SERAHKANLAH KEKHAWATIRANMU KEPADA TUHAN




Image : crosswalk.com


Berbicara mengenai kekhawatiran mungkin tidak akan ada habisnya dan tidak akan ada ujungnya. Menyangkali bahwa sebagai orang yang sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan tidak pernah khawatir, rasanya mustahil.

Setiap orang tentu pernah khawatir, bahkan kalau boleh jujur setiap orang memiliki rasa khawatir dalam dirinya. Rasa khawatir dalam diri seseorang tentu beragam satu dengan yang lain.

Ada yang khawatir mengenai pekerjaan, ada pula yang khawatir mengenai jodoh, studi, keuangan, keluarga, anak-anak dan mengenai hal-hal lain.

Apakah kata Alkitab mengenai topik kekhawatiran? Yesus di dalam pengajaranNya juga pernah menyinggung topik ini. Dia berkata bahwa ‘tidak perlu khawatir akan apa yang diminum, dimakan dan dipakai’ (Matius 6:25, 31, 34; Lukas 12:22).

Memang di dalam Matius dan Lukas Yesus hanya mempersoalkan kekhawatiran dalam hal kebutuhan sehari-hari, karena makan dan minum dan pakaian adalah kebutuhan primer (utama) dalam hidup seseorang.

Orang kaya dan mapan, tentu tidak memiliki kekhawatiran dalam hal-hal ini, tetapi bisa saja dalam hal lain. Namun bagaimana dengan orang-orang yang masih bergumul dengan hal-hal tersebut?

Jika tidak ada makan dan minum memang akan menjadi masalah yang serius, ditambah lagi kurangnya pakaian untuk menutupi badan yang bisa menyebabkan kedinginan di malam hari.

Pertanyaan yang harus kita jawab adalah, salahkah kalau oran Kristen khawatir? Apakah memang setiap orang yang percaya kepada Tuhan pasti tidak mengalami ini? Apa sebenarnya yang dimaksudkan oleh Yesus dengan “janganlah kamu khawatir….” Apakah kita harus menyangkali kalau kita benar-benar khawatir?


KHAWATIR ITU MANUSIAWI DAN WAJAR


Menurut saya pribadi, khawatir itu adalah sesuatu yang wajar. Misalkan kita tidak punya uang, pekerjaan kita terancam, uang kuliah menunggak berbulan-bulan, kesehatan memburuk dan masih banyak lainnya.



Akan terasa janggal bila kita berada dalam situasi semacam itu, namun kita malah santai dan tenang seoalah tidak ada yang terjadi.

Padahal orang lain sudah takut dan merasa khawatir akan nasib yang menimpa kita, jika berada dalam situasi semacam itu. Keluarga bisa saja sedih, kalut, khawatir dan panik dengan keadaan yang tidak menentu.

Sebenarnya sisi positif kalau orang khawatir tentang sesuatu, akan membuat dia untuk lebih waspada dan memikirkan solusi yang dihadapi dan cara untuk memecahkan persoalannya.


Namun jika anda baca lebih jauh apa yang Yesus maksudkan di ayat-ayat sebelumnya ialah bahwa Yesus tidak ingin murid-muridNya dan pendengarNya pada waktu itu memiliki ketamakan akan yang dan malah terjerumus ke dalamnya.

Yesus tidak mau murid-muridNya kehilangan fokus dan tujuan yakni mencari kerajaanNya dalam hidup mereka, daripada stagnan khawatir soal makan dan minum serta soal pakaian, dan melupakan bagian yang terpenting.

Yesus sebenarnya sudah menjawab topik mengenai khawatir soal-soal tersebut dengan mengatakan bahwa burung di udara dipelihara dan bunga bakung yang indah.


KHAWATIR YANG BERLEBIHAN ADALAH BUKTI KURANG PERCAYA KEPADA TUHAN


Sebenarnya Yesus sedang berkata bahwa orang-orang khawatir soal-soal makan minum dan pakaian secara berlebihan adalah bukti bahwa mereka kurang percaya kepada Tuhan .

Lukas 12:28 Yesus berkata kepada mereka yang khawatir mengenai ketiga hal tersebut sebagai orang-orang yang kurang percaya. Di dalam beberapa terjemahan Bahasa Inggris mengenai ayat ini, diterjamahkan dengan ‘little faith’ yakni mereka yang memiliki iman kecil.

Apakah yang yang dimaksud dengan iman kecil atau ‘little faith’? Sebenarnya Yesus sedang berkata bahwa ‘jika kamu tidak percaya sungguh-sungguh kepada Allah, maka kamu akan khawatir mengenai persoalan ini’.

Namun jika engkau sungguh-sungguh percaya dan bersandar kepadaNya, maka engkau pasti tidak akan khawatir (secara berlebihan).

Paulus di dalam suratnya di dalam Filipi 4:6, mengingatkan bahwa “jemaat Filipi tidak perlu khawatir tentang apapun juga, melainkan menyatakan segala hal keinginan mereka kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur



Paulus tampaknya melarang jemaat Filipi untuk tidak khawatir, namun di sisi lain menyuruh mereka untuk ‘menyerahkan kekhawatiran’ mereka kepada Allah.

Apa yang Paulus coba sampaikan ialah, bahwa jika engkau khawatir, kamu hanya perlu percaya dan berdoa kepada Allah, jika tidak kamu akan tetap khawatir dan potensial akan bertambah parah.


MENYERAHAN KEKHAWATIRAN KEPADA ALLAH ADALAH LANGKAH YANG TEPAT


Rasa khawatir bisa timbul kapan saja dan di mana saja. Seseorang tidak pernah berencana untuk khawatir. Namun khawatir adalah sebuah reaksi spontan atas apa yang kita hadapi dan alami.

Bagaimana cara mengatasi jika rasa khawatir ini datang? Apapun persoalan yang memicu kekhawatiran kita, hal yang penting adalah, bagaimana cara me-manage hal tersebut.

Rasul Petrus berkata “serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:7). Petrus tampaknya memfokuskan topik ini dengan memberi jalan keluar dan solusi bagi mereka yang dilanda rasa khawatir.

Petrus seolah berkata bahwa hanya dengan menyerahkan kekhawatiran kita kepada Tuhanlah, kita mendapat solusi sebab Allah peduli kepada kita.



Apa yang Yesus sampaikan dengan gambaran bunga bakung dan burung di udara ialah, ingin membandingkan bahwa manusia jauh lebih berharga dan bernilai, yang mana Tuhan pasti akan memerhatikan dan peduli.

Hanya kita perlu melibatkan Tuhan dalam hidup kita apalagi jika rasa khawatir ini sedang melanda dan menggerogoti iman kita. 

Rasa khawatir ini tidak boleh dianggap sepele dan sederhana, karena dapat memalingkan fokus kita kepada Tuhan. 

Rasa khawatir dapat membuat kita stagnan dan mengganggu perjalanan iman kita dalam hidup ini.

Hanya jika anda mengalami kekhawatiran dalam hidup anda, maka jangan sampai anda melupakan Tuhan, jangan sampai anda lupa Tuhan, jangan sampai anda kalah terhadap kekhawatiran.

Jangan biarkan iman anda pupus oleh karena terpaan ini, dan jangan biarkan tangan anda tidak terangkat kepadaNya, jangan biarkan mulut anda terkatup, sehingga anda tidak berdoa dan bersyukur kepadaNya. Amin. Tuhan Yesus memberkati.




0 Response to "SERAHKANLAH KEKHAWATIRANMU KEPADA TUHAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel