Sekalipun Bebanmu Sungguh Berat, Percayalah Bahwa Anda Tidak Sendiri

 


Image: pexels.com/liza summer



Zaman sekarang memang tidak bisa disamakan dengan zaman dulu sebelum perkembangan teknologi berkembang pesat dan juga sebelum Korona.

 

Sekarang banyak orang yang merasa capek dan stres dalam pekerjaan dan hidup mereka memutuskan untuk melakukan ‘healing’ dengan liburan.

 

Tidak salah melakukan ini karena toh manusia bukan mesin yang bisa bekerja non stop dalam waktu yang cukup lama.

 

Bukan berarti dulu orang tidak pernah liburan ketika pikiran mereka penat dan capek.

 

Namun zaman sekarang, masalah yang dianggap sepele ringan oleh beberapa orang, namun serasa membutuhkan ‘healing’ dengan berlibur dengan waktu yang cukup.

 

Tahukah anda bahwa Paulus yang menghadapi banyak sekali tantangan di dalam perjalanan misi yang dia lakukan bersama rekan-rekannya, pernah mengalami hal yang serupa.

 

Paulus mengaku gambaran tantangan yang dia hadapi “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa” (2 Korintus 4:8).

 

Ditindas dan habis bukan hal yang mudah di dalam menghadapi hidup ini. Orang sudah terbiasa dengan plan A dan plan B bahkan plan C.

 

Namun ceritanya akan lain kalau dia ditindas dan buntu, serasa tidak ada jalan keluar.

 

Seolah tidak ada rencana A, B dan C yang berhasil. Namun Paulus juga berkata bahwa dia dan rekan-rekannya tidak terjepit dan walau jalan yang mereka mentok namun mereka tetap punya harapan.

 

Bukan hanya itu saja yang dialami oleh Paulus di dalam perjalanannya. Mereka juga dianiya dan dihempaskan (2 Korintus 4:9).


 

Paulus bukan saja mengalami masalah yang luar biasa, namun ia benar-benar menghadapi badai yang bisa mengancam nyawanya dan nyawa teman-temannya.

 

Namun di atas segala sesuatu yang dia sedang alami, dia masih berkata ‘kami tidak ditinggal’ dan ‘kami tidak binasa’.

 

Paulus bukanlah sedang membesar-besarkan tantangan dan rintangan yang dia sedang hadapi di depan matanya.

 

Ia tentu berkata jujur dan apa adanya, namun di balik semua yang menerjang, menerpa, menghadang, memblok dan mengacaukannya, Tuhan masih memampukan dan menolongnya.

 

Paulus sangat menyadari bahwa Tuhan selalu berada di sisinya, sekalipun tubuhnya bereaksi lain dan ada rasa sakit di balik apa yang dia alami.

 

Paulus tidak melayani tanpa keyakinan yang teguh bahwa Tuhan bersamanya, ia sadar dan ia tahu bahwa ada harga yang cukup mahal untuk apa yang harus ia lalui.

 

Justru Paulus semakin merasakan penyertaan Tuhan di dalam segala halangan dan rintangan yang harus dia terobosi.

 

Bagaimana dengan anda? Memang Indonesia tidak sedang ‘baik-baik saja.’ Bisa saja hidup kita tidak sedang ‘baik-baik saja’ oleh satu dan dua hal yang sedang membuat kepala kita mau pecah dan suntuk.

 

Adakah yang membuat anda ingin menyerah dan jatuh cukup dalam di dalam kegelapan tanpa dasar?

 

Adakah perasaan putus asa dan hilang harapan serta tidak punya keinginan hidup lagi?

 

Paulus bukan menghadapi masalah yang ringan dan enteng. Dia menghadapi sesuatu yang membahyakan, mematikan dan juga menakutkan.

 

Namun Paulus mampu melihat bahwa Tuhan menolong dan hadir di dalam apa yang sedang ia alami dan hadapi.

 

Maukah kita selalu punya pikiran bahwa di dalam segala himpitan dan tekanan hidup, kita mau tetap berserah kepada penyertaan dan campur tangan Tuhan?

 

Memang benar kekuatan kita tidak seberapa, namun justru itu kita harus sadar bahwa kita butuh kekuatan besar yang dari Tuhan untuk memampukan kita.

 

Kita butuh Tuhan baik di siang dan malam dalam hidup ini. Sekalipun bebanmu sungguhlah berat, percayalah bahwa anda tidak sendiri.

 

Ada Tuhan yang bekerja tanpa terlihat namun Dia hadir dan berkarya secara ajaib dan hebat.

 

Anda tidak sendiri jika Tuhan bersama dan mengawal apapun yang kita sedang hadapi. Amin. Tuhan memberkati.

 


0 Response to "Sekalipun Bebanmu Sungguh Berat, Percayalah Bahwa Anda Tidak Sendiri "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel