Jangan Pernah Memilih Masalah Dan Persoalan Yang Anda Harus Hadapi
Image: Pexels/Darwis Alwan |
Seorang anak SD kelas satu dinasihati oleh gurunya, lantaran menolak untuk mengerjakan PR yang diberikan oleh gurunya di kelas untuk kumpulkan di sekolah.
Orang tuanya pun dipanggil oleh Wali Kelas, supaya anaknya dipandu untuk nantinya aka nada PR yang bisa saja dikerjakan di dalam kelas sesuai Pelajaran di sekolah.
Seorang anak yang sudah memasuki dunia pendidikan, ia bukan saja menuruti nasihat orang tuanya, namun ia pun harus belajar untuk menaati nasihat gurunya di sekolah selama ia menempuh jalur tersebut.
Sebagai manusia, kita tidak bisa memilih masalah yang datang ke dalam hidup kita. Apa yang dihadapi oleh seseorang, ibarat angin yang berembus entah ke Utara, Selatan, Barat dan juga Timur.
Angin tersebut bisa saja berubah menjadi badai atau topan yang amat keras hingga bisa merubuhkan rumah, pohon merusak beberapa fasilitas umum.
Sebagai orang beriman, penderitaan dimulai sejak kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Paulus bahkan tidak terhindar dari situasi ini, ketika ia sudah menjadi pemula dalam mengikut Kristus.
Orang Yahudi yang awalnya adalah rekan pendukung, kini harus
berubah haluan menentang dan melawannya, dulu kawan sekarang menjadi lawan, itualah perubahan yang harus ia terima walau nyatanya pahit.
Filipi
1:29 berkata bahwa “orang percaya juga dipercayakan oleh Allah untuk
menderita”senada dengan apa yang dikatakan oleh Yesus bahwa setiap orang
yang mau mengikutNya, ia harus pikul salib (Matius 16:24).
Tokoh-tokoh
di Perjanjian Lama seperti Abraham, Daud, Musa pun melalui hal yang sama.
Mereka tidak dapat memilih persoalan dan masalah apa yang harus mereka alami.
Terkadang
sebagai orang Kristen, bisa saja kita protes kepada Tuhan, “kok saya harus
melalui ini Tuhan” “mengapa ini harus terjadi dan ku hadapi?”. Yang
seharusnya kita meminta pimpinan, kekuatan dan hikmat untuk menghadapi
masalah-masalah yang ada, malahkita justru terpeleset hingga membangun
narasi-narasi yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Yusuf menjadi orang yang berkuasa nomor dua di Mesir (yang nota bene bukan daerah asalnya), setelah serangkaian persoalan demi persoalan dan masalah demi masalah yang satupun tidak dia pilih untuk terjadi dalam hidupnya.
Namun Alkitab
mencatat “Tetapi TUHAN menyertai Yusuf (Kejadian 39:2, 21, 23). Apa yang
terjadi ialah bahwa Tuhan justru mengawal dan menjaga Yusuf di dalam tantangan
demi tantangan yang ia harus hadapi.
Yusuf
tidak melaluinya dalam hitungan minggu maupun bulan, melainkan bertahun-tahun
tanpa melihat ujung dan titik terang masalahnya. Jika seandainya ia berkata hal
yang sama “Tuhan, aku gak mau melalui persoalan ini, yang ini dan itu saja aku
lalui dan hadapi”.
Kita
tidak menemukan teks-teks kitab Suci di mana Yusuf protes dan memilih bahkan
menyesali apa yang ia harus hadapi, namun pada akhirnya Yusuf memahami bahwa
tujuan Allah di dalam semua proses hidup yang berat itu untuk kebaikan Yusuf,
orang-orang Mesir dan juga keluarganya dan bangsanya (Kejadian 50:20).
Apakah
yang sementara sedang anda hadapi? masalah di kantor? di rumah? di sekolah? teman
atau pacar? maukah kita bersikap seperti Yusuf, tidak memilih apa yang harus
kita alami dan hadapi, namun justru bergantung kepada Tuhan?
Apa yang dilalui oleh Yusuf bukanlah hal yang mudah dan tentu tidak semua orang sekuat, setangguh dan sekokoh dia ketika dalam pergumulan dan kesulitan hidup.
Akn tetapi, alangkah baiknya bahwa kita pun siap menerima apa yang sedang kita hadapi
sebagai bagian dari cara Tuhan untuk memproses kita.
Seandainya
Yusuf tidak mendapatkan proses hebat dan luar biasa, apakah ia akan mencapai posisi
sebagai orang yang berpengaruh di negeri orang lain? Bila Daud tidak dikejar,
menghadapi berbagai-bagai medan tempur dan musuh, apakah dia akan menjadi raja
yang hebat?
Proses adalah
yang paling menentukan dan menegangkanm karena akan memperlihatkan iman dan keyakinan
seseorang kepada Allah. Jangan pernah memilih masalah dan persoalan yang anda
harus hadapi, namun libatkanlah Tuhan di dalam masalah itu.
Kita
tidak perlu menambah daftar masalah secara sengaja, karena ia akan datang dengan
sendirinya ke dalam hidup kita, bahkan masalah itu bisa saja sudah datang atau
sedang dalam tahap parah dan mencekam.
Hadapi
dan lalui bukan dengan kekuatan, namun bersama dengan Tuhan dan di dalam
pertolongan, entahkah itu pelik, sulit dan mencekik, tetaplah berharap dan terus
percaya kepada cara Tuhan untuk membentuk dan memproses kita. Amin. Tuhan Yesus
memberkati.
0 Response to "Jangan Pernah Memilih Masalah Dan Persoalan Yang Anda Harus Hadapi"
Post a Comment