Besarnya Penderitaanmu, Tidak Lebih Besar Dari Anugerah Tuhan Dalam Dirimu

Image: crosswalk.com



Seorang ibu yang memasuki usia perkawinan kesepuluh tahun, merayakan sebuah ucapan syukur di rumahnya.

Ia mengadakan pesta kecil bersama keluarganya, lantaran doanya sudah terkabul, yakni mendapatkan seorang anak.

Selang delapan bulan berikutnya, tiba saatnya ia akan mendekati persalinan.

Usianya sekitar 32 tahun, namun bersikukuh untuk menjalani persalinan normal.

Namun ia tidak pernah menyangka, kalau ia harus mengalami, rasa sakit yang sangat luar biasa dan hebat.

Ia membutuhkan 12 jam di dalam rumah sakit, untuk melahirkan anak pertama yang ia tunggu-tunggu.

Anaknya pun lahir dalam keadaan sehat dan baik.

Ia sudah melupakan rasa sakit yang ia derita, ketika hadirnya si buah hati.

Baginya rasa sakit dan menderita saat bersalin, tidak sebanding dengan rasa haru dan bahagia karena anaknya.

Paulus berkata "Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita." Roma 8:18

Kita tidak perlu lagi meragukan jenis penderitaan yang Paulus alami selama pelayanannya.

Dia bahkan pernah dipenjara, oleh karena Injil Kristus yang ia beritakan.

Ia pernah didera, dilempari dengan batu, karam kapal, terkatung-katung tidak jelas di laut (2 Korintus 11:23-27).

Jika anda membaca kisahnya, ia banyak mengalami penderitaan oleh karena Kristus.

Paulus bukanlah orang yang mati rasa terhadap kesukaran dan penderitaan yang ia alami.

Namun Ia merasa bahwa hal-hal yang menyulitkan dia, tidak akan pernah sebanding dengan anugerah Allah yang ia telah terima.

Justru karena dengan demikian ia bekerja lebih giat dan lebih keras dalam pelayanannya (1 Korintus 15:10).

Paulus benar-benar menyadari bahwa melayani Allah bukanlah sebuah beban yang menindih dia.

Melayani adalah sebuah kepercayaan dan sebuah kehormatan yang besar baginya.

Kita mungkin merasakan hal yang sama dalam perjalanan kita.

Tahun demi tahun, tantangan semakin besar, bahkan masalah pun semakin besar pula.

Terkadang masalah yang datang, menggangu hati dan pikiran kita secara serius.

Namun ingatlah bahwa besarnya penderitaanmu tidak lebih besar dari anugerah Tuhan dalam dirimu.

AnugerahNya sangatlah besar, hingga membuat Paulus kuat dan tetap bertahan.

Anugerah Tuhanlah, yang memampukan Paulus dalam melayani Allah, dengan segala warna warni di dalamnya.

Siapakah yang menjadi sandaran bagi kita, tatkala kita berada dalam penderitaan?

Kasih karuniaNya cukup bagi kita, karena justru di dalam kelemahanlah kuasaNya semakin nyata (2 Korintus 12:10).

Percayalah bahwa kuasa Tuhan lebih besar dari penderitaan dan masalah yang kita hadapi.

Dia sanggup memberikan pertolongan, sekalipun kita berada dalam lembah kekelaman.

Pertolongan Tuhan jauh lebih hebat, dari segala macam kesukaran yang membebani kita.

Percayalah pada kekuatan anugerah Allah dalam dirimu. Amin. Tuhan memberkati.












0 Response to "Besarnya Penderitaanmu, Tidak Lebih Besar Dari Anugerah Tuhan Dalam Dirimu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel