9 ORANG KRISTEN DIBUNUH KARENA TIDAK MENGUCAPKAN IMAN ISLAM

Written By Admin Tuesday, December 17, 2019 Add Comment Edit

Gambar Ilustrasi

Militan diyakini telah membunuh sekelompok orang Kristen di Kenya.

Menurut Faithwire, International Christian Concern, sebuah kelompok pengawas penganiayaan, mengatakan bahwa sekelompok orang Kristen bepergian dengan bus penumpang ketika mereka dihentikan.

"Sebuah bus penumpang milik Perusahaan Bus Madinah, yang bepergian antara Wajir dan Mandera diserang oleh geng kriminal sekitar pukul 1730 malam ini," kata seorang petugas kepolisian Kenya setempat kepada ICC. “Serangan itu terjadi di daerah Maadathe, lima kilometer ke Kotulo. Hidup diyakini telah hilang."

Militan menghentikan kelompok itu ketika mereka menuju ke kota Mandera di bagian timur laut ketika gerilyawan menghentikan bus dan memisahkan para penumpang menjadi penduduk lokal dan non-lokal. Sembilan penumpang yang tidak bisa membaca Shahada, profesi agama Islam, diturunkan dari bus dan ditembak dari jarak dekat. Dua penumpang hilang.

“Saya sangat sedih mengetahui serangan bus yang keji di dekat Kotulo, Wajir hari ini sekitar jam 5:00 pagi. di mana 10 penumpang tewas [atau hilang], ”kata gubernur Mandera, Ali Roba, di Facebook. “Saya diberi tahu bahwa tersangka pejuang al-Shabaab dengan pengecut memisahkan warga non-lokal menuju Mandera dari Nairobi. Sangat menyedihkan dan mengganggu secara manusiawi untuk mengetahui bahwa, sekali lagi, mereka memisahkan penduduk lokal dari bukan penduduk setempat sebelum membunuh mereka yang mereka yakini bukan penduduk setempat.”

Polisi sedang menyelidiki penembakan itu, menurut DW.com.

DW.com juga melaporkan bahwa al-Shabaab bertanggung jawab atas serangan itu, dengan mengatakan setidaknya sembilan orang terbunuh.

Serangan itu bukan yang pertama dari jenisnya. Menurut ICC, Pada tahun 2018, dua orang ditembak mati setelah mereka menolak untuk membaca syahadat Islam.

Pada 2015, orang-orang bersenjata membebaskan mahasiswa Muslim tetapi menembak dan membunuh hampir 150 mahasiswa di Universitas Garissa. Pada tahun 2014, sekitar 28 guru sedang menuju ke Nairobi untuk Natal ketika mereka ditembak mati setelah tidak bisa melafalkan Shahadat.

Sumber (www.christianheadlines.com)