Jangan Mau Percaya Kepada Tuhan, Jika Tidak Siap Untuk Bersandar PadaNya
![]() |
Image: pexel.com/smart-production |
Seorang
pemuda yang masih berstatus mahasiswa di sebuah perguruan tinggi terkenal
pintar dan ganteng.
Banyak wanita terpesona akan sosoknya. Satu kali ia jatuh hati kepada seorang
perempuan yang notabene adalah kakak tingkatnya sendiri.
Ia
ingin menyatakan cinta kepadanya, namun masih belum siap untuk mencintai dan
memercayakan cintanya kepada satu wanita tersebut, lantaran ada banyak wanita yang
tergila-gila padanya.
Dari
kisah di atas dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa, mencintai itu adalah
sebuah keputusan. Anda tidak perlu menyatakannya kepada kepada satu orang, jika
anda masih tertarik dengan banyak orang lain.
Demikian
juga kita sebagai orang Kristen, kita tidak boleh mengabdi kepada dua tuan
(Matius 6:24).
Yesus
meminta kualitas murid sejati yang Dia inginkan ialah orang yang dengan rela
dan tegas untuk memikul salib (Lukas 9:23).
Kita
tidak pernah diminta untuk mencintai dua model yang berlawanan. Bahkan Paulus
sendiri berkata bahwa keinginan daging adalah sebuah perseteruan dengan keinginan
Roh (Galatia 5:16-17).
Bila
kita sudah memutuskan untuk mengasihi Tuhan, maka tidak ada ruang lagi untuk
mengasihi hal-hal yang bertentangan dengan Tuhan.
Bukan
berarti kita harus sempurna dan tidak boleh kelihatan salah dan lemah di dalam
sepanjang hidup kita.
Namun,
entahkah kita pernah gagal dan jatuh, kita tetap harus bangkit kembali dan
berdiri tegak untuk menyatakan iman kita padaNya.
Jika
kita sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, maka kita pun harus siap untuk
bersandar kepadaNya.
Taruhan
di dalam mengikutNya ialah bahwa kita siap menderita dan menanggungnya karena Dia
sudah lebih dahulu menerima dan merasakan semua itu.
Betapa
hebatpun pergumulan yang tengah kita arungi di lautan yang gila dan keras,
bersandar kepada Tuhan adalah keharusan.
Kita
tidak pernah bisa kuat dan teguh tanpa Tuhan. Ketika kita memutuskan untuk
berjalan sendiri, maka sudah jelas bahwa kita tidak mau dipimpin dan hidup di
dalam kebenaranNya.
Percayalah
kepada Tuhan dan juga bersandarlah kepadaNya. Percayakanlah seluruh hidupmu
padaNya, baik besar dan kecil masalahmu.
Baik
berat dan ringan bebanmu, bawalah semua itu kepada Tuhan. Mungin berjalan bersama
Tuhan bisa saja menegangkan, menakutkan, mencekam, namun kita punya jaminan
yang kuat.
Allah
berdaulat atas semua peristiwa, sehingga tidak pernah lepas dari kontrolNya dan
hilang kendali sehingga hidup kita berantakan.
Kendatipun
bangunan hidup kita seolah rusak dan hancur, Allah akan menyusun kembali secara
perlahan, tatkal akita tetap berpegang teguh kepadaNya.
Bersandarlah
terus kepadaNya di dalam segala proses hidup yang terus kita lalui, Tuhan
memampukan dan menolong kita. Amin. Tuhan memberkati.
0 Response to "Jangan Mau Percaya Kepada Tuhan, Jika Tidak Siap Untuk Bersandar PadaNya "
Post a Comment