SUSAH PAYAHMU AKAN KUBUAT SANGAT BANYAK
UCAPAN SULIT DALAM
PERJANJIAN LAMA
“SUSAH PAYAHMU AKAN KUBUAT
SANGAT BANYAK” 5
Kejadian
3:16
Firman-Nya
kepada perempuan itu:
"Susah payahmu waktu mengandung akan
Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun
engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
Jika beranak cucu dinyatakan sebagai berkat
dari Allah dalam Kejadian 1:28,
mengapa Allah membalik berkat ini sebagai akibat dari Kejatuhan? Memang,
istilah susah payah, yang muncul kembali dalam ayat 17 sebagai kutukan atas diri laki-laki juga, disebutkan telah
meningkat. Namun rasa sakit tidak pernah disebutkan sebelumnya; hanya berkat.
Tidak diragukan bahwa istilah ini mengarah
pada rasa sakit secara fisik. Akar katanya terletak dalam kata kerja yang
berarti "melukai, menyebabkan rasa
sakit atau duka."
Apakah rasa sakit tersebut akan muncul pada susah payah waktu melahirkan atau pada rasa duka dalam membesarkan anak itu pada dasarnya tidak dapat dipastikan; bacaan itu nampaknya menunjukkan arb kedua-duanya.
Apakah rasa sakit tersebut akan muncul pada susah payah waktu melahirkan atau pada rasa duka dalam membesarkan anak itu pada dasarnya tidak dapat dipastikan; bacaan itu nampaknya menunjukkan arb kedua-duanya.
Katherine C. Bushnell, dalam karyanya yang
terkenal berjudul God's Word to Woman,
mengusulkan ayat 16 diterjemahkan
secara berbeda sebab dalam bahasa Ibrani mendukung pengertian seperti itu.
Ia menyebutkan bahwa sejumlah versi kuno mengenakan arti "bersembunyi untuk menyerang", atau "penyergapan" atau "perangkap ", terhadap kata yang pada umumnya dibaca sebagai bertambah banyak. Kendati demikian, gagasan tentang perangkap atau bersembunyi untuk menyerang ini boleh diundurkan pada ayat 15 dari posisinya yang lebih normal dalam ayat 16.
Bushnell ingin menerjemahkan kata-kata pembukaan dari ayat 16 seperti ini: "Firman-Nya kepada perempuan itu, "Suatu perangkap telah memperbanyak duka dan keluhkesahmu.'"
Ia menyebutkan bahwa sejumlah versi kuno mengenakan arti "bersembunyi untuk menyerang", atau "penyergapan" atau "perangkap ", terhadap kata yang pada umumnya dibaca sebagai bertambah banyak. Kendati demikian, gagasan tentang perangkap atau bersembunyi untuk menyerang ini boleh diundurkan pada ayat 15 dari posisinya yang lebih normal dalam ayat 16.
Bushnell ingin menerjemahkan kata-kata pembukaan dari ayat 16 seperti ini: "Firman-Nya kepada perempuan itu, "Suatu perangkap telah memperbanyak duka dan keluhkesahmu.'"
Terjemahan ini tidak terlalu berbeda dengan
yang lebih tradisional, "Aku akan membuat sangat banyak ... "
Perbedaan antara kedua cara baca tersebut ditemukan menyeluruh pada tanda-tanda
vokal Ibrani yang berada di antara baris yang muncul pada abad kedelapan masa
Kristen.
Inilah perbedaannya: (huruf-huruf besar menunjukkan teks konsonantal yang asli dan huruf kecil menunjukkan tambahan huruf-huruf vokal): HaRBah AnRBeh, "Aku akan membuat sangat banyak" dan HiRBah AoReB, "telah menyebabkan sangat banyak (atau dibuat besar) bersembunyi untuk menyerang".
Bentuk partisipal ARB muncul kira-kira empat belas kali dalam Kitab Yosua dan diterjemahkan sebagai penyergapan, atau bersembunyi untuk menyerang.
Inilah perbedaannya: (huruf-huruf besar menunjukkan teks konsonantal yang asli dan huruf kecil menunjukkan tambahan huruf-huruf vokal): HaRBah AnRBeh, "Aku akan membuat sangat banyak" dan HiRBah AoReB, "telah menyebabkan sangat banyak (atau dibuat besar) bersembunyi untuk menyerang".
Bentuk partisipal ARB muncul kira-kira empat belas kali dalam Kitab Yosua dan diterjemahkan sebagai penyergapan, atau bersembunyi untuk menyerang.
Jika pengertian yang baru ini benar (dan
sejumlah versi kuno menempatkan kata itu mundur beberapa kata ke ayat 15, mungkin karena salah
penempatan), maka "yang bersembunyi untuk menyerang" ini tidak
diragukan lagi adalah si ular yang licik, yaitu Iblis.
Dialah yang akan memperbanyak susah-payah dalam membesarkan anak. Inilah satu-satunya cara agar kita dapat menjelaskan mengapa gagasan "perangkap" atau "bersembunyi untuk menyerang" tetap bertaut pada konteks ini.
Dialah yang akan memperbanyak susah-payah dalam membesarkan anak. Inilah satu-satunya cara agar kita dapat menjelaskan mengapa gagasan "perangkap" atau "bersembunyi untuk menyerang" tetap bertaut pada konteks ini.
Namun satu hal lain menuntut perhatian kita
dalam ayat 16, yaitu istilah
mengandung, Terjemahan ini sulit sebab istilah Ibrani hrn bukanlah cara yang
benar untuk mengeja mengandung . Istilah tersebut dieja dengan benar sebagai
hrjn dalam Rut 4:13 dan Hosea 9:11
tatkala artinya adalah mengandung. Namun ejaan dalam Kejadian 3:16 ini kurang
dua huruf dan dianggap oleh ahli leksikal seperti Brown, Driver dan Briggs
sebagai singkatan atau bahkan kesalahan.
Semua ahli bahasa Ibrani mengakui bahwa
bukan hanya ada sejumlah huruf konsonan yang hilang bagi makna mengandung,
namun vokal-vokal itu juga tidak umum.
Terjemahan yang lebih awal dalam bahasa Yunani (yang dibuat pada abad ketiga atau kedua Sebelum Masehi) sebagai gantinya membaca HGN, yang berarti "keluh-kesah". Makna yang dihasikan anak kalimat ini adalah, "Suatu perangkap telah memperbanyak susah-payah dan keluh-kesahmu."
Terjemahan yang lebih awal dalam bahasa Yunani (yang dibuat pada abad ketiga atau kedua Sebelum Masehi) sebagai gantinya membaca HGN, yang berarti "keluh-kesah". Makna yang dihasikan anak kalimat ini adalah, "Suatu perangkap telah memperbanyak susah-payah dan keluh-kesahmu."
Anda bertanya, perbedaan apakah yang dibuat
oleh penerjemahan seperti ini? Maksudnya hanyalah kutukan ini tidak boleh
diartikan bahwa hak untuk menetapkan kapan seorang wanita akan menjadi seorang
ibu sepenuhnya terdapat di luar kehendaknya atau bahwa fungsi ini telah
ditempatkan sepenuhnya dan seperlunya dalam tangan dan kehendak suaminya.
Selanjutnya, haruslah diingat bahwa
pernyataan ini, tidak masalah bagaimana kita akan menafsirkannya, adalah
bagian dari suatu kutukan. Tidak ada alasan untuk menjadikannya sebagai kaidah.
Jika Si Jahat itu dan bukanlah Allah sumber susah-payah dan keluh-kesah, maka kita lebih perlu menolak untuk mengaidahkan pernyataan semacam itu dan menggambarkan baik cobaan berat melahirkan seorang anak, maupun tantangan membesarkan anak itu, sebagai kejahatan yang berasal dari Allah.
Allah tidak pernah menjadi sumber kejahatan; Ia lebih suka memberkati kaum wanita. Sebaliknya, Iblislah yang telah mengatur perangkap ini.
Jika Si Jahat itu dan bukanlah Allah sumber susah-payah dan keluh-kesah, maka kita lebih perlu menolak untuk mengaidahkan pernyataan semacam itu dan menggambarkan baik cobaan berat melahirkan seorang anak, maupun tantangan membesarkan anak itu, sebagai kejahatan yang berasal dari Allah.
Allah tidak pernah menjadi sumber kejahatan; Ia lebih suka memberkati kaum wanita. Sebaliknya, Iblislah yang telah mengatur perangkap ini.
Anak kalimat selanjutnya mempertegas bagian
sebelumnya yang telah kita bahas dengan menambahkan, "dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu." Perhatikan
lagi bahwa mengandung anak itu adalah berkat yang digambarkan dalam apa yang
disebut sebagai tatanan penciptaan dalam Kejadian 1:28.
Kesengsaraan itu tidak terletak dalam kehamilan atau dalam peristiwa melahirkan saja, melainkan dalam seluruh proses melahirkan anak-anak ke dalam dunia dan membesarkan mereka menjadi manusia-manusia seutuhnya di hadapan Allah.
Kesengsaraan itu tidak terletak dalam kehamilan atau dalam peristiwa melahirkan saja, melainkan dalam seluruh proses melahirkan anak-anak ke dalam dunia dan membesarkan mereka menjadi manusia-manusia seutuhnya di hadapan Allah.
Sumber
:
“Ucapan yang Sulit dalam Perjanjian
Lama” Walter C Kaiser, Jr. LITERATUR
SAAT, 2015, halaman 16-18
0 Response to "SUSAH PAYAHMU AKAN KUBUAT SANGAT BANYAK"
Post a Comment