Beriman Kepada Tuhan Sama Dengan Taat Kepada Tuhan!
Kitab
Ibrani khususnya pasal 11 memberi contoh kepada kita bagaimana para tokoh-tokoh
ALkitab melakukan hal-hal yang tidak biasa dan tidak umum dilakukan oleh orang
lain.
Pengertian
iman sendiri dijelaskan dalam pasal yang sama ini sebagai “dasar dari semua
yang diharapkan, dan bukti dari yang tidak terlihat”.
Iman
menjadi sarana di mana kita bisa melihat Allah dan menerima penyataanNya
(Ibrani 11:6).
Sebagai
orang percaya, kita secara otomatis menjadi orang beriman kepada Allah dan
firmanNya.
Namun,
tahukah anda bahwa Iman juga setara dengan ketaatan seseorang kepada Allah?
Akan
sangat sulit melihat hal-hal yang dikerjakan oleh Allah dalam hidup kita, tanpa
iman di dalam diri kita.
Menghampiri
Allah tanpa iman, sama saja tidak bertemu dengan Allah. Sebab Allah hanya bisa
dijangkau dengan iman. Allah itu tidak terlihat oleh mata, karenanya hanya bisa
diterima dengan iman saja.
Ketika
Abraham dipanggil oleh Allah, Alkitab mencatat bahwa dia meninggalkan tanah
leluhurnya, untuk menerima panggilan Allah.
Kitab
Ibrani mencatat bahwa “karena iman, Abraham taat dipanggil, ke suatu negeri
yang dia tidak ketahui” (Ibrani 11:8).
Dari
ayat ini tampak jelas, bahwa iman berbanding lurus dengan ketaatatan seseorang
kepada Allah.
Mustahil
kita beriman, jika kita tidak taat kepada FirmanNya. Paulus mengungkapkan
kebenaran ini, bahwa iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus (Roma 10:17).
Iman
bukan timbul dari logika manusia, sekalipun beriman tidak menghancurkan logika
manusia.
Iman
murni adalah pemberian Allah, yakni hasil dari karya Allah di dalam diri
manusia.
Jika
dibalik ketaatan Abraham adalah adanya iman dalam dirinya, maka iman memainkan
peranan penting dalam relasi kita dengan Allah.
Iman
yang sejati pasti membawa kita kepada ketaatan akan kehendak Tuhan. Beriman
tidak akan membuat segala sesuatu mudah. Namun iman akan membuat kita taat pada
pimpinan Tuhan.
Imanlah
yang membuat Abraham berdiam di negeri asing, yang sama sekali tidak cocok dan
tidak akrab baginya.
Namun
Abraham membuktikan imannya dengan menunjukkan ketaatannya kepada Allah.
Iman yang
dimiliki Abraham memimpin dia kepada sebuah ketaatan kepada Allah. Iman yang
kita miliki, seharusnya juga membawa kita kepada penundukan diri kepada Dia.
Iman tanpa
patuh terhadap firmanNya, bukanlah iman yang sesungguhnya. Iman yang sejati
terlihat jelas dari ketaatan seseorang terhadap kehendak Allah dan bukan kepada
kehendak pribadi.
Tidak
ada iman yang lahir dari sebuah agenda pribadi yang egosentris. Iman selalu
lahir dari sebuah ketundukan kepada perkataan Allah.
Beriman
tanpa patuh terhadap sabda Tuhan, bukanlah sebuah iman yang murni.
Jika
kita beriman kepada Allah, maka kita harus taat kepada Allah dan patuh terhadap
kehendakNya.
Iman
mengharuskan kita menghidupi kehendak Tuhan, sekalipun kita memiliki kehendak
pribadi. Kehendak Tuhan adalah puncak ketundukan yang harus dijalani oleh orang
beriman.
Jika
anda beriman padaNya, taatilah Dia dan tunduklah kepada rencana dan kehendak
Tuhan di dalam dirimu. Amin. Tuhan memberkati.
0 Response to "Beriman Kepada Tuhan Sama Dengan Taat Kepada Tuhan! "
Post a Comment