DOA YANG DIKABULKAN OLEH TUHAN
Dunia sekarang ini tentu tidak asing dengan istilah permintaan
(demand). Tingginya konsumsi akan makanan dan segala sesuatu yang berkaitan
dengan kebutuhan sangatlah tidak terhindarkan. Setiap hari manusia memiliki
permintaan (barang, jasa, makanan, minuman dsb.) Seringkali ketika manusia
ingin membutuhkan sesuatu, maka pihak yang harus bertindak untuk memenuhi
kebutuhan tersebut ialah manusia yang ‘berkebutuhan tersebut’. Ketika kita baca
salah satu ajaran Yesus kepada murid-murid-Nya tentang “Kebutuhan/need) ada 3
kata utama yang disampaikan kepada para pendengar-Nya yakni kata: ‘minta’,
‘cari’ dan ‘ketuk’. Apa yang menjadi dasar penyampaian Yesus ini ialah karena
adanya isu tentang “Kebutuhan/need”.
Ketiga kata tersebut dalam nuansa Bahasa Yunani adalah merupakan
tindakan yang bukan dilakukan hanya sekali saja, misalkan: “Mintalah hari ini
saja, carilah dalam bulan ini saja, ketuklah sekali ini saja” bukan! Yesus
sebenarnya berkata “mintalah terus-menerus, carilah terus menerus, dan ketuklah
terus menerus” apa yang Yesus maksudkan ialah supaya setiap orang yang memiliki
relasi dengan Bapa, memiliki iman kepada Tuhan, menyadari bahwa Allah mengerti
dan memahami situasi dan persoalan manusia, bahkan kebutuhan akan jasmani.
Tidak banyak orang yang mengajukan pernyataan yang ‘menjanjikan’
seperti ini. Di atas telah dibahas bahwa permintaan selalu dating dari manusia,
dan manusialah yang harus memerintahkan dirinya dan orang lain untuk melakukan
hal tersebut, guna memenuhi kebutuhan.
Berbeda dengan Yesus, justru ide dan gagasan tentang ‘meminta,
mencari dan mengetuk’ bukan dari manusia. Walau hal tersebut secara tidak
langsung sudah ada, namun Yesus memberikan perintah-Nya bahwa ‘setiap orang
percaya’ harus meminta, mencari dan mengetuk’. Tidak sekadar itu saja, Yesus
tidak memberikan harapan kosong dan buta. Yesus justru menegaskan perkataannya
bahwa ketika mereka meminta (Yun. aiteo)
dan terus meminta, hasilnya ialah ‘maka akan diberikan kepadanya, apabila
mereka mencari (Yun. zeteo) dan terus mencari, maka impaknya ialah mereka
akan menemukan, dan ketika mereka mengetuk (Yun. krouo) pintu dan terus mengetuknya maka akan dibukakan.
Kepastian atau jaminan doa didenganr oleh Tuhan, merupakan sesuatu
yang teramat penting. Doa yang tidak didengar oleh Tuhan, tentulah tidak
mendapatkan respons dari-Nya. Hal ini akan membuat frustasi, jika kita terus
menerus diperintahkan untuk berdoa, namun tak kunjung didengar. Hal yang
demikian tentu saja merupakan pekerjaan yang sia-sia dan sangat membuat tenaga.
Namun apa yang menjadi kekhawatiran manusia justru sebaliknya. Bapa sangat
bersedia untuk mendengar seruan-seruan orang percaya. Allah tidak akan
kebingungan jika seluruh anak-anak-Nya menaikkan doa-doa permohonan kepada-Nya.
Karena Allah adalah Allah yang berkuasa. Dia mampu mendengar tiap jeritan hati
dan teriakan dari anak-Nya yang siang malam terus menundukkan diri kepada
keyakinan kepada Bapa Surgawi.
Kata aiteo (meminta/ask) memiliki arti meminta, namun juga
memiliki definisi merindukan. Apa yang ditekankan oleh Yesus bukan sekadar
meminta dengan keliru ataupun sembarangan, namun kualitas tuntutan hati juga
menjadi bagian penting. Sedangkan kata mencari zeteo (mencari/seek)
artinya ‘mencari dengan tujuan untuk menemukan sesuatu’. Implikasi dari hal ini
ialah bahwa kita diminta bukan mencari tanpa harapan yang pasti, namun ada
tujuan yakni supaya mendapatkan ‘sesuatu’.
Dan kata krouo
(mengetuk/knock) artinya mengetuk di
pintu, kita bukan mengetuk hati para dermawan supaya mereka merasa iba dan
kasihan, sehingga mereka memberikan sejumlah uang kepada kita, bukan! Melainkan
seseorang mengetuk pintu hati-Nya Tuhan. Ketiga kata tersebut sama sekali tidak
dialamatkan kepada manusia, oknum tertentu, melainkan ditujukan langsung kepada
Bapa di Surga.
Yesus meyakinkan kita dengan contoh kehidupan di bumi ini, bahwa
Bapa di dunia ini juga akan melakukan hal yang sama ketika anaknya meminta
permintaan. Bapa di dunia memiliki tingkat sensitivitas yang baik terhadap
anaknya yang jika meminta sesuatu. Jika ada anak yang meminta roti, maka
bapanya tidak memberikan batu, melainkan tepat dan sesuai dengan apa yang
diminta. Ketika anak-anak meminta ikan, bapanya pasti akan memberikan hal yang
sama, bukan malah memberikan ular.
Di Injil Lukas ada tambahan bahwa ketika anak meminta telur, maka
bapanya tidak akan memberikan kalajengking kepada mereka. Di dunia Timur Tengah
khususnya di Palestina, batu-batu di tepi pantai bentuknya hampir mirip dengan
roti, sehingga orang tua tidak akan melakukan hal tersebut. ular dalam hal ini
(Luk. 11:9-13) pastilah yang dimaksudkan dengan belut. Orang Israel tidak
memakan sesuatu yang tidak bersih/najis, karena belut tidak bersisik (Ima.
11:9-12) sehingga tidak dapat dimakan. Yesus mengibaratkan bahwa seorang bapa
tidak akan memberikan sesuatu yang tidak dapat dimakan terhadap anak-anaknya.
Orang tua pasti memberikan apa yang cocok dan pantas terhadap
anak-anaknya. Yesus sengaja membandingkan contoh antara anak-anak dengan orang
tua mereka. Orang tua pasti memahami keinginan seorang anak ketika mereka meminta
hal-hal tersebut. apa yang Yesus coba tekankan ialah bahwa jika bapa di dunia
saja dapat melakukan hal-hal semacam itu, apalagi Bapa kita yang di Surga. Apa
yang Bapa Surgawi berikan ialah sesuatu yang baik (Yun. agathos). Dan pemberian
yang baik tersebut hanya akan diberikan kepada mereka yang menaikkan permohonan
kepada Bapa.
Refleksi
Jika saja Yesus memerintahkan kita (anak-anak-Nya) untuk berdoa
dengan meminta, mencari dan mengetuk, maka baiklah kita melakukannya. Keunikan
dalam hal ini ialah, justru Bapa sendiri yang mengatakan supaya kita meminta
kepada-Nya.
Jangan pernah putus asa, apabila doa anda belum terjawab, minta
terus menerus, carilah terus menerus, ketuklah terus menerus, bukan sekali dan
bukan dua kali, tetapi berkesinambungan.
Allah menjamin bahwa doa- doa kita akan dikabulkan jika kita tiada
henti-hentinya berseru kepada-Nya.
Percayalah bahwa Bapa Surgawi pasti memberikan yang ‘baik’ kepada
kita, syaratnya hanya satu saja yakni “meminta kepada-Nya” (ay. 11)
0 Response to "DOA YANG DIKABULKAN OLEH TUHAN"
Post a Comment