Sekalipun Anda Belum Melihat Tanda-Tanda Apapun, Teruslah Percaya Kepada Tuhan

 

 

Image: stock.adobe.com

Suatu hari seorang anak kecil sedang mengamati ibunya yang sedang membuat kue di dapur.

 

Ini kali pertama bagi dia melihat proses dari awal hingga akhir bagaimana membuat kue yang dibuat oleh orang rumah.

 

Setelah adonan disiapkan, ibunya membiarkan adonan kue sekitar satu jam, kemudian kembali lagi ke dapur.

 

Anak ini cukup terkesan melihat ukuran kue yang telah jadi lebih besar dan mengembang ketimbang kue sewaktu masih dalam berupa adonan tanpa ragi.

 

Untuk pertama kali dalam hidupnya, anak ini melihat sesuatu yang unik yang prosesnya tidak kelihatan di mata secara fisik, namun hasilnya kelihatan jelas.

 

Dari kisah ini kita menarik sebuah pelajaran yang penting bahwa, terkadang pekerjaan Tuhan dalam hidup ini, tidak terlihat oleh mata kita, namun faktanya Tuhanlah yang memberi pertolongan atas segala pergumulan kita.

 


Firman Tuhan dalam Kejadian 15:6 mencatat “Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran”.

 

Abraham berada di dalam usia yang sudah tua dan dalam kondisi tidak punya keturunan.

 

Namun Allah berjanji bahwa ia akan menjadi bangsa yang besar. Apa yang ada di dalam pikiran Abraham pada waktu itu ialah, bahwa di usia tua istrinya, ia akan melihat lahirnya seorang bayi.

 

Abraham bukanlah orang bodoh, yang tidak tahu apa implikasi dari janji Tuhan kepada Abraham.

 

Abraham bisa saja menganggap Allah gila dan tidak rasional. Bagaimana mungkin orang yang sudah mati haid, bisa mengandung dan melahirkan anak!

 

Namun apa yang Alkitab catat bahwa Abraham tetap percaya kepada Tuhan. Abraham percaya kepada apa yang Tuhan ucapkan sebagai sebuah perkataan yang akan segera terjadi.

 

Namun ujian iman yang harus dihadapi bukanlah sebuah hal yang mudah. Ia harus tetap berjalan di dalam iman, yaitu percaya sekalipun tidak melihat.

 

Percaya dengan melihat berbeda dengan percaya tanpa melihat bukti-bukti atau tanda-tanda nyata.

 

Namun Abraham tidak meragukan Allah yang sudah menyampaikan sabda agung dan mulia padaNya.

 

Sebagai manusia biasa, kita seringkali terjebak dengan durasi waktu penggenapan janji Tuhan dalam diri kita.

 

Kita seringkali menganggap bahwa waktu kitalah yang terbaik. Kita melihat kebutuhan sudah sangat mendesak dan harus segera mendapatkan solusi.


 

Namun kita lupa bahwa beriman kepada Tuhan, adalah soal konsistensi. Kita tidak boleh percaya namun memberikan ruang untuk keraguan menghinggapi pikiran kita.

 

Bila kita sudah memutuskan untuk percaya kepad Tuhan, maka kita pun harus percaya bahwa, waktu Tuhan adalah yang terbaik untuk kita.

 

Iman adalah sekalipun anda tidak melihat tanda-tanda, teruslah percaya kepada Tuhan. Meskipun hujan belum turun membasahi bumi, teruslah bekerja dan mempersiapkan benih di ladang.

 

Beriman kepada Tuhan bukanlah memaksa Tuhan dan mempercepat Tuhan menolong kita.

 

Beriman kepada Tuhan juga memiliki makna, bahwa kita harus berada dalam kondisi yakin dan berserah kepada rencana Tuhan.

 

Jangan biarkan mata ini menipun kita, jangan biarkan hatimu bimbang dan menjadi ragu akan janji Tuhan.

 

Mazmur 12:6 mencatat bahwa “janji Tuhan adalah murni”, sehingga Ia tidak akan pernah mengingkari dan menipu kita. Percayalah. Amin. Tuhan memberkati.

0 Response to "Sekalipun Anda Belum Melihat Tanda-Tanda Apapun, Teruslah Percaya Kepada Tuhan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel