Beriman Kepada Tuhan Sama Dengan Taat Kepada Tuhan!


Image : freepik.com


Kitab Ibrani khususnya pasal 11 memberi contoh kepada kita bagaimana para tokoh-tokoh ALkitab melakukan hal-hal yang tidak biasa dan tidak umum dilakukan oleh orang lain.

Pengertian iman sendiri dijelaskan dalam pasal yang sama ini sebagai “dasar dari semua yang diharapkan, dan bukti dari yang tidak terlihat”.

Iman menjadi sarana di mana kita bisa melihat Allah dan menerima penyataanNya (Ibrani 11:6).

Sebagai orang percaya, kita secara otomatis menjadi orang beriman kepada Allah dan firmanNya.

Namun, tahukah anda bahwa Iman juga setara dengan ketaatan seseorang kepada Allah?

Akan sangat sulit melihat hal-hal yang dikerjakan oleh Allah dalam hidup kita, tanpa iman di dalam diri kita.

Menghampiri Allah tanpa iman, sama saja tidak bertemu dengan Allah. Sebab Allah hanya bisa dijangkau dengan iman. Allah itu tidak terlihat oleh mata, karenanya hanya bisa diterima dengan iman saja.

Ketika Abraham dipanggil oleh Allah, Alkitab mencatat bahwa dia meninggalkan tanah leluhurnya, untuk menerima panggilan Allah.

Kitab Ibrani mencatat bahwa “karena iman, Abraham taat dipanggil, ke suatu negeri yang dia tidak ketahui” (Ibrani 11:8).

Dari ayat ini tampak jelas, bahwa iman berbanding lurus dengan ketaatatan seseorang kepada Allah.

Mustahil kita beriman, jika kita tidak taat kepada FirmanNya. Paulus mengungkapkan kebenaran ini, bahwa iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus  (Roma 10:17).

Iman bukan timbul dari logika manusia, sekalipun beriman tidak menghancurkan logika manusia.

Iman murni adalah pemberian Allah, yakni hasil dari karya Allah di dalam diri manusia.

Jika dibalik ketaatan Abraham adalah adanya iman dalam dirinya, maka iman memainkan peranan penting dalam relasi kita dengan Allah.

Iman yang sejati pasti membawa kita kepada ketaatan akan kehendak Tuhan. Beriman tidak akan membuat segala sesuatu mudah. Namun iman akan membuat kita taat pada pimpinan Tuhan.

Imanlah yang membuat Abraham berdiam di negeri asing, yang sama sekali tidak cocok dan tidak akrab baginya.

Namun Abraham membuktikan imannya dengan menunjukkan ketaatannya kepada Allah.

Iman yang dimiliki Abraham memimpin dia kepada sebuah ketaatan kepada Allah. Iman yang kita miliki, seharusnya juga membawa kita kepada penundukan diri kepada Dia.

Iman tanpa patuh terhadap firmanNya, bukanlah iman yang sesungguhnya. Iman yang sejati terlihat jelas dari ketaatan seseorang terhadap kehendak Allah dan bukan kepada kehendak pribadi.

Tidak ada iman yang lahir dari sebuah agenda pribadi yang egosentris. Iman selalu lahir dari sebuah ketundukan kepada perkataan Allah.

Beriman tanpa patuh terhadap sabda Tuhan, bukanlah sebuah iman yang murni.

Jika kita beriman kepada Allah, maka kita harus taat kepada Allah dan patuh terhadap kehendakNya.

Iman mengharuskan kita menghidupi kehendak Tuhan, sekalipun kita memiliki kehendak pribadi. Kehendak Tuhan adalah puncak ketundukan yang harus dijalani oleh orang beriman.

Jika anda beriman padaNya, taatilah Dia dan tunduklah kepada rencana dan kehendak Tuhan di dalam dirimu. Amin. Tuhan memberkati.

       

0 Response to "Beriman Kepada Tuhan Sama Dengan Taat Kepada Tuhan! "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel