk para warganegara. Ketika Para tentara itu pensiun, mereka diberi bonus dan ditempatkan di koloni-koloni di propinsi-propinsi Romawi, di mana mereka dapat memperoleh mata pencarian yang baik dan sekaligus menjadi pemuka masyarakat yang setia pada negara.


Augustus juga berusaha untuk memperbaiki moral rakyatnya. Ia menghidupkan kembali agama negara dan membangun kembali banyak kuil. Kultus kekaisaran, pemujaan terhadap negara Romawi, diperkenalkan di propinsi-propinsi.


Di banyak tempat sang Kaisar sendiri dipuja sebagai Dominus et Deus (Tuhan dan Allah), meskipun ia tidak menuntut pemujaan semacam itu. Undang-undang Julian tahun 19 dan 18 SM, dimaksudkan untuk memulihkan citra kehidupan berkeluarga dengan menganjurkan perikahan serta pembentukan rumah tangga.


Untuk menata negaranya secara keseluruhan, Augustus menyelenggarakan sensus terhadap seluruh penduduk serta harta kekayaannya sebagai dasar untuk memperoleh tenaga-tenaga baru untuk angkatan bersenjata dan untuk pemungutan pajak. Wilayah Spanyol, Gaul, dan Alpine ditaklukkannya.

 

Ia makin memperkuat pertahanannya di garis perbatasan, meskipun pasukan-pasukannya menderita kekalahan berat dari tentara Jerman di hutan Teutoberg. 


Augustus membentuk angkatan kepolisian dan pasukan pemadam kebakaran bagi kota Roma serta menunjuk seorang pengawas untuk mengatur penyediaan padi-padian.

Augustus menyombongkan diri bahwa ia telah menerima Romawi sebagai sebuah batu-bata dan mengubahnya menjadi sebongkah pualam. Selama empat puluh satu tahun masa pemerintahannya ia menata dengan apik segala yang sebelumnya serba kacau.

 

Ia memulihkan kepercayaan kepada pemerintah, mengisi lagi perbendaharaan kekaisaran, memulai departemen pekerjaan umum yang efisien, dan memajukan kedamaian dan kemakmuran.

Sumber:

Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru, 5-6

0 Response to " Mengenal Kaisar Augustus"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel