BUKAN ORANG BENAR TETAPI ORANG BERDOSA
"UCAPAN YESUS YANG SULIT"
Markus 2:17 (TOBA)
Alai umbege i Jesus, ninna ma mandok nasida: Apala na ringkot di angka na hisar pandaoni i, di angka na hansitan do! Ndang na ro Ahu manjou angka partigor, angka pardosa do!
Mark 2:17 (NKJV)
When Jesus heard it, He said to them, "Those who are well have no need of a physician, but those who are sick. I did not come to call the righteous, but sinners, to repentance."
Markus 2:17 (TB)
Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Mark 2:17 (NET)
When Jesus heard this he said to them, “Those who are healthy don’t need a physician, but those who are sick do. I have not come to call the righteous, but sinners.”
Hidup Kristen - Dalam pemberitaan Injil selama lebih dari 19 abad dan melalui pembacaan Perjanjian Baru kita telah memperoleh gambaran umum mengenai pelayanan Yesus Kristus yang khususnya ditujukan kepada orang yang berdosa, bukan yang sekadar penerimaan banyak orang bahwa "kita semua adalah orang berdosa", melainkan orang-orang berdosa dalam arti menjalani kehidupan yang bertentangan dengan kode etik yang diterima masyarakat mereka.
Ini merupakan berita Injil yang agung, dan apabila penulis meneruskan kata-kata mengenai dirinya sendiri sebagai orang pertama dan yang saling berdosa diantara orang-orang berdosa lainnya, hal ini menggaris-bawahi pernyataannya tentang anugerah keselamatan dari Kristus Yesus.
Namun, sepanjang pelayanan Yesus Kristus, perkataan ini telah menimbulkan pertentangan besar diantara orang-orang terhormat bahwa seorang guru agama seperti Dia yang seharusnya mendapat penghargaan dan menempatkan diriNya sebagai manusia suci, Ia malah bergaul dengan orang-orang yang tidak baik.
Ketika orang Farisi itu melihat Yesus membiarkan perempuan berdosa itu menjamahNya, katanya dalam hati : "Jika Ia nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan ini, sebab ia adalah orang berdosa" (Lukas 7:39). Tetapi, Yesus yang tahu benar macam apa perempuan itu justru dengan alasan itulah Ia tidak mencegah jamahanNya :
Di antara semua tanda tradisional yang Yesus tunjukkan, mungkin tidak ada lagi yang lebih menghangatkan hati daripada kata-kata "sahabat orang-orang berdosa".
Tetapi, pernyataan ini mula-mula ditujukan sebagai suatu kritik: "Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa." (Lukas 7:34). Para pemungut cukai menempati tenaga kehormatan yang paling rendah, dan hanya disejajarkan dengan para pelacur.
Hal ini tidak berarti bahwa Yesus bertoleransi dengan mereka seakan-akan menjadikan mereka baik dengan perhatian khusus itu.
Seakan-akan Ia memberikan impresi menyukai pergaulan mereka, dan Ia tidak mengutuk mereka, malah mendorong mereka untuk merasa aman bersamaNya. "Ia menerima orang berdosa", keluh para ahli Taurat; dan lebih dari itu, "Ia makan bersama-sama mereka" (Lukas 15:2).
Menerima undangan makan di rumah-rumah orang-orang semacam itu, serta menikmati persekutuan-persekutuan makan bersama mereka merupakan cara yang paling simpatik untuk menunjukkan pergaulanNya dengan mereka.
Tidaklah heran apabila hal ini telah menyakiti diri, berusaha untuk hidup bermoral tinggi.
Bila orang dikenal melalui pergaulannya, Yesus sekadar ingin dikenal sebagai sahabat orang-orang yang tak pernah berbuat baik, sampah masyarakat. Dan apakah tidak banyak orang saleh masa kini memberikan reaksi yang sama seperti orang Farisi itu?
Pada suatu peristiwa, ketika Yesus Kristus menerima undangan makan malam di rumah salam seorang yang tidak termasuk golongan terhormat, murid-muridNya dihampiri oleh para ahli Taurat.
Para murid termasuk undangan, tetapi beberapa diantaranya mendapat perlakukan tidak senonoh: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" (Markus 2:16) Yesus mendengarnya dan menjawab kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Markus 2:17).
Memanggil berarti mengundang : Ia telah menerima undangan mereka, tetapi mereka menerima undangan dari Dia menerima dan menikmati belas-kasihan dari Bapa di Surga.
Dapat dimengerti apabila "sembilan-puluh sembilan orang-benar yang tidak membutuhkan pertobatan" (Lukas 15:7) merasa bahwa utusan mengenai orang-orang berdosa terlalu dilebih-lebihkan, tetapi karena Injil memang pertama-tama dan paling dibutuhkan hanya untuk orang berdosa, hal ini tidak bisa dibalik.
Perkataan Yesus ini dicatat lagi oleh penulis-penulis Injil Sinoptik dalam Matius 9:13; Lukas 5:32, Namun Lukas menambahkan sebuah Keterangan singkat: "Aku datang bukan memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat"
Bentuk pertobatan memang lebih dalam Injil Lukas daripada dua kitab lainnya. Bila pertobatan dalam pengajaran Yesus diartikan sebagai perubahan karakter daripada reformasi tingkah laku saja.
Dengan demikian kita mengerti bahwa Yesus menunjuk pada akar penyakitnya, bukan gejalanya saja. Dan akar ini hanya dapat digarap secara efektif, hanya dengan kepastian yang praktis oleh demonstrasi kasih yang memberi diri keluar.
Sumber :
FF Bruce, Ucapan Yesus yang Sulit, LITERATUR SAAT hal 10-12
0 Response to "BUKAN ORANG BENAR TETAPI ORANG BERDOSA"
Post a Comment