Hai Anak-anak, Jangan Hitung-hitungan Terhadap Orang Tuamu!


Image: elsetge.cat

Seorang anak yang sudah beranjak dewasa, dan sudah waktunya sekolah dan ngekos di luar, akhirnya berada cukup jauh dari orang tua. Setiap hari dia memberi tahu ibunya, apa saja yang dia kerjakan.

Dia adalah seorang anak perempuan yang cukup manja, karena merupakan anak tunggal dalam keluarganya. 

Suatu saat, si anak ini memberi tahu ibunya, bahwa dia mendapatkan nilai yang bagus dalam sebuah mata pelajaran, hingga dia meminta imbalan kepada ibunya, karena dia memperoleh hasil yang sangat bagus.

Bukan hanya itu saja, ketika dia bisa menyetrika baju, mencuci pakaian sendiri, masak sendiri dan belanja sendiri pun, dia memberitahu ibunya, bahwa dia sudah dapat mengerjakan itu semua dan lagi-lagi dia meminta imbalan, karena berhasil mandiri tanpa ibunya.

Suatu saat, ibunya mengirimkan surat kepada anaknya ini, dan anaknya pun menerima suratnya dan kemudian membacanya. Apa yang mengejutkan dari isi surat ini adalah, bukan hadiah yang akan diberikan oleh ibunya.

Isi penggalan surat ibunya berbunyi demikian:

"wahai putriku yang manis dan cantik, di sini mama ingin memberitahumu, sesuatu yang amat penting, untuk kamu tahu dan pelajari dan renungkan dalam hidupmu. Kurang lebih 9 bulan, kamu dikandung di dalam perut mama, dan mama tidak pernah mengatakan, untuk meminta imbalan kepadamu nak. ketika kamu sudah lahir, mama menyusui kamu pagi, siang, malam, bahkan tengah malam, hingga dini hari, mama pun tidak meminta imbalan kepada kamu wahai putriku. Ketika kamu menangis, mama gendong kamu dan menidurkan kamu dengan baik, dan mama tidak meminta imbalan kepadamu, anakku......"

Ketika anak ini membaca surat ibunya, dia tidak dapat menahan air matanya dan tidak sanggup untuk menyelesaikan pembacaan surat ibunya, hingga selesai, karena dia menyadari, dia keliru dan mencoba hitung-hitungan dengan ibunya. 

Alkitab mencatat bahwa seorang anak, harus menghormati orang tuanya (ibu), sebagai sebuah perintah dari Tuhan yang harus diperhatikan dengan saksama (Keluaran 20:15).

Bahkan Perjanjian Baru pun menguatkan hal ini, bahwa anak-anak harus mengasihi orang tuanya (ibu), yakni dengan menaati mereka di dalam Tuhan (Efesus 6:1:3).

Seorang anak harus menaati orang tuanya di dalam kehendak Tuhan dan di dalam kebenaran Firman Tuhan. Seorang anak tidak boleh menaati orang tuanya, di luar batas-batas Firman Tuhan.

Seorang anak, tidak harus melakukan apa yang menjadi keingingan orang tua, kalau hal tersebut bertolakbelakang dengan keinginan Tuhan. Misalnya seorang anak mencuri karena disuruh orang tua dan menipu orang lain, karena disuruh orang tua.

Tentunya hal tersebut, bukanlah kehendak Tuhan. Anak-anak harus mendengar orang tuanya, dengan menjalankan kehendak Tuhan dan kebenaran Firman Tuhan.

Efesus pasal 6:4 berbunyi "...Tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan". 
Seorang anak yang berkenan di hadapan Tuhan, adalah seorang anak yang mengasihi Tuhan dan juga mengasihi orang tuanya.

Orang tua, sangat berhak mendapatkan kasih sayang dan penghargaan dari anak-anak mereka, karena Firman Tuhan memang menyebutkan hal tersebut.

Anak-anak harus mempriortaskan standar Tuhan, di dalam menerapkan ketaatan yang berkenan dan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. 

Jika di luar sana, seorang anak tega membunuh ibunya atau ayahnya, maka orang percaya tidak boleh melakukan hal tersebut.

Jika di luar sana, anak berani mengusir ibunya atau ayahnya, tidaklah demikian, bagi seorang anak yang sudah mengenal kebenaran Firman Tuhan.

Jadilah anak, yang mengasihi Tuhan dan juga mengasihi orangtua. Jadilah anak yang memberikan rasa hormat dan penghargaan kepada orang tua, karena sudah terlebih dulu memberikan hal tersebut kepada Tuhan.

Taatilah dan kasihilah orang tuamu, di dalam Tuhan, bukan di dalam ajaran-ajaran dunia dan sistem dunia, dan bukan pula di dalam kebencian dan kejahatan. Amin. Tuhan memberkati. 








0 Response to "Hai Anak-anak, Jangan Hitung-hitungan Terhadap Orang Tuamu!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel