Tidak Ada Kata "Mundur" Dalam Mengikuti Kehendak Tuhan


Image: consciouslifestylemag.com



Jagad raya dunia Kekristenan selalu dihebohkan berita, seorang yang meninggalkan agamanya menuju agama yang lain.

Memang jumlah orang yang percaya kepada Kristus kian bertambah, demikian juga sebaliknya.

Namun sejatinya mengikut Tuhan, adalah sebuah perjalanan hingga garis akhir.

Ketika Paulus menjadi seorang Kristen, ia benar-benar menjadi pribadi yang berbeda 180 derajat.

Dia tidak pernah berencana untuk kembali kepada kehidupannya dulu.

Ia pun tidak punya niat, untuk berbalik dari Kristus yang dia layani.

Paulus malah berkata "Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah."  Kisah Para Rasul 20:24 (TB)  

Setiap orang percaya pasti akan menghadapi tantangan dan cobaan hidup yang berat.

Setiap kali masalah datang menghadang, imanlah yang jadi pertaruhan dalam diri seseorang.

Apakah ia akan bertahan atau memilih untuk menyerah dan meninggalkan Kristus.

Namun Paulus benar-benar memberikan sebuah teladan iman yang hebat, bahwa ia benar-benar mencapai garis akhir (2 Timotius 4:7).

Paulus sangat menyadari bahwa hidupnya yang berdosa telah mendapatkan anugerah yang besar dari Allah.

Paulus merasa terhormat jika ia hidup melayani Allah seumur hidupnya.

Ia tidak merasa menyesal tatkala ia harus menerima penolakan dan cemooh dari banyak orang.

Ia tidak punya prasangka buruk kepada Allah yang ia layani dalam segala sesuatu yang ia temui di dalam pelayanannya.

Malah ia selalu bersyukur, kendatipun kondisinya bertolakbelakang dengan apa yang ia alami.

Rasa syukur karena kasih karunia Allah, melampaui segala penderitaan badani yang harus ia tanggung.

Ia tahu bahwa tugas yang dipercayakan padanya adalah sebuah tanggungjawab besar dan mulia.

Bagi Paulus, tidak ada kata "mundur" dalam mengikuti kehendak Tuhan.

Mengiring Tuhan adalah sebuah kesukaan yang menyejukkan hatinya.

Hal tersebut tidak pernah membebani hatinya, sebab Allah telah mengasihi Dia apa adanya.

Mungkin kita bisa dihadapkan kepada cibaay hidup yang berat dan pelik.

Tetaplah layani dan percayai segala sabdaNya dalam hatimu.

Dia akan memberikan kekuatan dan kesanggupan untuk kita selalu bertahan dalam masa-masa yang kelam dan sulit.

Tetaplah lakukan kehendakNya, dan berharap kepada kasihNya yang tidak terbatas itu.








0 Response to "Tidak Ada Kata "Mundur" Dalam Mengikuti Kehendak Tuhan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel