Menjadi Pribadi Yang Tidak Akan Pernah Meragukan Kuasa Allah




Image: www.pexels.com/

Seorang murid kelas XI SMA, terpaksa pindah sekolah dari Desa ke sebuah kota besar.

Dia pindah ke sekolah plus yang cukup bergengsi, yang dipenuhi orang-orang pintar.

Guru kelas memperkenalkan bahwa akan ada murid pindahan, lantaran ayahnya pindah tugas kerja.

Beberapa murid, menyepelekan anak tersebut, karena ia berasal dari desa, ditambah lagi penampilannya biasa saja.

Namun sesuatu yang mengejutkan terjadi, yakni dia mendapat nilai tertinggi untuk beberapa mata pelajaran di kelasnya.

Orang-orang yang awalnya meragukan dan memandang sebelah mata, kini satu persatu mulai akrab dan mendekat.

Dari kisah ini, kita bisa menarik sebuah simpulan bahwa, seringkali manusia melihat penampilan luar seseorang.

Orang-orang akan percaya setelah melihat dengan mata kepala mereka, kemudian barulah mereka benar-benar mengakui kemampuan orang lain.

Abraham tatkala diperintahkan oleh Tuhan, untuk mempersembahan Ishak, ia pergi tanpa banyak tanya.

Bisa saja Abraham melakukan negosiasi mengenai tempat mempersembahan Ishak, sama seperti yang ia pernah lakukan tentang Sodom & Gomora.

Namun Abraham mengerti, bahwa itu bukanlah perintah Allah padanya.

Abraham jelas memahami dengan baik apa perintah yang pertama yang harus ia kerjakan (Kejadian 22:2-3).

Perintah yang Abraham lakukan, bukanlah sebuah perintah yang dilakukan dalam waktu yang cepat.

Ia bahkan membutuhkan tiga hari untuk mencapai tempat yang Allah tentukan (Kejadian 22:3).

Abraham juga tahu bahwa, tujuannya datang ke gunung Moria ialah untuk mempersembahan anak tunggalnya.

Oleh sebab itu, ia juga membawa kayu bakar, layaknya mempersembahan hewan korban kepada Allah (Kejadian 22:6).

Alkitab mencatat bahwa, Abraham tidak segan untuk benar-benar menyembelih Ishak anaknya, walau ia sadar akan kehilangan Ishak.

Namun Abraham tetap percaya tanpa sedikit keraguan di dalam dirinya.

Abraham percaya, bahwa Allah bisa menjadikan yang tidak ada menjadi Ada (Roma 4:17).

Ia benar-benar menaruh seluruh hidupnya ke dalam tangan Tuhan yang kuat yang ia yakini.

Abraham tidak memberi sedikitpun ruang untuk keraguan menguasai pikiran dan perasaannya.

Ia sadar bahwa bahwa perintah Allah harus ditaati hingga akhir.

Abraham tidak mempertanyakan keputusan Allah dalam dirinya.

Sebagai orang percaya, bisa saja kita gagal dalam memercayai Allah.

Kita mungkin merasa bahwa, kita tidak sanggup dan lebih memilih untuk tidak melakukan perintah Allah.

Namun Abraham membuktikan, bahwa orang percaya juga harus belajar untuk percaya dan taat kepada Allah di dalam semua perintahNya.

Percaya kepada Allah, harus dibuktikan dengan ketataan terhadap perintah Allah.

Hanya orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Allahlah, yang bisa taat dan melakukan kehendak Allah dalam hidupnya.

Jadilah pribadi yang tidak pernah meragukan kuasa Allah di dalam hidupmu.

Percayalah kepadaNya dengan sungguh-sungguh, bahwa Ia adalah pribadi yang harus kita taati dan kasihi.

Jadilah orang Kristen yang tidak bimbang terhadap Allah. Amin. Tuhan memberkati.




0 Response to "Menjadi Pribadi Yang Tidak Akan Pernah Meragukan Kuasa Allah "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel