Peganglah Janji Tuhan, Sekalipun Anda Tidak Bisa Memegang Janji Manusia

 

Image: pexels.com/pixabay

Seorang wanita berusia 25 tahun harus menahan rasa malu dan trauma, lantaran pada hari H saat tunangan, calon suaminya kabur begitu saja tanpa mengucapkan apa-apa.

 

Wanita dan keluarganya merasa marah bercampur malu terhadap tetangga dan keluarga yang lain atas perlakuan tidak etis dan semena-mena dari calon menantunya.

 

Wanita ini sering mengurung diri di dalam rumah dan selama beberapa minggu menangis mengingat kejadian dan perlakukan calon suaimnya.

 

Suatu hari tantenya datang untuk melihat keponakannya dan mengingatkannya bahwa “itulah cara Tuhan untuk menunjukkan kepadanya bahwa dia bukanlah orang yang terbaik untuknya”.

 

Tantenya menambahkan bahwa “lebih baik berpisah sekarang ketimbang berpisah di kemudian hari bersama dengan dia”.

 

Secara perlahan ia mulai membaik dan menerima kenyataan pahit yang ia dan keluarganya alami.

 

Tahukah anda bahwa kata-kata yang kita ucapkan, bukanlah milik  kita lagi?

 

Semua kata dan kalimat yang sudah kita tuturkan kepada orang lain, sudah menjadi pegangan orang lain dan bukan milik kita lagi.

 


Firman Tuhan dalam Bilangan 23:19 berkata “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?”.

 

Dari ayat ini jelas bahwa salah satu kelemahan manusia adalah dusta dan mengingkari apa yang ia pernah janjikan.

 

Namun di saat yang sama ayat ini juga berbicara dan memberi penegasan bahwa Tuhan berbeda.

 

Allah tidak akan berjanji atau berucap tanpa membuktikannya di dalam tindakan atau perbuatan.

 

Tuhan tidak akan berbicara atau bersabda dan melupakan apa yang Dia telah ikrarkan di hadapan kita.

 

Ini adalah jaminan bagi orang percaya bahwa setiap firman yang Dia sampaikan kelak akan digenapi dan diwujudkan.

 

Allah tidak akan berusaha membodohi dan mengelabui orang-orang yang dengan tulus percaya kepadaNya.

 

Barangkali ada banyak orang lain yang telah menjadi korban penipuan dengan iming-iming ini dan itu.

 

Mereka memberikan jaminan yang pasti namun entah di mana kepastian dan kebenarannya menjadi sebuah misteri.

 

Bila anda pernah mengalami ditipu dan dipermainkan dengan janji manis padahal janji palsu, percayalah bahwa Allah tidak akan pernah berbuat hal memalukan tersebut.

 

Janji palsu manusia adalah bukti bahwa ia lemah dan tak berkuasa untuk menepatinya.

 

Sedangkan Tuhan punya yang manis, bahwa Dia akan dan pasti menepati serta menggenapi semua yang Dia pernah ucapkan dan janjikan kepada kita.

 

Janji siapakah yang menjadi pegangan kita akhir-akhir ini? Apakah janji manusia yang terbatas dan yang potensial untuk untuk gagal? Atau apakah kita mau berpegang kepada janji Tuhan yang jelas dan benar? 

 

Peganglah janji Tuhan, sekalipun anda tidak bisa memegang janji manusia. Peganglah perkataan Tuhan kendatipun kita sudah kehilangan kepercayaan kepada orang lain.

 

Dia yang berjanji dan juga yang menepati. Dia yang berfirman dan yang akan menepati dan menggenapinya di dalam hidup kita. Amin. Tuhan memberkati.

 

0 Response to "Peganglah Janji Tuhan, Sekalipun Anda Tidak Bisa Memegang Janji Manusia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel