Apa Yang Tidak Bernilai Di Mata Manusia, Berharga Di Mata Tuhan

 

Image: pexels.com/jure-širić


 

Sudah tidak asing di zaman sekarang bahwa seseorang dinilai dari apa yang dia miliki secara fisik (kelihatan).

 

Status sosial di masyarakat menjadi sesuatu yang amat penting jika ingin mendapatkan perlakuan yang baik.

 

Bila seseorang tidak memiliki apa-apa, maka seringkali dipandang sebelah mata, dan jika seseorang adalah ‘penting’ atau orang yang ‘punya’, maka dia akan dihargai oleh banyak orang.

 

Namun hal tersebut kini sudah mulai bergeser, yaitu bahwa sekalipun seseorang kaya dan terkenal, dia bisa saja dihujat dan tidak disukai bahkan dibenci oleh banyak orang.

 

Satu hal yang bisa dipetik di zaman sekarang ialah, bahwa tidak ada hal yang definitif (pasti) namun seolah sesuatu hanya tentatif (tergantung).

 

Manusia di zaman sekarang bisa berubah dengan cepat membenci dan melawan orang lain.

 

Pujian didapat dengan susah payah namun perlakuan kasar dan tidak senonoh diperoleh dengan mudahnya.

 

Ketika Yesus melayani bumi, Ia banyak dikelilingi olhe orang-orang yang tidak memandang status social Yesus.

 

Yesus selalu dikerumuni oleh mereka-mereka yang membutuhkan pertolongan dariNya.

 


Alkitab mencatat ketika Yesus dekat dengan orang-orang Farisi dan orang-orang berdosa, ada orang-orang yang merasa dirugikan (Lukas 15:1-3).

 

Kualitas karakter Yesus di mata masyarakat sudah tersebar luas kepada orang-orang awam dan kecil.

 

Tidak heran begitu mudahnya orang-orang awam mendekati Yesus. Yesus melihat orang-orang berdosa dengan kaca mata yang sama sekali berbeda dengan orang-orang Farisi melihat.

 

Bagi orang-orang Farisi dan Ahli-ahli taurat, orang-orang berdosa adalah orang yang kotor, najis dan tidak perlu mendapatkan pelayanan mulia.

 

Bagi orang Farisi, apa yang dilakukan oleh Yesus adalah sesuatu yang tidak lazim.

 

Orang Farisi memandang bahwa harusnya Yesus menjauh dan tidak perlu membuka diri dan menyatu secara sosial dengan mereka.

 

Namun Yesus justru sadar bahwa itulah tujuan kedatanganNya ke dunia, yaitu mencari orang berdosa dan orang sakit (Markus 2:17; Lukas 5:32).

 

Yesus tidak peduli dengan komentar dan pandangan orang Farisi tentang tindakan Yesus yang mengasihi orang-orang yang membutuhkan Dia.

 

Yesus tahu persis tujuan kedatanganNya yaitu untuk meraih dan memegang serta memulihkan orang berdosa.

 

Yesus memandang dengan belaskasihan sementara orang lain memandang dengan rendah dan sebelah mata.

 

Tahukah anda, di zaman sekarang tidak berbeda jauh dengan situasi ketika Yesus melayani orang-orang pemungut cukai dan orang berdosa.

 

Di zaman sekarang, orang akan merasa dihargai jika ia memiliki sesuatu yang bernilai dan keren.

 

Namun apa yang ditujukkan oleh Yesus sama sekali berbeda dan bertolakbelakang.

 

Apa yang dianggap sampah dan tidak berarti serta dianggap tidak bernilai, Tuhan justru melihatnya sangat berarti.

 

Jika anda dinilai sudah tidak bernilai oleh orang lain, percayalah bahwa Yesus melihat anda sebagai pribadi yang berharga di mataNya.

 

Bukti bahwa Yesus menganggap kita bernilai ialah bahwa Ia justru mencari dan menemukan kita sekalipun kita sudah berlumuran dosa dan salah.

 

Ia tidak peduli seberapa sakit dan terlukanya kita, Dia adalah dokter yang akan merawat luka-luka kita dan menyembuhkan kita.

 

Kita manusia berdosa adalah target dari kasihNya. Kita manusia yang sudah sakit karena dosa, adalah sasaran dari belaskasihanNya yang agung dan mulia.

 

Jika dunia mengabaikan dan melupakanmu, ingatlah bahwa Yesus menerimamu apa adanya.

 

Jika orang lain menghempaskanmu dan melupakanmu, percayalah bahwa Yesus mencarimu dan menggapaimu dengan kasihNya.

 

Peganglah erat tanganNya, jika Dia hendak mengulurkan tanganNya yang ajaib untuk menolongmu.

 

Anda hanya perlu membuka hati dan percaya saja kepadaNya dengan hari yang tulus dan jujur.

 

Percayalah bahwa apa yang tidak bernilai di mata manusia, berharga di mata Tuhan. Amin. Tuhan memberkati.

0 Response to "Apa Yang Tidak Bernilai Di Mata Manusia, Berharga Di Mata Tuhan "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel