Tuhan Bukan Separuh Nafasmu Melainkan Dia Adalah Seluruh Hidupmu
Penggalan lirik dari salah satu lagu Band terkenal di
Indonesia yaitu Dewa 19 berjudul separuh
nafas sangat populer dan mendapat tempat di hati banyak penggemar.
Lirik lagu ini berusaha menggambarkan bahwa sepasang
kekasih yang merasa bahwa dirinya akan hancur karena ditinggal pergi.
Tahukah anda bahwa Alkitab mencatat bahwa baik hidup dan
mati kita adalah milik Tuhan? (Roma 14:8).
Paulus sangat sadar makna kalimat ini karena ia pun sadar
bahwa nyawanya sekalipun adalah berada di tangan Tuhan.
Ia sangat tahu betul besarnya kasihNya kepada dia yang
mengaku paling hina dan berdosa dari orang lain (1 Timotius 1:15; 1 Korintus
15:9).
Rasa syukur Paulus kepada Tuhan bukan karena rumah, uang
dan popularitas yang ia dapatkan, namun karena anugerah Tuhan yang besar yang
ia terima.
Paulus tidak malu dalam menceritakan dengan sangat jelas
kehidupannya sebelum mengenal Kristus.
Kesadaran Paulus sebagai orang berdosa adalah sama
sadarnya ketika ia menerima kasih Tuhan yang sudah menolong dan memulihkan
hidupnya.
Ia tidak sungkan untuk memakai kata-kata yang sangat
terkesan memalukan untuk menjelaskan betapa dia pernah gagal, jatuh dan
menyakiti hati Tuhan.
Seorang yang ganas dan beringas sebelum bertemu dengan
Tuhan, kini ia menjadi seorang yang memiliki cinta yang luar biasa kepada
Tuhan.
Ia tidak ragu berkata bahwa mati pun adalah keuntungan
bagiNya (Filipi 1:21). Paulus sama sekali tidak menyesali panggilan Tuhan di
dalam dirinya.
Paulus sangat memahami bahwa Tuhan bukanlah separuh
nafasnya atau separuh hidupnya, melainkan Dia adalah seluruh hidupnya.
Tuhan adalah segalanya bagi Paulus dan segalanya adalah
Tuhan untuknya. Paulus tidak merasa bahwa ada yang masih kurang yang ia miliki
di dalam Kristus.
Paulus tidak merasa kehilangan sesuatu yang bernilai dan
berharga ketika bersama dengan Kristus.
Bagaimana dengan kita sebagai orang percaya, apakah kita
merasa bahwa Tuhan adalah segalanya bagi kita?
Apakah anda berani menyanyikan lagu yang liriknya berkata “Kaulah segalanya Tuhan”?
Atau apakah kita masih merasa bahwa tanpa Tuhan hidup kita
akan baik-baik saja? Apakah bersama dengan Tuhan bahwa hidup kita akan merasa
tenang dan aman?
Paulus tidak salah di dalam memberi gambaran perasaannya
kepada Tuhan bahwa Tuhan adalah segala-galanya baginya.
Sekalipun anda berjuang mencari uang, harta, bisnis,
relasi, cinta dan penerimaan dari orang lain, sadarilah bahwa tanpa Tuhan hidup
kia tidak akan lengkap.
Kita utuh jika Tuhan benar-benar di dalam kita dan kita
benar-benar berjalan di dalam kehendak dan rencanaNya.
Kendatipun banyak hal yang belum anda miliki dan raih
hingga saat ini, namun jika anda memiliki Tuhan anda sudah memiliki segalanya.
Itulah definisi Tuhan adalah segalanya bagi kita, itulah
makna dari Tuhan adalah hidup dan mati kita.
Apapun situasi dan kondisimu, percayalah bahwa Tuhan
berada di pihakmu dan Dia melihatmu serta menuntunmu.
Jangan pernah mencari pecahan-pecahan dirimu di luar sana
untuk mengisi bagian dirimu yang tidak lengkap dan kurang.
Kristus melengkapi dirimu dan juga menghiasinya bahkan
mewarnainya dan menghidupinya. Amin. Tuhan memberkati.
0 Response to "Tuhan Bukan Separuh Nafasmu Melainkan Dia Adalah Seluruh Hidupmu"
Post a Comment