Menjadi Orang Kristen Yang Tak Berprasangka Buruk Kepada Orang Lain

 

 

Image: pexels.com/alex-green

Tahukah anda bahwa zaman teknologi yang berkembang dengan pesat sekarang, seseorang dengan mudah menemukan alamat dengan mudah.

 

Bahkan kita pun dengan mudah mencari teman lama yang sudah lama tidak komunikasi hanya dengan bantuan media sosial.

 

Orang bisa ‘kepo’ dan ‘penasaran’ dengan aktivitas orang lain hanya dengan melihat media sosial orang lain.

 

Bahkan ada banyak orang yang salah memahami informasi seperti berita online, yang hanya membaca judul tanpa membaca isi.

 

Salah arti dan salah duga seringkali terjadi di antara sebuah persahabatan dan relasi.

 

Tatkala Ayub mengalami penderitaan hebat, rekan-rekannya pun datang untuk menghiburnya.

 

Ayub yang tidak memahami secara lengkap dan menyeluruh kejadian yang menimpa dia, malah menerima komentar yang dia tidak harapkan dari teman-temannya.


 

Tuhan yang menjadi penilai dan penguji apakah niat dan tujuan seseorang itu benar atau tidak.

 

Allah murka dan berkata bahwa teman-teman Ayub tidak berkata yang benar tentangnya (Ayub 42:7).

 

Teman-teman Ayub di awal penderitaannya memang adalah sosok yang empati, yang bisa merasakan apa yang bisa dialami oleh Ayub (Ayub 2:11).

 

Mereka bisa menunjukkan sikap persahabatan yang sejati kepada rekan yang berada dalam kemalangan.

 

Namun kadang perasaan pun bisa keliru di dalam memahami peristiwa yang asing bagi mereka.

 

Teman pun bisa salah di dalam menduga sehingga punya prasangka buruk terhadap kita.

 

Apapun keadaan orang lain, kita berhak bertanya tentang apa yang dia alami, dan di saat yang bersamaan kita pun tidak punya hak mengetahui hal-hal yang bagi mereka rahasia.

 

Bukan karena dia tidak ingin berbagi dengan kita, namun dia pun terkadang tidak memahami dengan 100% keadaan yang sedang menimpanya.

 

Kita harus belajar menahan mulut kita untuk berucap, jika itu sudah mencoba mengorek informasi yang tidak kita ketahui.

 

Menduga sesuatu pun ada batasnya, karena tidak semua asumsi dan dugaan kita benar dan tepat.

 

Dugaan bisa salah dan prediksi bisa keliru. Ada baiknya diam tatkala kita tidak tahu apa-apa dan bertanya jika memang ingin mengetahui sesuatu yang menurut kita perlu untuk kita pahami.

 

Jadilah orang Kristen yang tidak memiliki prasangka buruk terhadap orang lain.

 

Ada baiknya kita menahan diri untuk sesuatu yang bisa saja menimbulkan efek dan reaksi yang tidak enak dari orang lain. Amin. Tuhan memberkati.

0 Response to "Menjadi Orang Kristen Yang Tak Berprasangka Buruk Kepada Orang Lain"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel