INILAH ALASANNYA MENGAPA ANDA SULIT MENGAMPUNI
Di dalam hidup
ini selain ada hal-hal yang membahagiakan dan menyenangan hati, tentu ada juga
hal-hal yang memilukan dan melukai hati.
Manusia tampaknya tidak akan luput
dari yang namanya kedua ini hal ini. Suka dan duka selalu menjadi sahabat dan
bahkan menjadi musuh manusia itu sendiri.
Di saat hati
senang dan riang, suasana pun bisa lebih tenang dan indah, namun sebaliknya
jika hati pilu dan susah, maka kondisi diri sendiri bahkan sekitar kita pun
akan berpengaruh juga.
Di samping itu
manusia adalah makhluk yang tidak luput dari salah. Bahkan rasul Yohanes
berkata bahwa kita harus sadar bahwa kita ini adalah orang berdosa dengan
demikian harus mengaku dosa kita kepada Allah (1 Yohanes 1:9-10).
Tahukah anda
bahwa ketika seseorang dirugikan ataupun dilukai, maka sebagai akibatnya ada
rasa sakit yang tinggal di dalam dirinya. Rasa sakit ini bukanlah sesuatu yang
tidak wajar seperti halnya ‘orang yang manja’.
Rasa ini adalah
‘nyata’ dan ‘bisa dirasakan’, sehingga hal ini adalah reaksi seseorang terhadap
apa yang dialaminya dalam hidupnya. Entahkan melalui perkataan maupun perbuatan
seseorang sangat potensial untuk bisa sakit hati dan bisa terluka.
Namun pertanyaan
yang penting untuk kita jawab adalah, mengapa seringkali melepas pengampunan
itu adalah hal tersulit untuk dilakukan? Mengapa meminta maaf (ampun) tidak
sesulit memberi pengampunan kepada orang lain?
Dalam artikel
ini kita akan bahas ada beberapa alasan, mengapa memberikan pengampunan itu
jauh lebih sulit bahkan rumit untuk dilakukan.
1.SAKIT HATI YANG AMAT
PARAH
Siapa sih yang
tidak pernah melakukan hal yang keliru dan salah? Tentu siapa saja sangat
mungkin untuk melakukan kesalahan, baik melalui sikap (perbuatan) dan juga melalui
kata-kata.
Sebagai manusia
yang masih bisa jatuh ke dalam dosa dan salah, seseorang bisa saja menyakit
hati orang lain, hingga membuat orang lain terluka bahkan menangis hingga ingin
melupakan anda untuk selama-lamanya.
Salah satu
mengapa orang sulit untuk mengampuni kesalahan orang lain adalah, karena rasa
sakit yang diakibatkan perbuatan atau kata-kata seseorang ‘sangat menyakitkan’
bahkan bisa ‘melecehkan’ bahkan ‘mendukakan’ hati dan perasaan.
Kata-kata yang
amat menusuk dan tajam yang menghujam ke hati, tentu adalah hal yang luar
biasa. Bahkan Amsal sendiri berkata bahwa perkataan yang pedas dapat
membangkitkan marah (Amsal 15:1).
Kata-kata yang
mungkin masuk ke telinga kita tidak saja risih dan menyakitkan untuk didengar,
namun juga melukai perasaan dan hati yang berujung melukai diri orang lain
lebih serius lagi.
Perasaan sakit
kecewa dan sedih memang bisa datang saat yang bersamaan, namun efek yang
ditimbulkannya biasanya berbeda-beda.
Misalnya saja, kalau teman anda janji
akan datang menjemput anda pukul 19.00 Wib, namun telat 1 jam hingga membuat
anda jadi merasa kecewa dan sakit hati.
Namun jika anda
mendengar alasannya yang logis, yakni karena ada terjadi kemacetan di mana-mana
hingga membuat jalanan padat dan macet, tentu anda akan lebih bisa melunak dan
lebih bisa mengubah perasaan anda terhadap teman anda.
Namun tidak
semua kondisi seperti ini terjadi di dalam hidup seseorang. Ada kalanya
perbuatan seseorang sangat kelewatan dan sudah terlalu parah, dan sebagai
akibatnya hingga kita ingin memutuskan talu hubungan dengan orang tersebut.
Apapun itu,
sakit hati amat parah yang diterima seseorang, tidak membuat dia dengan mudah
untuk memberi pengampunan bagi dia yang melakukannya kepada anda.
Hati yang sakit
itu bagaikan rumah yang runtuh bahkan bagaikan benteng yang roboh, di mana
pertahanan diri melemah dan rubuh.
Bagaikan membangun sebuah menara tinggi yang
roboh dalam seketika saja oleh kata-kata maupun perbuatan yang tidak
menyenangkan dari rekan ataupun kolega kita.
Jadi memang
benar bahwa salah satu kesulitan untuk melepas pengampunan ialah, karena rasa
sakit yang amat dalam, luka hati yang ditimbulkannya yang sudah menggores hati
hingga ke level yang parah.
2. SIKAP ORANG LAIN
YANG ‘SAMA SAJA’ ATAU ‘TIDAK BERUBAH’
Memang sebagai
orang percaya kita harus selalu mengampuni, pengampunan adalah salah satu
ajaran Yesus kepada para murid, bahwa pengampunan harus selalu kita beri dengan
tak terbatas.
Namun jika anda
sudah dilukai atau jika anda sudah merasa dirugikan oleh orang lain dan anda
mungkin berpikir untuk memberi pengampunan.
Namun ketika anda berpikir untuk
melakukannya, anda dihantui dengan perasaan bahwa, orang tersebut sangatlah
sulit untuk berubah dan ‘sama saja’
dari kemarin bahkan hingga kini.
Mungkin anda
berpikir dua hingga tiga kali untuk melakuka pengampunan kepada orang tersebut.
Anda mungkin ingin memaafkan orang tersebut, hingga ingin kembali membangun
komunikasi dengan dia.
Namun lagi-lagi,
anda melihat bahwa orang tersebut akan mengulangi dan melakukan hal yang sama,
sama seperti apa yang sekarang anda rasakan. Inilah kesulitan yang lain selain
rasa sakit yang anda terima.
3. KERUGIAN YANG DIAKIBATKAN OLEH
TINDAKAN ORANG LAIN.
Menurut saya,
alasan yang paling berat adalah poin nomor 3 ini, salah satu alasan mengapa
meminta maaf (meminta pengampunan) lebih mudah untuk dilakukan adalah karena
‘kerugian’.
Orang yang
terluka lebih rugi daripada orang yang melukai. Sehingag jika seseorang sadar
akan tindakannya yang salah, maka dia cukup berkata, ‘maafkan saya, sudah
melukai anda.’ Tentu anda sebagai orang yang dilukai akan kembali teringat
dengan poin nomor 1 yakni ‘rasa sakit’
Sedangkan orang
yang meminta maaf, sama sekali tidak dirugikan malah merugikan orang lain. Maka
peperangan dalam batin pun terjadi, hati dan pikiran bergejolak, apakah
memiliki mengampuni atau cuek dan
sama sekali tidak memberi maaf.
Ada kasus yang
hingga masuk berita dan koran bahkan menjadi pebicaraan public, di mana ada
seorang keluarga Kristen yang anak perempuannya dibunuh oleh orang lain.
Namun justru
kedua orang tua korban bukan malah, mengutuk dan menyampahi bahkan berharap si
pembunuh dihukum mati dan sebagainya, namun mereka melepas pengampunan terhadap
si pembunuh.
Kalau boleh
jujur, siapa sih yang mau melakukan hal demikian? Bukankah salah satu orang
terkasih, sudah dibunuh, bukankah hal yang wajar untuk mengutuk dan menyumpahi
orang tersebut?
Ternyata kedua orang tua ini, malah sanggup untuk melepaskan
pengampunan sebagai salah satu ajaran Kristus yakni “mengampuni dosa orang
lain”.
Saya tidak
berkata bahwa, meminta maaf atau meminta pengampunan kepada orang yang kita
rugikan adalah hal yang mudah. Memang ada kalanya melakukan ini pun sulit.
Manusia kadang harus melawan ego-nya dan menundukkan diri di bawah kasih Kristus.
Namun
sesulit apapun untuk meminta ampun atau
minta maaf, mungkin karena rasa malu, sungkan, takut dan sebagainya, masih
lebih sulit untuk melepas pengampunan kepada orang lain yang sudah merugikan
kita baik secara fisik, finansial, pikiran dan hati.
Jika anda sering
melihat film-film action, tentu anda pasti sudah terbiasa dengan alur cerita
yakni ‘balas dendam’. Bahkan di dunia persilatan (film mandarin), hampir setiap
kali hal ini muncul.
Misalnya gurunya
atau orang tuanya dibunuh maupun dilukai, maka si murid maupun si anak akan
membalaskan dendam kepada mereka yang melakukannya.
Bahkan dia tidak akan
tenang sebelum melakukan ‘balas dendam’. Agaknya filmnya mungkin kurang menarik
jika tidak ada aksi balas dendam ini.
Kita sebagai
orang percaya, memang punya tugas dari Yesus yakni ‘jangan membalas kejahatan
dengan kejahatan, namun membalas kejahatan dengan kebaikan.
Ibarat seorang
murid yang mengampuni nyawa pembunuh guruunya maupun ibarat seorang anak yang
mengampuni nyawa musuhnya, karena sudah menyakiti orang tuanya.
Keinginan untuk
membalas memang bisa secara reflek terjadi. Kita merasa bahwa, rasanya tidak
adil jika hanya memilih diam dan disakiti. Rasanya tidak asyik jika tidak
melancarkan serangan balasan yakni ‘menyakiti orang tersebut’.
Inilah manusiawi
kita sebagai manusia biasa. Bahkan tidak terkecuali anda dan saya sebagai orang
percaya. Membalas yang jahat serasa itu adalah hal yang pas dan wajar untuk
dilakukan.
Kita merasa
tidak terima, karena diperlakukan tidak senonoh dan tidak baik, ‘maka saya pun
harus membalasnya’, kira-kita demikianlah yang terngiang di hati dan pikiran
kita kalau sudah kalut.
Inilah salah
satu penyebab mengapa untuk melepas pengampunan sangat sulit. Kita masih
berpikir untuk orang lain merasakan apa yang kita rasa. Sakit yang kita
rasakan, harus juga dirasakan oleh orang lain.
Inilah kelemahan
manusia kita. Yesus sangat tahu akan hal ini sehingga Dia sudah memperingatkan
bahwa membalas kejahatan itu bukan dengan hal yang sama melainkan dengan
kebaikan (1 Petrus 3:9; Roma 12:17)
KESIMPULAN
Kita adalah
manusia yang sangat banyak memiliki salah dan kekeliruan. Yesus tentu sadar
akan hal tersebut, sehingga Dia berkata kepada Petrus untuk mengampuni dengan
jumlah yang tidak terbatas kepada orang lain (Matius 18:22).
Sebagai orang
percaya salah satu tugas orang percaya adlah mengampuni orang yang bersalah
kepada kita (Markus 11:25; Lukas 6:37; 11:4; ) dan rasul Paulus juga menasihati
jemaat di Kolose untuk saling mengampuni.
Alasan mendasar
mengapa kita harus mengampuni ialah, karena Kristus pun sudah mengampuni saya
anda anda (Kolose 3:13).
Tidak bisa disangkali, bahwa melepas pengampunan
adalah hal yang mudah. Memberi maaf kepada orang
yang sudah membuat kita merasa sakit dan terluja adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan.
Namun sebagai
orang percaya, kita punya tanggungjawab untuk melakukannya berdasarkan kasih
Kristus.
Jika Kristus saja sudah mengampuni, maka apalagi orang yang sudah
menerima pengampunan, seharusnyalah untuk melakukan hal yang sama yakni ‘saling
mengampuni’
Paulus katakan bahwa
kita tidak boleh kalah dengan kejahatan, melainkan kita harus mengalahkan
kejahatan dengan kebaikan (Roma 12:21).
Jika memang anda sedang dirugikan dan
disakiti, maka yang perlu anda lakukan ialah berdoa minta kekuatan dari Tuhan,
untuk melepaskan pengampunan kepada orang yang sudah menyakiti anda.
Setidaknya
jangan membiarkan anda membalas apa yang telah diperbuat oleh orang lain kepada
anda, setidaknya anda berdoa supaya anda tetap dijaga oleh Tuhan dan diliputi
dengan kasih Allah. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda sekalian, Tuhan
Yesus memberkati. Amin.
0 Response to "INILAH ALASANNYA MENGAPA ANDA SULIT MENGAMPUNI"
Post a Comment