Masa Kesesakan Membuat Orang Kristen, Menjadi Pribadi Yang Lebih Sabar





Seorang Chef terkenal di sebuah hotel berbintang, terkenal dengan sikapnya tidak biasa.

Ia tidak memaafkan satu kesalahan kecil, yang dilakukan oleh timnya saat mempersiapkan pesanan dari pelanggan.

Satu kejadian yang membuat beberapa staf dipecat, tatkala mereka melakukan kesalahan kecil beberapa kali.

Chef ini sudah terbiasa diperlakukan oleh keluarganya secara ketat & disiplin, yang juga mengelola sebuah restoran, belasan tahun yang lalu.

Chef ini masih membawa karakter & sikap tersebut, tatkala ia memimpin sebagai kepala koki di restoran ternama.

Ia kurang sabar dan ingin serba cepat, dan tidak menolerir sedikit kesalahan di hadapannya.

Tahukah anda bahwa sebagai orang percaya, kita harus memiliki kualitas spiritual yang bernama "kesabaran".

Paulus memberitahu jemaat di Galatia, bahwa salah satu buah Roh ialah kesabaran (Galatia 5:22).

Bahkan di lain tempat Paulus pun menyinggung bahwa di dalam kasih pun, di dalamnya ada sikap sabar. (1 Korintus 13:4).

Tampaknya sabar atau kesabaran adalan nilai yang sangat penting dalam hubungan dengan orang lain.

Namun sabar adalah sifat yang dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam diri orang percaya.

Sabar menjadi senjata pamungkas orang beriman, tatkala berada di dalam kesesakan (Roma 12:12).

Sabar menjadi hal yang teramat penting, bahkan di dalam menanti jawaban doa dari Tuhan.

Mungkin anda bertanya, apakah perbedaan kualitas kesabaran orang percaya dengan orang tidak percaya?

Jawabannya adalah, bahwa tuntutan sikap dalam bersabar bukan saja untuk hal-hal biasa, namun juga untuk hal-hal di luar nalar dan kemampuan mereka.

Jika orang percaya diminta untuk bersabar hingga di dalam kesukaran, betapa sikap sabar orang beriman, jauh lebih unggul ketimbang orang yang belum percaya.

Jika kita masih kurang bersabar di dalam menanti jawaban doa kita, tampaknya kita harus memohon kesanggupan dari Tuhan.

Memang bersabar erat hubungannya dengan waktu.

Semakin lama durasi kita menderita, maka kita pun harus bersabar lebih lagi.

Jika sabar adalah buah Roh, maka sebenarnya kita harus tetap menyerahkan diri kita dipimpin oleh Roh Allah.

Roh Kuduslah yang memberikan kesabaran di dalam hidup kita.

Jika kita merasa, sudah di batas kekuatan kita untuk bersabar, tingkatkanlah penyerahan diri kita kepada RohNya.

Jangan pernah merasa, bahwa sabar adalah hasil kekuatan dan kemampuanmu.

Sikap sabar adalah pemberian Allah dalam hidup kita, sehingga kita dibuatnya mampu bertahan.

Bersabarlah di dalam Tuhan, sama seperti seorang petani yang sedang menantikan hasil panen, yang sedang ia nanti-nantikan. Amin. Tuhan memberkati.






Image : psychologytoday.com

0 Response to "Masa Kesesakan Membuat Orang Kristen, Menjadi Pribadi Yang Lebih Sabar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel