Tak Satupun Masalah Yang Tuhan Tidak Bisa Selesaikan


Image: medicalnewstoday.com

Adalah seorang wanita yang kini berusia 40 tahun.

Ia memiliki pekerjaan yang lumayan bagus dan sudah berumah tangga.

Ia dan suaminya dikaruniai dua orang anak kembar, laki dan perempuan yang masih berusia 2 tahun.

Ketika mereka bekerja, kedua anaknya dititip di rumah orang tua mereka tak jauh dari rumah mereka.

Namun timbullah sebuah masalah baru yang cukup membuat mereka pusing dan stres.

Orang tua mereka berkata, bahwa mereka tak lagi sanggup untuk menjaga dan merawat kedua anak kembar tersebut.

Wanita ini memahami keadaan orangtuanya yang kini sudah memasuki usia 60 tahun.

Namun mereka tak punya opsi selain menitipkan anak mereka di tempat penitipan anak.

Seminggu berlalu, ia dan suaminya merasakan beban baru dan cukup terasa, hingga membuat mereka bingung dan pusing.

Mereka selalu kewalahan, karena sepulang dari pekerjaan, anak-anak masih harus diurus dan dijaga.

Tahukah anda bahwa, masalah hidup kita, terkadang tidak semudah seperti urusan kantor, yang bisa dituntaskan dengan cepat.

Masalah yang dihadapi oleh keluarga tersebut adalah masalah yang mungkin akan bertahun-tahun bisa bisa diselesaikan.

Pergumulan hidup kita tentu beragam.

Masalah yang kita hadapi akan terasa berbeda, tatkala jumlah orang yang terlibat dalam hidup kita semakin bertambah.

Seorang wanita lajang, mungkin masalahnya tidak serumit, wanita yang sudah menikah.

Bahkan wanita yang baru menikah pun, memiliki persoalan yang berbeda pula dengan mereka yang sudah memiliki anak.

Pemazmur pun memiliki pergumulan yang tak kalah beratnya.

Pemazmur berkata "air mataku menjadi makananku siang dan malam" (Mazmur 42:4)

Pemazmur pun memiliki beban yang harus ia tanggung, hingga membuat hatinya mengalami kepedihan.

Air mata yang tercurah, menggambarkan betapa dia mengalami pergumulan yang berat setiap hari.

Masalah yang berat memang bisa membuat hidup kita menderita.

Bani Korah pun mengalami tekanan dan kegelisahan yang hebat dalam dirinya.

Namun satu hal yang disadari oleh Bani Korah ialah, bahwa mereka tahu siapa penolong dan Tuhan mereka.

Hal ini terlihat jelas dari pengakuan mereka "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! (Mazmur 42:6).

Mereka sadar akan tekanan yang mereka alami, dan mereka juga sadar bahwa mereka harus tetap berharap kepada Allah.

Mereka tahu bahwa berharap kepada Allah akan menolong mereka untui melalui pergumulan hidup mereka.

Tuhan mungkin tidak menghilangkan masalah yang ada dalam hiduo kita, namun Ia membantu kita untuk berhasil melalui dan bertahan.

Ada masalah yang hilang namun ada pula persoalan yang terus ada, namun pertolongan Tuhan terus mengalir di sepanjang hidup kita.

Percayalah bahwa tak satupun masalah atau persoalan yang Dia tidak bisa selesaikan.

Kita punya Tuhan yang menjadi penolong, tatkala kita sedang menghadapi badai-badai kehidupan.

Biarlah kita selalu berharap kepada sumber pertolongan kita. Amin. Tuhan memberkati.


0 Response to "Tak Satupun Masalah Yang Tuhan Tidak Bisa Selesaikan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel