ALASAN MENGAPA MENGIKUT TUHAN ITU BERAT
Rasanya setiap orang
Kristen tahu bahwa mengikut Tuhan adalah sebuah perjalanan Panjang, yang
dimulai ketika kita percaya yakni menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat
kita dan menyadari bahwa kita adalah orang berdosa yang membutuhkan Dia.
Tentu dalam
perjalanan hidup diselingi lika-liku hidup yang berat dan bahkan dapat membuat hati
ini seolah-olah ingin ‘berpaling’ dariNya. Namun tahukah anda bahwa
memang benarlah yang dikatakan oleh Yesus, bahwa setiap orang yang mau mengikut
Dia harus menyangkal diri atau rela pikul salib (Matius 16:24; Markus 8:34; Lukas
9:23).
Bagi anda yang percaya
bahwa mengikut Yesus itu mudah dan gampang, rasanya anda belum menjadi seorang
Kristen yang benar. Dasar dari iman kita haruslah selalu berlandaskan apa yang
Allah ajarkan melalui firmanNya. Alkitab jelas sekali mencatat bahwa harus ada
bentuk penyangkalan diri yang dilakukan secara sadar untuk bisa mengikuti Dia.
Hal ini berarti
bahwa, kisah pengikutan masing-masing kita sebagai orang percaya sangatlah
berat dan penuh dengan tantangan. Namun kalua dipikir-pikir lagi, mengapa sih
mengikut Tuhan itu sangat berat dan mengapa demikian? Jika kita telusuri satu
ayat dalam Injil Yohanes kita akan menemukan kebenaran ini, Yesus berkata “If
you love me, keep my commands” (NIV).
MENGASIHI TUHAN
AKAN MEMBUAT KITA MENAATI FIRMANNYA
Di dalam teks Bahasa
Indonesia ayat ini berbunyi “jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti
perintahKu”. Benarlah bahwa jika seseorang jatuh cinta kepada orang yang
dia sukai dan yang dia sayangi, maka apapun akan dilakukan dan dituruti. Namun lain
halnya jika seseorang sama sekali tidak memiliki rasa suka dan ketertarikan
kepada orang lain.
Cinta atau kasih
inilah yang menjadi dasar di mana kedua pasangan dapat menjalin hubungan yang
baik dan semakin intens. Ketika si wanita menasihati pasangannya, maka si pria
tentu memandanganya sebagai Bahasa komunikasi dari kepedulian karena cinta. Bahkan
jika mengabaikan nasihat atau masukan dari pasangan, bisa terjadi konflik di
antara kedua pasangan yang sedang kasmaran.
Analogi ini tentu
sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Atas dasar cintalah, kita dapat
melakukan apa yang orang lain perintahkan untuk kita lakukan, meskipun sulit. Atas
dasar cinta pulalah perkara yang sukar dan sulit sekalipun, tetap diperjuangkan
dan diusahakan supaya dilakukan dan dilaksanakan dengan baik.
Yesus berkata bahwa,
hanya dengan cara menaati Dialah maka kita bisa membuktikan cinta kita kepada
Dia. Hanya oleh karena cintalah, maka kita juga dimampukan untuk melakukan
perintahNya.
KETIDAKTAATAN
ADALAH BUKTI KITA TIDAK MENGASIHI DIA
Salah satu yang
menjadi tuntutan Yesus dalam hidup kita adalah ‘nurut’ kepada Firman Tuhan. Dalam
teks NET (New English Translation) dipakai istilah ‘you will obey’.
Jika kita mencoba melihat teks asli dari kata ini yaitu tērēsete yang
artinya ‘menjaga, memelihara’ dari akar kara ‘teros’. Bentuk penggunaan waktu
yang dipakai dalam kata kerja ini dipakai dalam bentuk Future Indicative Active.
Bila saya
terjemahkan kalimat Yesus ini akan berbunyi demikian “jika kamu mengasihi
Aku kamu akan terus-menerus mengasihi Aku”. Bisa ditarik simpulan bahwa,
seseorang akan bisa terus-menerus menaati Firman Tuhan, mengasihi Dia, mengiring
Dia dalam suka dan duka, hal tersebut dikarenakan dia mengasihi Tuhan.
Andaikata seseorang
sudah tidak taat, jalan sendiri dan tidak mau mendengar suara Tuhan, maka di situlah
dia tidak sedang mengasihi Tuhan. Mengasihi Dia sama halnya dengan mengasihi
FirmanNya mengasihi Tuhan sama dengan mengasihi perintahNya. Sangat mustahil
kita dapat mengasihi Tuhan, jika kita tidak menunjukkan diri kita taat kepada
Firman Tuhan.
Akan sangat aneh
rasanya, jika kita mengaku mengasihi Tuhan, namun tidak rindu dan belajar
kehendak Tuhan (Alkitab). Belajar Alkitab adalah bagian dari mengasihi Tuhan
sebagai bentuk ketaatan kita kepadaNya.
Jika ada orang
berkata, saya mengasihi Tuhan, namun membenci Firman Tuhan, maka orang tersebut
pada dasarnya tidak mengasihi Tuhan. Kata ‘perintah’ dalam Bahasa Yunani
diterjemahkan dengan ‘entole’ yang artinya ‘perintah, aturan, fiman’.
Apa yang Yesus
coba sampaikan bahwa, orang percaya harus mengasihi Dia yakni dengan mengasihi
perintahNya, FirmanNya dan aturan-Nya. Tidak ada opsi lain di dalam mengasihi
Dia tanpa menaati Firman Tuhan. Bahkan kita adalah seorang pendusta jika kita katakan
mengasihi tanpa taat kepada sabdaNya ( 1 Yohanes 2:3).
APAKAH MENGASIHI
TUHAN PASTI TIDAK PERNAH GAGAL?
Tentu dengan
mengasihi Tuhan, maka kita bisa mampu mengasihi Dia, demikian sebaliknya bahwa jika
kita tidak mengasihi Dia, maka kita akan sangat tidak mau peduli dengan apapun
yang berkenaan dengan firman Tuhan.
Mengasihi Tuhan,
bukan berarti tidak pernah gagal dalam menaatiNya. Boleh jadi kita gagal berkali-kali
dalam mengiring Tuhan dalam hidup kita. Ada banyak tantangan, cobaan, kesukaran
dalam hidup yang membuat kita lemah, sedih, lupa, galau dan stress. Namun apa
yang Yesus sampaikan tetap akan menjadi sebuah kenyataan bahwa ‘kita akan terus-menerus
mengashi Dia, jika kita mengasihi Dia’.
Meskipun kita
pernah jatuh dan gagal, bahkan berulang kali, namun kita tetap harus berjuang
untuk mengasihi Dia secara terus-menerus. Ketika kita gagal, kita tidak boleh
berhenti untuk mengasihi Dia, namun justru kesempatan bagi kita untuk semakin
memperdalam pengenalan kita kepadaNya.
Mengasihi Tuhan,
pasti pernah mengalami yang Namanya kegagalan. Akan sangat mustahil jika seseorang
tidak pernah menemukan masalah dan kebuntuan dalam hidupnya. Orang-orang yang memiliki
iman yang kokoh, bukan karena mereka berada dalam kondisi aman.
Orang-orang yang
memiliki iman yang teguh justru berada di tempat yang paling tidak aman dan nyaman,
sehingga mereka semakin berharap dan bergantung kepada Tuhan.
SIMPULAN
Pertama, seseorang yang
mengasihi Tuhan adalah, dia yang menaati Tuhan dan firmanNya. Karena mustahil
mengasihi Dia dengan tidak menuruti perintah Tuhan.
Kedua, ketidaktaatan
kepada Firman Tuhan adalah bukti kita tidak mengasihi Tuhan. Jika kita merasa
berat melakukan Firman Tuhan, maka sebenarnya kita tidak mengasihi Tuhan. Jika kita
kurang taat kepada Tuhan, maka kita kurang mengasihi Tuhan.
Ketiga, hanya dengan cara
mengasihi Tuhan saja, kita bisa sanggup menaati Firman Tuhan, dengan kata lain
penyerahan hidu kita sangat menentukan apakah kita benar-benar mengasihi Tuhan
atau tidak.
0 Response to "ALASAN MENGAPA MENGIKUT TUHAN ITU BERAT"
Post a Comment