Jangan Katakan "Sudah Selesai" Ketika Tuhan Katakan "Belum Berakhir"
Image: pexels.com/liza-summer |
Seorang pria memutuskan untuk tidak jatuh cinta lagi
setelah dikhianati oleh temannya sendiri.
Orang yang justru dekat dengan dia adalah orang yang
menusuknya dari belakang.
Orang yang ia berbagi rahasia dan saling percaya justru
melukainya dengan sangat telak.
Ia akhirnya takut untuk berteman dengan orang lain dan
saling berbagi kisah karena trauma yang ia alami dan derita.
Tahukah anda bahwa kisah pria yang memutuskan diri untuk tidak
menaruh rasa percaya kepada seorang teman, adalah gambaran kita sebagai orang
Kristen juga.
Kita terkadang merasa masalah yang kita hadapi begitu
serius dan mencekam, sehingga terkadang kita merasa bahwa segala sesuatu sudah
berakhir dan sudah di ujung tanduk.
Musa sebagai seorang pemimpin pun pernah menghadapi
situasi di mana ia begitu tertekan dan sudah tidak ada jalan keluar.
Seandainya saja Musa seorang diri, bisa saja dia tidak
sefrustasi orang-orang Israel yang memutuskan keluar dari sebuah tempat dengan
jumlah yang amat besar.
Keluaran 14:9 mencatat bahwa tentara Firaun dengan segala
pasukan berkuda dan kereta sedang mengejar bangsa Israel selepas tulah 10 yang Allah sudah nyatakan.
Bangsa Israel tentu merasakan ketakutan yang amat luar
biasa beratnya (ayat 10).
Musa pada waktu tentu tidak bisa berpikiran jernih dan
juga merasakan hal yang sama, ditambah lagi bahwa dialah yang menyuruh mereka keluar untuk
mengikuti Allah.
Dalam kisah ini kita sudah sangat jelas melihat bahwa akhirnya
tangan Tuhan yang dahsyat menolong mereka keluar dari persoalan uang amat
menakutkan.
Memang ada hal yang membuat kita benar-benar tidak bisa
berbuat banyak. Bukan soal uang, bukan soal makanan, bukan soal aset yang anda
punyai secara melimpah.
Saat anda berada dalam situasi itu, ketahuilah bahwa anda
perlu berserah secara total kepada Tuhan.
Mungkin jauh di lubuk hati kita, barangkali kita memilih
menyerah dan putus asa.
Seluruh tubuh kita pun memberi sinyal kepada kita bahwa
sudah tidak ada jalan keluar lagi dan hanya ada kesesakan dan kebuntuan di
depan mata.
Namun momen inilah yang paling menentukan di dalam seluruh
chapter (episode) dalam hidup kita, bahwa kita perlu bersikukuh untuk tetap
berpaut kepada Tuhan.
Kita harus belajar dari pengalaman bangsa Israel, supaya
kita tetap mengandalkan dan berharap serta percaya kepada Tuhan di dalam mulut,
pikiran, hati dan seluruh hidup kita.
Buanglah jauh-jauh pikiran, bahwa Tuhan berniat untuk
menggagalkan kita dan menghancurkan kita.
Dia selalu ingin kita keluar dari situasi yang membuat
kita kalah, namun lebih dari itu Tuhan juga ingin kita menang dan dewasa
melalui banyak kesulitan dan persoalan.
Jangan katakan ‘sudah selesai’ ketika Tuhan katakan ‘belum
berakhir’. Jangan pernah katakan sudah tamat ketika Tuhan masih katakana ‘berlanjut’
ke ‘episode berikutnya’ dalam hidup kita.
Tuhanlah yang berdaulat dan memegang kendali seluruh hidup
di dunia ini, kita hanya perlu melihatnya dengan iman dan pengalaman-pengalaman
hidup kita.
Kuatlah dan tetaplah bangkit sekalipun orang atau situasi
membuatmu serasa ingin jatuh. Amin. Tuhan memberkati.
0 Response to " Jangan Katakan "Sudah Selesai" Ketika Tuhan Katakan "Belum Berakhir""
Post a Comment