Teruslah Percaya Kepada Tuhan, Sekalipun Orang Lain Sudah Mulai Ragu

Image: news.ag.org


Seorang pemuda yang baru tamat SMA, memiliki cita-cita sebagai pelari Nasional.

Ia memenangkan beberapa lomba lari yang diadakan di sekolah, kelurahan dan bahkan kecamatan.

Dialah satu-satunya pemuda, yang memiliki impian dalam bidang olahraga yaitu lari.

Ia berlari setiap pagi dan sore minimal 5 kilometer, untuk tetap melatih stamina dan jarak tempuh.

Dia ingin bisa lari jarak pendek (100 Meter) bahkan juga lari marathon hingga 10 atau 15 kilometer.

Alhasil, dia mendapatkan kesempatan untuk lomba di Kota, berkat rekomendasi dari mantan guru olahraga SMA di dulu bersekolah.

Ia ikut kesempatan yang langka tersebut, hingga meraih juara tiga, dan mendapatkan hadiah berupa uang dan piala.

Mimpinya tetap hidup, sekalipun tidak ada lomba dan sekalipun ia sudah pernah juara.

Dari ilustrasi di atas, kita akan belajar sebuah hal yang menarik, yakni mengenai konsistensi.

Seseorang bisa menyerah di tengah perjalanan, baik dalam usaha dan pekerjaan yang ia jalani, karena bisa saja ia menghadapi masalah.

Ia bisa tidak melanjutkan apa sulu ia kerjakan dan ia bisa saja menunda beberapa bulan bahkan bertahun-tahun.

Paulus berkata dalam 2 Korintus 4:8, "Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa,"

Paulus bukanlah orang yang selalu memiliki perjalanan yang mulus tanpa hambatan.

Ia bahkan pernah ditinggalkan oleh rekan pelayan.

Tanpa menyebut satu-persatu apa yang dihadapi dan dirasakan oleh Paulus, bahwa ia begitu banyak diterpa musibah.

Tidak selamanya Paulus selalu punya ide dan gagasan yang menolong, dan membuat semua yang ia lakukan berhasil dengan baik dan lancar.

Ia mengaku dengan jujur, bahwa ia pun pernah habis akal.

Namun hal yang berkesan dan penting dalam hal ini ialah, bahwa Paulus tidak menjadikan kondisi tersebut, untuk ia putus asa.

Ia ditindas dan terjepit, adalah kondisi yang bisa mengubah semangat dan keyakinan seseorang.

Namun Alkitab mencatat bahwa Paulus tidak putus asa.

Ia tidak mengubah kepercayaan dan keyakianannya kepada hal lain.

Ia tetap memiliki pengharapan kepada Allah, bahwa Ia tetap berdaulat atas semua yang dia alami.

Ia tetap memiliki iman yang kokoh kepada Tuhan.

Bagaimana dengan anda? apakah anda orang yang lekas putus asa dan berhenti di tengah jalan?

Apakah anda tipe orang yang kaget ketika gagal? Ataukah anda merasa bahwa segala sesuatu harus berjalan dengan baik?

Teruslah percaya kepada penyertaan Tuhan, sekalipun ada banyak pihak-pihak
 yang sudah ragu dan goyah.

Paulus menjadi referensi sebuah konsistensi yang baik di dalam mengikut Tuhan.

Konsisten percaya dan terus mengandalkan Tuhan, akan sangat menolong kita, ketika sedang mengalami situasi dan kondisi yang sulit.

Namun sesulit apapun keadaan yang menggangu semangat hidup kita, tetaplah berpegang kepada firmanNya.

Ia adalah Allah yang setia dan selalu akan mengawal sisi-sisi hidup kita yang lemah.

Belajarlah selalu berserah dan terus percaya, bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita.

Apapun dan diamanapun kita, Ia tetap hadir menyapa dan menopang hidup kita. Amin. Tuhan memberkati.






0 Response to "Teruslah Percaya Kepada Tuhan, Sekalipun Orang Lain Sudah Mulai Ragu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel