UCAPAN SULIT PL - SEBAB TUHANLAH YANG MENYEBABKAN HAL ITU TERJADI
UCAPAN SULIT DALAM PERJANJIAN LAMA 35
“PULANGLAH MASING-MASING
KE RUMAHNYA, SEBAB TUHANLAH YG MENYEBABKAN HAL ITU TERJADI”
2 Tawarikh 11:2-4
Tetapi datanglah firman TUHAN
kepada Semaya, abdi Allah, demikian:"Katakanlah kepada Rehabeam, anak
Salomo, raja Yehuda, dan kepada segenap orang Israel di Yehuda dan di Benyamin,
demikian: Beginilah firman TUHAN: Janganlah kamu maju dan janganlah kamu berperang
melawan saudara-saudaramu. Pulanglah masing-masing ke rumahnya, sebab Akulah
yang menyebabkan hal ini terjadi." Maka mereka mendengarkan firman TUHAN
dan pulang dengan tidak pergi menyerang Yerobeam.
Hidup Kristen - Sesudah
kesepuluh suku di utara mengumumkan kembali persekutuan mereka dengan Raja
Rehabeam, anak Salomo, Rehabeam memutuskan bahwa ia akan memaksa generasi yang
kembali ini untuk tunduk di bawah kedaulatannya dan untuk membayar pajak-pajak
yang dahulu adalah alasan mereka meninggalkan Rehabeam. Hal ini menyebabkan
saudara melawan saudara dalam perang sipil terbuka.
Namun
Allah mengutus nabi Semaya untuk campur tangan. Raja Rehabeam diperintahkan
dalam nama Tuhan untuk meninggalkan upaya penyelesaian dengan cara perang.
Pengumuman Semaya yang mengejutkan seolah-olah bertentangan dengan semua janji
Allah sebelumnya.
Keyakinan
sang nabi bahwa Allah telah mengizinkan kejadian itu menghentikan
pemberontakan, meninggalkan satu dilema bagi kita: Mungkinkah perpecahan dari
suatu bangsa merupakan perbuatan Allah jika sebelumnya Ia telah menjanjikan
yang sebaliknya?
Terbaginya
Kerajaan Daud yang agung menjadi sepuluh suku utara dan dua suku selatan
nampaknya bertentangan dengan setiap kebijakan yang telah Allah berikan dengan
sedemikian limpahnya sejak dari zaman para leluhur. Inilah yang menyebabkan
bagian ini menjadi perkataan yang sulit. Bagaimana mungkin Allah menambahkan
suatu maksud yang bertentangan dengan rencana-Nya bagi Israel?
Tuhan
menyetujui pemberontakan itu, bukan sebagai pemrakarsa kejahatan atau sebagai
pencetus pemberontakan melainkan sebagai yang harus memurnikan keluarga Daud
yang telah menolak berjalan sesuai kehendak-Nya.
Salomo
telah mencemoohkan kehendak dan hukum Allah dengan mengambil sejumlah istri
dari bangsa asing. Sebaliknya, istri-istri ini, telah memalingkan Salomo dari
Tuhan dan menyebabkan ia dimurkai Allah. Rehabeam
hanya meningkatkan kesalahan keluarga Daud. Suku-suku itu telah dibebani dengan
perpajakan dan perlakuan tidak memuaskan atas keluhan mereka.
Mereka
telah menuntut agar beban yang Salomo berikan kepada mereka diperingan, bukan
diperberat. Sebaliknya, Rehabeam memperburuk situasi dengan memutuskan untuk
tetap memajaki mereka.
Kesepuluh
suku utara sudah membenci dantak tahan dengan pemerintahan Allah melalui
keluarga Daud. Ketika mereka dengan benar menemukan sikap-sikap dan kewajiban
Rehabeam yang salah sebagai raja, perlakuan Rehabeam tidak membenarkan
tindakan-tindakan mereka. Mereka terutama memberontak terhadap Allah yang telah
memilih dinasti Daud dan suku Yehuda sebagai suku kerajaan.
Nampaknya,
mereka merasa bahwa pemerintahan seperti itu tidak cukup mewakili kepentingan
mereka; persoalan perpajakan merupakan salah satu alasan yang tepat untuk
memisahkan diri (lihat 1 Raj.12:19-24).
Di
sini kita menjumpai satu bagian lain di mana kebebasan manusiawi dan kedaulatan
ilahi nampak saling bertentangan. Fenomena ini umumnya biasa terjadi dalam
Tawarikh. Sekali lagi kita harus perhatikan bahwa para penulis Kitab Suci tidak
selalu meluangkan waktu untuk merinci penyebab sekunder; sebab apa yang Allah
izinkan, seringkali dikatakan bahwa Ia melakukannya secara langsung sebab pada
akhirnya ialah yang menjadi pelaksana.
Apa
yang dinyatakan oleh Utara terhadap Selatan sebagai revolusi, dan itu berarti
menentang rencana Allah, dipakai Allah, pertama-tama untuk menghukum keluarga
Daud atas dosanya dan kedua untuk menyatakan kecenderungan yang berdosa dan
kemerosotan rohani pihak Utara.
Kenyataan
ini digarisbawahi oleh sejumlah nabi dan kaum Lewi di Utara yang meninggalkan
ladang penggembalaan dan harta benda mereka untuk datang ke Yehuda dan
Yerusalem. Raja Yerobeam di utara telah menolak keimamatan mereka! Beserta
dengan mereka datang semua yang "membulatkan hatinya untuk mencari TUHAN
Allah Israel" (2 Taw. 11:16).
Sumber:
“Ucapan
yang Sulit dalam Perjanjian Lama” Walter
C Kaiser, Jr. LITERATUR SAAT, 2015, halaman 130-132
0 Response to "UCAPAN SULIT PL - SEBAB TUHANLAH YANG MENYEBABKAN HAL ITU TERJADI"
Post a Comment