INTRODUKSI KITAB MAZMUR




KITAB MAZMUR



1. Pendahuluan

Tidak ada kitab yang lebih dikenal dan disukai oleh orang Kristen daripada kitab Mazmur. Kitab  ini paling banyak dipakai oleh orang Kristen dan tidak menjemukan meskipun kitab ini merupakan kitab yang terpanjang yang terdiri atas 150 pasal, dibandingkan kitab-kitab lain yang jarang disentuh oleh orang Kristen. Hampir dalam seluruh  bentuk-bentuk Ibadah orang Kristen kitab Mazmur dipakai baik sebagai bentuk puji-pujian, Doa, khotbah dan lain-lain.

Disisi yang lain, meskipun kitab Mazmur dikenal dan disukai orang, tetapi kitab Mazmur adalah merupakan suatu kitab yang paling sulit dipahami. Disamping berbagai factor yang lain, salah satu factor yang menjadi kesulitan dalam memahami kitab Mazmur adalah karena kitab Mazmur ditulis dengan gaya bahasa yang tidak lazim sebagaimana kitab-kitab yang lain. Kitab Mazmur ditulis dalam bentuk Puisi. kesulitan dalam memahami kitab Mazmur dinyatakan secara jelas oleh C. Lewis: :
Mazmur adalah puisi, dan puisi dimaksudkan untuk dinyanyikan : bukan sekedar karangan yang mengandung doktrin, juga bukan khotbah… Mazmur harus dibaca sebagai puisi, jika ingin dimengerti… kalau tidak kita tidak dapat melihat apa yang ada di dalamnya, atau  malah kita merasa melihat apa yang sebenarnya tidak ada disitu.


2. Nama

Nama kitab Mazmur dalam bahasa Inggris “psalms” merupakan gabungan dari versi Yunani dan versi Latin  Perjanjian Lama. Septuaginta (LXX) memakai kata “psalmos” yang diterjemahkan dalam bahasa Ibarani “Mizmor” secara tekhnis istilah ini dapat berarti, suatu pujian yang dinyanyikan dengan memakai alat musik. Dalam manuskrip Vatikan (pada abad ke empat) dipakai kata “psalmoi” yang juga dipakai dalam tulisan-tulisan Lukas. Tuhan Yesus menunjuk kepada kitab Mazmur dalam Lukas 20:42, sebagaimana Petrus memakai nama yang sama dalam Kis.1:20.

Dalam Alkitab Ibrani dipakai kata “tehilim” yang berarti pujian, suatu kata yang banyak muncul dalam berbagai pujian dalam kitab Mazmur, tetapi hanya satu kali muncul dalam Mazmur pribadi (Mzm.145). Juga dipakai istilah “syir” yang dapat berarti nyanyian.


3. Jumlah  Mazmur

Dalam Alkitab Ibrani jumlah pasal dalam kitab Mazmur adalah 150 pasal, yang juga diikuti oleh Alkitab Protestan. Dalam Alkitab Yunani terdapat suatu tambahan pada bagian terakhir dari kitab Mazmur sehingga berjumlah 151 pasal.
Disamping hal itu  terdapat perbedaan-perbedaan, dua pasal dalam Alkitab Ibrani (Protestan) dijadikan satu pasal dalam kitab Yunani,dan sebaliknya satu pasal dalam kitab Ibrani (Protestan) dijadikan dua pasal dalam kitab Yunani. Perbedaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Alkitab Ibrani/Protestan                                           Alkitab Yunani


1          -           8                                                        1            -           8

9                                                                                                                                                                    9

10

11        -           113                                                      10        -           112

114                                                                                                                                                        113

115                                                                                                                                                        114

116                                                                                                                                                        115

117      -           146                                                       116     -           145

147                                                                                                                                                            146

147

148      -           150                                                        148    -           150

                                                                                                151 

                                                                                          
  


4. Perkembangan dan Pengumpulan Kitab Mazmur

Kitab Mazmur tidak dapat disejajarkan dengan  Puisi-puisi yang terdapat  di sekitar bangsa Israel, meskipun mereka telah eksist. Puisi  Ibarani dalam Perjanjian Lama adalah merupakan sesuatu yang unik, karena sistim Ibadah Israel yang bersifat monoteis yang berpusat kepada Allah.

Sejarah Puisi Ibarani dimulai jauh pada zaman Musa. Bangsa Israel merayakan kemenangan mereka di Laut Merah dengan nyanyian Musa dan Miriam (Kel.15:1-18,21). Pada bagian lain kemenangan Debora dan Barak atas raja Kanaan dirayakan dengan puji-pujian (Hak.5). Dalam kitab Yosua juga kita menemukan himne-himne yang merupakan ekspresi kemenangan mereka atas Amon (Yos.10:13).

Dalam kitab yang kemudian, terdapat ratapan Daud atas kematian Saul (2 Sam.1:18). Hal ini menunjukkan Puisi Ibrani telah eksist sebelum dalam bentuk yang lebih sempurna seperti pada saat sekarang ini. Dari sebagian besar kitab Mazmur , Daud memiliki peranan yang besar dalam proses pengumpulannya. Daud memiliki kriteria sebagai seorang penulis kitab Mazmur :

1. Daud memiliki kemampuan dibidang musik (I Sam.16:17-23,18:10, II Sam.1:17-27,  3:33, dan lan-lain)
2. Peranan Daud sebagai pendiri dan pengorganisir musik di bait Allah
3.Daud menjadi salah seorang pemazmur yang menulis berdasarkan pengalaman  hidupnya baik sebagai orang biasa maupun sebagai salah seorang raja Agung di Israel

Penulis
Kitab I
1-41
Kitab II
42-72
Kitab III
73-89
Kitab IV
90-106
Kitab V
107-150
Jumlah
Daud
3-9,11-32,34-41

(37)
51-56,
68-70

(18)
86


(1)
101
103

(2)
108-110
122,124*
138-145
(15)
      73



Asaph

50        
73-83
(11)


12
Bani Korah

42
44-49
(7)
84-85
87-88
(4)


11
Salomo

72


127
2
Musa



90

1
Heman


88


1
Etan


89


1

* selain pasal 124, maka ada juga pendapat yang meyakini bahwa pasal 123 di tulis oleh Daud. Bagian atau pasal-pasal yang yang lain tidak diketahui penulisnya.

Dari Pengelompokan atau klasifikasi dari kitab Mazmur ini, ada beberapa hal penting dapat dicatat antara lain :

1. Isi dari tiap bagian (I-V) dapat dilihat kesejajarannya dengan kitab Pentateukh
-          Kitab I sesuai dengan kitab Kejadian yang berbicara tentang Manusia
-          Kitab II sesuai dengan kitab Keluaran yang berbicara tentang pembebasan
-          Kitab III sesuai dengan kitab Imamat yang berbicara tentang kekudusan
-          Kitab IV sesuai dengan kitab Bilangan yang berbicara tentang pengembaraan
-          Kitab V sesuai dengan kitab Ulangan yang berbicara tentang hukum-hukum

2. Setiap bagian disimpulkan dengan Doxologi
Kitab I-V diakhiri dengan doxology yang tertulis dalam  Mzm.41:13, 72:18-19, 89:52, 106:48, psl.146-150 (yang sering disebut “The Great Haleluyah” )

3. Setiap Kitab memiliki pemakaian nama Allah yang berbeda-beda sesuai dengan nama Allah yang disenangi. Pemakaian nama Allah itu dapat dihitung :
-          Kitab I memakai nama  Yahweh 272 kali dan nama Elohim 15 kali
-          Kitab II memakai nama Yahweh 74 kali dan nama Elohim 207 kali
-          Kitab III memakai nama Yahweh 13 kali dan nama Elohim 36 kali
-          Kitab IV/V memakai nama Yahweh 339 kali dan nama Elohim 7 kali

4. Pokok lain yang dapat diamati pada setiap bagian kitab itu adalah tentang penulis dan isinya (Daud, bani Korah, Salomo dan pujian,ziarah keluhan dan lain-lain).


5. Penulis dan latar belakang sejarah kitab Mazmur

Penulis dan latar belakang kitab sejarah kitab Mazmur dijelaskan di dalam judul setiap kitab Mazmur (band. Maz. 3,7,18,30,34,51,52,54,56,57,59,60,63,142). Hubungan kitab Mazmur dengan latar belakang sejarahnya dapat dilihat sebagai berikut:


  • Mazmur  59,56,34,142,52,54,57, memiliki latar belakang sejarah dalam kisah permusuhan Saul dengan Daud seperti yang tercatat dalam I Sam.19:11, 12:11, 21:13, 22:1, 22:9, 23:19, 24:3.
  • Mazmur 51 memiliki latar belakang sejarah dalam peristiwa perzinahan Daud dengan Betsyeba (II Sam.12:13)
  • Mazmur 60, memiliki latar belakang sejarah pada masa perang antara bangsa Israel dengan bani Amon (II Sam.18:13)
  • Mazmur 3, memiliki latar belakang sejarah pada peristiwa permusuhan Daud dengan Absalom anaknya (II Sam.15:13-18:6)
  • Mazmur 18 merupakan kulminasi pemerintahan dari raja Daud (II Sam.22:2-51
  • Mazmur 7 (band.II Sam.16:5), Mazmur 63 (band. II Sam.15:23) dan lain-lain
  • Mazmur 42-49,84-85,87-88, Mazmur yang ditulis oleh Bani Korah dapat dihubungkan dengan pelayan di rumah Allah (penyanyi) seperti tertulis dalam I Taw.6:22.

Tetapi yang merupakan kesulitan untuk memahami latar balakang sejarah kitab Mazmur ialah ada banyak bagian-bagian dalam kitab Mazmur yang tidak jelas latar belakang sejarahnya.

Dari Tabel di atas, kita dapat melihat para penulis dari kitab Mazmur, meskipun sebagian dari dari kitab ini (kurang lebih dari 1/3 ) tidak diketahui penulisnya.  Daud merupakan penulis yang terbanyak dari kitab Mazmur disamping penulis penulis yang lain.

Problem yang timbul dan banyak dipersoalkan oleh banyak teolog adalah tentang penulis kitab Mazmur. Daud sebagai representatif penulis kitab Mazmur (73 pasal) dipertanyakan. Apakah artinya Daud dan penulis-penulis lain menulis kitab Mazmur? Sejauh mana kita dapat menerima dan mempertahankan keabsahan dari para penulis ini? Apakah preposisi (dalam bahasa Ibrani dikenal dengan ‘lamed”) yang dapat berarti “tentang”, “dari” atau “bagi” Daud harus dimengerti sebagai penulis ? Pertanyaan yang sama dapat diajukan kepada penulis-penulis yang sama (seperti Salomo, Etan, Bani Korah ,Asaf, Musa dan lain-lain).


6. Tanggal dan Setting

Mazmur meliputi jangka waktu yang sangat panjang dari zaman Musa (kira-kira tahun 1410 B C) sampai dengan masa sesudah pembuangan bangsa Israel dibawah kepemimpinan Ezra dan Nehemia (kira-kira tahun 430 BC)
Pengumpulan kitab Mazmur ini terjadi dari suatu fase ke fase yang lain dan ditulis oleh orang yang berbeda-beda.


  • Fase pertama dikumpulkan oleh Salomo sesudah kematian Daud (Mzm.72)
  • Fase kedua kemungkinan dikumpulkan oleh raja Hizkia dari bani Korah, Asaf dan lain lain
  • Fase ketiga, dikumpulkan oleh Ezra dari penulis-penulis yang tidak diketahui namanya (Ez.7:6, Neh.8:2)

Kitab Mazmur ditulis dalam kronologis yang sangat panjang dan tingkatan tematis yang sangat beragam. Mazmur ditulis untuk para pembaca yang berbeda sesuai dengan kondisi mereka masing-masing. Kitab Mazmur merefleksikan berbagai perasaan sesuai dengan kondisi yang relevan kepada setiap pembaca.


7. Tema dan Tujuan

Mazmur terdiri atas berbagai jenis dan mengekspresikan berbagai perasaan (mood) dan keadaan. Tetapi secara umum tema kitab Mazmur adalah pujian kepada Allah.  Allah layak dipuji oleh semua mahluk karena memang haruslah demikian. Apa yang telah dilakukan oleh Allah, perbuatan-perbuatannya atas seluruh ciptaan-Nya, sebagai alasan yang layak untuk memuji Dia. Kebaikannya mencakup seluruh kehidupan manusia, kasih-Nya kekal. Mazmur hadir sebagai respon pribadi maupun bangsa atas segala perbuatan Allah yang nyata dalam seluruh kehidupan umat manusia di segala waktu dan tempat.

Ibadah sebagai tema dari kita Mazmur juga terefleksi dalam kejujuran emosi atau perasaan manusia dalam segala kondisi yang dialaminya.

Kitab Mazmur mengajar kepada manusia tentang siapakah Tuhan itu, apa yang telah dilakukan-Nya baik dahulu (sejarah) maupun dalam kehidupan masa kini. Kitab Mazmur menjelaskan keintiman hubungan manusia dengan Tuhannya. Seluruh pujian dan ucapan syukur manusia kepada Tuhan dilandaskan kepada hubungan atau relasinya dengan Tuhan.

Mazmur memiliki tujuan:
1. Sebagai Doa                                                       
-          seseorang harus harus berseru atau berteriak di dalam doa
      (I call to you.......Hear my voice” Ps 14:1; I cry out before you...turn your ear Ps 88:1)
-          Situasi-situasi untuk berdoa
(bow down and kneel” Ps 95:6: manner)
seorang Imam juga hadir dan berdoa dalam doa ratapan (Ps 28:6 band. 1Sam.1:12)
Juga ada saat tertentu untuk berdoa (Ps.55:17; 88:13; Ps.5 “morning song” and Ps 6 “evening song”
-          Berdoa pada situasi-situasi tertentu
Masuk kedalam pintu gerbang bait Allah
Kadang kadang doa ratapan atau pujian menggantikan kurban (Ps.40:6: 69:30-31)

2. Sebagai Nyanyian


  • Judul melodi-melodi tertentu dari kitab Mazmur menunjukkan bahwa mazmur itu untuk dinyanyikan (Ps.22; 45;56) dalam upacara-upacara kurban syukur doa-doa dan nyanyian-nyanyian sangat dekat satu dengan yang lain.
  • Nama-nama instrumen musik dan ekspresi-ekspresinya dihubungkan dengan musik menunjukkan terutama mazmur itu dipakai untuk dinyanyikan.
  • Jika tarian, mengelilingi altar dan kota Allah prosesi ini dicatat dalam mazmur dimana aktifitas-aktifitas ini dilakukan.

3. Untuk mengajar

Pasal.32 dari suatu penggambaran yang sangat indah tentang pangalaman pemazmur kita mempelajari suatu bahan pelajaran dan ingin diajarkan kepada yang lain

4. Untuk liturgi

  • Untuk ritual-ritual tertentu (Ps. 24:7)
  • Untuk situasi-situasi penting tertentu  (Ps.137:4; 44; 50)
  • Juga bersama-sama untuk  ibadah dan puasa

8.  Klasifikasi kitab Mazmur

Para Ahli Alkitab memberikan klasifikasi  yang berbeda-beda terhadap kitab Mazmur. Dari sekian banyak klasifikasi, kitab Mazmur dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok berdasarkan, isi, mood dan strukturnya:

1. Mazmur Pujian  /Hymn (33, 68, 96, 100, 103, 105, 111, 113, 117, 134, 135, 145, 149, 150,)
2. Mazmur Ratapan/ Lament Psalms ( 2, 22,42, 12,17, 54,109)
3. Mazmur Pengucapan syukur /thanksgiving Psalms (30, 34, 66, 92, 116, 118, 138)
4. Mazmur Keyakinan /Trust Psalms (11, 23, 27, 62, 91, 121, 125, 131)
5. Mazmur Peringatan Memoriam Psalms(105,78,136 )
6. Mazmur Hikmat /Wisdom Psalms( 19, 1, 45 )
7. Mazmur Raja /Royal Psalms (2, 21, 45, 47, 72, 110, 144)
8. Mazmur Mesianis /Mesianic Psalms (22, 16, 8, 69,110,45,34 )

Ciri-ciri dan pola pembagian tiap-tiap Mazmur ini tidak bersifat mutlak atau lengkap dan klasifikasi ini akan didiskusikan secara tersendiri.

Dari klasifikasi tersebut di atas, Mazmur ratapan merupakan genre yang terbanyak dalam kitab Mamzur. Tidak kurang dari 50 pasal (lebih banyak terdapat dalam kitab I dan kitab II)
Dengan demikian, apakah arti Mazmur yang adalah pujian harus diganti?

Mazmur Ratapan

Mazmur Ratapan dapat dibagi menjadi dua bagian : Ratapan yang bersifat individu dan ratapan komunitas

Struktur dari Mazmur Ratapan individu

  1. Alamat : Suatu pendahuluan yang berisi permohonan minta tolong. Pendahuluan ini memberikan gambaran kedekatan dan bersifat pribadi (“Allahku yang kupercayai 4:1”, “Rajaku dan Allahku, 5:2”)
  2. Ratapan atau keluhan , disini biasanya yang menjadi subjek adalah Allah, Aku dan musuh, meskipun ungkapan-ungkapan yang dipakai bervariasi, tetapi secara umum perkataan yang paling sering dipakai berbicara tentang kematian. Pemazmur memakai metafor untuk mengharapkan pertolongan Allah. keluhan kadang-kadang bukan hanya untuk menjelaskan suatu situasi, tetapi untuk meyakini Allah yang dipercayai (3):9, 88:10-12; 6:5), 13:3)
  3. keyakinan; pengakuan kepercayaan terhadap Allah (3:5; 4:8; 13:5)
  4. Permohonan, meminta pertolongan  kepada Allah
  5. Alasan-alasan yang mendorong Allah untuk campur tangan
  6. Janji /sumpah
  7. Pujian kepada Allah

Contoh, Mazmur 22
Alamat ratapan : Ay.1-2
Ratapan : Allah (1-2, 15b), Aku (6-8), musuh (7:7)
Keyakinan : (9-10)
Permohonan : (11;19-21)
Alasan-alasan : (11b)
Janji : (22)
Pujian kepada Allah : (23-24, 31)

Makna Pujian pada akhir Mazmur Ratapan
Dalam Mazmur Ratapan biasanya pada bagian terakhir menunjukkan keinginan dan janji pemazmur untuk memuji Allah karena mendengar doanya. (6:8; 13:6)
Janji pujian pada akhir dari kitab Mazmur ratapan menunjukkan bahwa suatu perubahan situasi yang nampak ketika ratapan dinaikkan Meskipun itu nampak dalam berbagai pengakuan dan di dalam berbagai cara, perubahan ini nampak melalui seluruh kitab.

Bagian-bagian dari Ratapan

1. Keluhan terhadap Allah
  • Keluhan diekspresikan dalam suatu pertanyaan dengan bentuk “why” atau “how long”? (10:1; 13:1-2; 22:1)
  • Kadang-kadang keluhan ini nampak dalam bentuk permohonan negatif (6:1; 109:1)
  • Ekspresi yang ganjil dikombinasikan  antara  “pertanyaan mengapa” dengan pengakuan tentang keyakinan, “Engkau adalah Allah kekuatanku”, mengapa engkau menolak Aku” (42:9; 43:2).
  • Beberapa keluhan dekspresikan dalam bentuk pernyataan deklarasi “Engkau menaruh aku di dalam lubang yang sangat dalam” (88:6-8, 15-16)


2. Kemarahan atau murka Allah sebagai alasan untuk meratap

  • Alasan untuk mengeluh yang  ditujukan secara langsung  kepada Allah melalui oleh pemazmur biasanya terdiri dari empat bagian: kemarahan Allah, penolakan Allah, dilupakan Allah dan ketersembunyian Allah
  • Kemarahan Allah sering diekspresikan melalui dua gambaran : Api dan pemusnahan  yang memakai kata kerja membakar, itu nampak sebagai api, dan dengan memakai kata kerja membersihkan itu nampak sebagai suatu benda cair (Rat.2:4; Yes.42:25) Dalam Mzm Kemarahan Allah biasanya digambarkan sebagai api (mzm.74:1; 80:5; 89:47; 79:5)
  • Meskipun kemarahan Allah mudah untuk dipahami sebagai respon-Nya kepada dosa manusia, motivasi dibalik kemarahn Allah itu di dalam Mazmur ratapan tidak selalu jelas (Mzm.6; 60; 74; 80; 85; 88; 89; 102)


3. Penolakan Allah sebagai alasan untuk meratap

Beberapa istilah dipakai untuk mengekspresikan penolakan Allah, Salah satu diantaranya ialah “membuang” muncul 16 kali dalam PL dan 10 diantaranya terdapat di dalam Mazmur ratapan. (Mzm.43:2; 77:8; 88:15)

4. Dilupakan Allah sebagai alasan untuk meratap

Kata, “lupa” kata yang sering dipakai bagi dilupakan Allah, dalam Mazmur ratapan idividu “lupa” selalu muncul dalam dalam  bentuk pertanyaan (13:2; 42:10; 44:25; 77:10), “akankah Engkau melupakan aku untuk selamanya?’

Menurut Hos.4:6, Allah akan melupakan anak yang dikasihi-Nya karena mereka melupakan pengajaran Allah. Dalam pola ini kita melihat bahwa  kelupaan Allah berbeda dengan kelupaan manusia, dilupakan oleh Allah adalah disengaja dan merupakan keinginan secara sadar. Oleh karena itu ;lebih baik diterjemahkan “sakah” menjadi “diabaikan”

5. Ketersembunyian Allah sebagai alasan untuk meratap

dipakai istilah panim, sebagai objeknya ditambah dengan kata satar dengan pertanyaan tentang “berapa lama dan......selamanya? kata ini menunjukkan ketidakinginan Allah atau tidak adanya respon Allah

6. Kematian menjadi alasan untuk meratap
-          Kematian hadir , (22:15; 88:3-6; 143:2)
-          Kematian dekat (39:13; 41:5; 8; 102:11; 23; 24)
-     Kematian sebagai alasan untuk Allah campur tangan. Dekatnya kematian adalah alasan mengapa Allah harus dengan  cepat sebelum itu mendekati pemazmur (6:5; 13:3; 28:1; 88:10-12; 143:6)
-          Kematian sering digambarkan dengan suatu air bah. Realitas kematian sering digambarkan dengan sebagai suatu air bah atau air yang sangat dalam (42:7; 69:1-2, 15-16; 88:7, 16-17)
Musuh-musuh dalam Mazmur Ratapan
  1. Musuh (44:16; 74:4; 80:6; 106:42(
  2. Lawan (44:7; 60:11; 74:4)
  3. orang yang membenci (44:7, 10)

Karakter karakter musuh:
1.orang yang membanggakan diri, sombong (123:4)
2. Tidak mengenal Allah (79:6)
3. menjatuhkan suku Yehuda dan Israel, mengotori atau merusak bait Allah  
    dan membunuh banyak umat Tuhan (79:1-4, 7; 74:4-9)
4. Mengolok-olok Allah dan umat-Nya (74:10; 79:5)
5. Sangat jahat (10:11,13)
6. Merencanakan yang jahat ((35:20)

Mazmur Pujian, Mesianis, Raja, Hikmat dll akan dipresentasikan jika waktunya memungkinkan

9. Kristus dalam kitab Mazmur

Banyak Mazmur yang secara khusus menjelaskan hidup dan pelayanan Yesus Kristus sebagai Mesias (yang diurapi) yang datang sebagaimana yang telah dijanjikan kepada bangsa Israel. Seperti ke empat kitab Injil, Mazmur memberikan beberapa prespektif atas pribadi dan pekerjaan Tuhan Yesus Kristus.
1. Yesus Kristus sebagai Raja (digambarkan dalam kitab Matius)
-          Kristus ditolak sebagai Raja oleh bangsa-bangsa (Mzm.2)
-          Kristus sebagai pelindung dan penolong (Mzm.18)
-          Kristus memberikan keselamatan (Mzm.20)
-          Kristus adalah Raja kemuliaan (Mzm.24)
-          Kristus memerintah dalam kerajaan-Nya (Mzm.47)
-          Kristus adalah Raja-Imam (Mzm.110)
-          Kristus dimuliakan oleh Allah (Mzm.24)
-          Kristus bertahta (Mzm.132)

2. Yesus Kristus sebagai hamba (digambarkan dalam kitab Markus)
-          Kristus sebagai perantara (Mzm.17)
-          Kristus dikhianati sahabat dekat (Mzm.41)
-          Kristus juruslamat yang akan mati (Mzm.22)
-          Kristus adalah gembala (Mzm.23)
-          Kristus dibenci tanpa sebab (Mzm.69)
-          Kristus mengasihi orang yang menolak-Nya (Mzm.109)
-          Kristus taat sampai mati (Mzm.40)

3. Yesus Kristus adalah anak manusia (digambarkan dalam kitab Lukas)
-          Kristus dibuat lebih rendah dari malaikat (Mzm.8)
-          Kebangkitan kristus adalah suatu realita (Mzm.40)
-          Kebangkitan Kristus telah dinubuatkan (Mzm.16)

4. Kristus, Anak Allah (digambarkan dalam kitab Yohanes)
-          Kristus adalah pencipta (Mzm.19)
-          Kristus kekal (Mzm.102)
-          Kristus sebagai batu penjuru (Mzm.118).

Kristus yang dinubuatkan dan tertulis dalam kitab Mazmur  digenapi dalam Perjanjian Baru bandingkan bagian-bagian berikut:
Mzm.2:7 dengan Mat.3:17; 8:6 dengan Ibr.2:8; 16:10 dengan Mrk.16:6-7; 22:1 dengan Mat.27:46, 22:7-8 dengan Luk.23:35; 22:16 dengan Yoh.20:25,27; 22:18 dengan Mat.27:35-36; 34:20 dengan Yoh.19:32-33,36; 35:11 dengan Mark14:57; 118:26 dengan Mat.21:9; 110:4 dengan Ibr.5:6; 109:4 dengan Luk.23:34; 109:8 dengan Kis.1:20; 45:6 dengan Ibr.1:8; 69:21 dengan Mat.27:34 dan lain-lain



10. Pokok-Pokok Penting Dalam  Kitab Mazmur

1. Daud

Daud merupakan salah satu tokoh penting dalam kitab Mazmur, bukan saja dari jumlah kitab yang ditulisnya (73 pasal), tetapi Daud menjadi tokoh penting karena melalui kitab Mazmur Daud memberikan pengalaman hidup-Nya dengan Allah kepada para pembaca di segala tempat dan waktu. Kitab Mazmur menjelaskan secara keseluruhan segi kehidupan Daud dalam waktu yang berbeda-beda.

Dia menjadi seorang gembala, menjadi pelayan di Istana, seorang pahlawan perang, seorang raja yang besar, menjadi seorang buangan dan seorang  yang tua renta. Daud mengalami berbagai kondisi dalam kehidupannya, kadang-kadang menjadi orang kaya, miskin, kadang-kadang dibenci,kadang-kadang dihormati, kadang kadang ada dalam berbagai barbagai keadaan bahaya yang mengancam, kadang-kadang sedih kadang-kadang penuh dengan sukacita.
Tetapi dalam keseluruhan pengalaman dan didalam seluruh perubahan keadaan itu, Daud berjalan bersama-sama dengan Allah. Daud mencurahkan isi hatinya, pikirannya, perasaannya kepada Penciptanya.

Pengalaman Daud bersama dengan Allah dalam segala keadaan dan ditulis dalam kitab Mazmur diinspirasikan oleh Roh Kudus dan menjadi pengalaman yang sama kepada kita pada masa kini. Dari Daud kita dapat belajar bagaimana berjalan bersama dengan Allah, apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi setiap keadaan dalam hidup kita bersama-sama dengan Allah.

2. Nama Allah

Allah sendiri menjadi pribadi kunci dalam kitab Mazmur. Tanpa Allah tidak akan ada pujian, tanpa Allah tidak ada pujian yang berkenan kepada-Nya. Mempelajari kitab Mazmur berarti kita juga mengadakan observasi bagaimana Allah diidentifikasi baik melalui nama-Nya, sifat dan tindakan-tindakan-Nya
Ada empat nama Allah yang utama dipakai dalam kitab Mazmur yaitu, El, Adonai, Yehovah, Shadai. Arti dan jumlah pemakaian dari nama-nama Allah itu dapat kita lihat melalui tabel dibawah ini:


Nama Allah
Arti
Kitab I
1-41
Kitab II
42-72
Kitab III
73-89
  Kitab IV
90-106
Kitab V
107-150
El
Yang maha kuasa
67
207
85
32
41
Adonai
Tuhan yang berdaulat
13
19
15
2
12
Jehovah
Allah yang berjanji dan menggenapinya
227
31
43
101
226
Shadai
Allah yang  menyediakan dan   memberkati

1
1
1


3. Ibadah dan pujian

Banyak dari kitab Mazmur yang berbicara tentang gunung Sion, kekudusannya,dan ibadah melalui umat Allah. Dimulai dengan Mazmur 90, kebanyakan  pujian itu dihubungkan dengan sesuatu yang bersifat liturgis, dihubungkan dengan ibadah secara kolektif (umat Allah). Kadang-kadang kitab Mazmur disebut sebagai kitab Hymne. Pujian-pujian sangat dominan dalam kitab Mazmur. Lima pasal yang terakhir dari kitab Mazmur (146-150) merupakan klimaks dari pujian dalam kitab Mazmur, yang sering disebut dengan “Great Haleluya” atau “koor Haleluyah”

4. Dosa dan kebenaran

Jika pujian dan penyembahan merupakan pokok penting dalam kitab Mazmur, kondisi spiritual atau kerohanian para penyembah merupakan akses penting sehingga dapat masuk ke dalam kekudusan Allah. Mazmur pasal 1 merupakan salah satu Mazmur yang dapat mewakili keseluruhannya . 

Dalam Mazmur ini kita dapat membedakan kriteria orang benar dan orang fasik. Orang-orang benar bersekutu dengan Allah, dosa adalah suatu tembok yang menghalangi persekutuan manusia dengan Allah dan sesamanya. Pentingnya pokok ini didukung oleh pengulangan kata kata yang berhubungan dengan hal tersebut dalam berbagai cara

“Benar dan “kebenaran”  lebih dari 130 kali, “dosa” dan “kefasikan” paling tidak 65 kali, “baik” dan “jahat” masing-masing 40 kali dan lain-lain.

0 Response to "INTRODUKSI KITAB MAZMUR"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel