Sekalipun Bebanmu Sungguh Berat, Percayalah Bahwa Anda Tidak Sendiri
Image: pexels.com/liza summer |
Sekarang banyak orang yang merasa capek dan stres dalam
pekerjaan dan hidup mereka memutuskan untuk melakukan ‘healing’ dengan liburan.
Tidak salah melakukan ini karena toh manusia bukan mesin
yang bisa bekerja non stop dalam waktu yang cukup lama.
Bukan berarti dulu orang tidak pernah liburan ketika
pikiran mereka penat dan capek.
Namun zaman sekarang, masalah yang dianggap sepele ringan
oleh beberapa orang, namun serasa membutuhkan ‘healing’ dengan berlibur dengan waktu yang cukup.
Tahukah anda bahwa Paulus yang menghadapi banyak sekali
tantangan di dalam perjalanan misi yang dia lakukan bersama rekan-rekannya,
pernah mengalami hal yang serupa.
Paulus mengaku gambaran tantangan yang dia hadapi “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak
terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa” (2 Korintus 4:8).
Ditindas dan habis bukan hal yang mudah di dalam
menghadapi hidup ini. Orang sudah terbiasa dengan plan A dan plan B bahkan plan
C.
Namun ceritanya akan lain kalau dia ditindas dan buntu,
serasa tidak ada jalan keluar.
Seolah tidak ada rencana A, B dan C yang berhasil. Namun
Paulus juga berkata bahwa dia dan rekan-rekannya tidak terjepit dan walau jalan
yang mereka mentok namun mereka tetap punya harapan.
Bukan hanya itu saja yang dialami oleh Paulus di dalam
perjalanannya. Mereka juga dianiya dan dihempaskan (2 Korintus 4:9).
Paulus bukan saja mengalami masalah yang luar biasa, namun
ia benar-benar menghadapi badai yang bisa mengancam nyawanya dan nyawa
teman-temannya.
Namun di atas segala sesuatu yang dia sedang alami, dia
masih berkata ‘kami tidak ditinggal’
dan ‘kami tidak binasa’.
Paulus bukanlah sedang membesar-besarkan tantangan dan
rintangan yang dia sedang hadapi di depan matanya.
Ia tentu berkata jujur dan apa adanya, namun di balik
semua yang menerjang, menerpa, menghadang, memblok dan mengacaukannya, Tuhan
masih memampukan dan menolongnya.
Paulus sangat menyadari bahwa Tuhan selalu berada di
sisinya, sekalipun tubuhnya bereaksi lain dan ada rasa sakit di balik apa yang
dia alami.
Paulus tidak melayani tanpa keyakinan yang teguh bahwa
Tuhan bersamanya, ia sadar dan ia tahu bahwa ada harga yang cukup mahal untuk
apa yang harus ia lalui.
Justru Paulus semakin merasakan penyertaan Tuhan di dalam
segala halangan dan rintangan yang harus dia terobosi.
Bagaimana dengan anda? Memang Indonesia tidak sedang ‘baik-baik
saja.’ Bisa saja hidup kita tidak sedang ‘baik-baik saja’ oleh satu dan dua hal
yang sedang membuat kepala kita mau pecah dan suntuk.
Adakah yang membuat anda ingin menyerah dan jatuh cukup
dalam di dalam kegelapan tanpa dasar?
Adakah perasaan putus asa dan hilang harapan serta tidak
punya keinginan hidup lagi?
Paulus bukan menghadapi masalah yang ringan dan enteng.
Dia menghadapi sesuatu yang membahyakan, mematikan dan juga menakutkan.
Namun Paulus mampu melihat bahwa Tuhan menolong dan hadir
di dalam apa yang sedang ia alami dan hadapi.
Maukah kita selalu punya pikiran bahwa di dalam segala
himpitan dan tekanan hidup, kita mau tetap berserah kepada penyertaan dan
campur tangan Tuhan?
Memang benar kekuatan kita tidak seberapa, namun justru
itu kita harus sadar bahwa kita butuh kekuatan besar yang dari Tuhan untuk
memampukan kita.
Kita butuh Tuhan baik di siang dan malam dalam hidup ini. Sekalipun
bebanmu sungguhlah berat, percayalah bahwa anda tidak sendiri.
Ada Tuhan yang bekerja tanpa terlihat namun Dia hadir dan
berkarya secara ajaib dan hebat.
Anda tidak sendiri jika Tuhan bersama dan mengawal apapun
yang kita sedang hadapi. Amin. Tuhan memberkati.
0 Response to "Sekalipun Bebanmu Sungguh Berat, Percayalah Bahwa Anda Tidak Sendiri "
Post a Comment