BUNGKAM ORANG LAIN DENGAN PERBUATAN BAIKMU

Image : wallpaperaccess.com


Di dunia tentu tidak semua orang bersikap baik kepada seseorang. Kadangkala orang terdekat pun bisa menjadi musuh dalam selimut. 

Orang lain seringkali menganggap remeh dan tidak mengacuhkan kita, karena mereka merasa lebih baik dari kita.

Tentu jika anda melihat kisah perjalanan Yusuf dalam kitab Kejadian, anda akan lihat sendiri bahwa di akhir kisah Heroiknya, semua orang Israel bahkan orang Non-Israel bergantung kepada sosok pemimpin hebat ini.

Namun jika anda melihat belasan tahun kisah hidupnya sungguh menyedihkan. Yusuf seorang yang harusnya mendapat kasih sayang dari kakaknya, malah merekalah yang ingin mengakhiri hidupnya.

Barangkai kalau orang di luar keluarga sendiri berbuat hal demikian, bisa saja kita masih memakluminya, namun bagaimana kalau perlakuan yang jahat itu justru datang dari orang terdekat kita? Bisa jadi seseorang akan putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya.

Tentu peran kakak-kakak dari Yusuf yang harusnya melindungi dan menjaga, justru melakukan hal yang memalukan yakni berencana menyingkirkan Yusuf untuk selamanya.

Memang kita tidak boleh memilih tantangan dan masalah yang harus kita hadapi di dalam hidup ini. Kita bukanlah Tuhan yang bisa mengatur apa saja yang harus kita pilih dan yang tidak kita pilih.

Manusia tidak memiliki hak prerogatif (hak istimewa) semacam itu. Manusia hanya bisa menjalani hidup yang diberikan Tuhan kepadanya, dan belajar memilih hal-hal yang diputuskannya.

Yusuf akhirnya menjadi orang nomor dua di negeri asing dan selama hidupnya dia disertai oleh Tuhan. Penyertaan Tuhan dalam hidupnya, bukanlah tidak disertai cobaan dan penderitaan yang hebat dan luar biasa.

Di usia yang masih belia, sudah terpisah dari orang tua dan jauh dari kasih sayang mereka. Yusuf bahkan menjadi seorang budak di tanah Mesir (Kej. 37:28), di tempat yang sama sekali dia tidak pernah menginjakkan kaki di sana. Namun, Tuhan pun menyertai Yusuf.

Masih banyak penderitaan yang harus dia hadapi untuk bisa menjadi Yusuf yang adalah orang nomor 2 di tanah Mesir. Memang Tuhan terkadang mengizinkan kita dibentuk bukan saja oleh waktu namun juga penderitaan-penderitaan yang Tuhan izinkan untuk kita lalui.

Yusuf menjadi teladan bagi kita bahwa, Tuhan tidak memalingkan telinga dan mataNya dari orang-orang yang percaya dan berharap kepadaNya. Yusuf pada akhirnya bisa membungkam orang-orang yang dulu berbuat jahat kepadanya yaitu saudara-saudaranya.

Saudara-saudara Yusuf tidak punya pilihan selain taat dan malu ketika melihat siapa Yusuf yang mereka kenal di Mesir. Jika Yusuf yang mereka kenal adalah orang yang layak untuk disingkirnkan, malah mereka harus memperlakukan mereka dengan baik bak seorang raja.



Yusuf ketika berhasil tidak melakukan hal yang sama kepada saudara-saudaranya, malah hati Yusuf tidak tahan bahwa dia sangat merindukan keluarganya (Kejadian 42:24; 43:30). Walau Yusuf bisa saja menyingkirkan saudara-saudaranya dengan mudah tanpa mengotori tangannya.

Namun dia tidak melakukan hal serupa sama seperti yang dilakukan oleh kakak-kakaknya. Tepat sekali ketika Paulus berkata, bahwa tidak boleh membalas yang jahat dengan cara yang serupa (Roma 12:7). Rasul Petrus juga mengingatkan kepada pembaca suratnya untuk melakukan hal yang sama (1 Petrus 3:9).

Memang sebagai manusia yang lemah dan masih punya kekurangan, ingin rasanya membalas perbuatan orang-orang yang telah melakukan hal-hal yang buruk dan mencelakai kita.

Namun jika kita melakukan hal tersebut, maka kita tidak jauh beda dengan orang-orang yang belum percaya Tuhan.

Memang berat jika kita punya kesempatan untuk membalas yang jahat namun Tuhan melarang kita untuk melakukannya. Akan tetapi Tuhan akan menunjukkan cara yang lebih elegan dan lebih kreatif untuk membuat mereka menyadari tindakan mereka, yaitu dengan perbuatan baik kita.

Percayalah bahwa hanya terang yang bisa mengalahkan kegelapan, demikian juga bahwa hanya kebaikan yang dapat mengalahkan kejahatan.

Terlalu banyak orang jahat di dunia ini, namun orang baik masih sedikit, biarlah kiranya orang baik tersebut adalah anda dan saya. Bungkamlah orang lain dengan perbuatan baikmu, bukan dengan menyerang balik.

0 Response to "BUNGKAM ORANG LAIN DENGAN PERBUATAN BAIKMU"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel