Dampak Buruk Menjadi Orang Tua Yang Otoriter Terhadap Anak


 

Image: pexels.com/production

Setiap anak pasti dibesarkan dengan sebuah pola asuh yang ia terima entahkah itu dari orang tua atau siapapun yang membesarkannya. Pola asuh inilah yang memberikan kontribusi besar dalam diri seseorang di masa depan.

 

Menurut Hana dalam Jurnal yang ia tulis berjudul “Dampak Pola Asuh Otoriter Terhadap Perkembangan Psikososial Anak Usia Prasekolah” mengatakan bahwa adanya beberapa dampak negatif dari pola asuh otoriter dalam diri anak.

 

Pola asuh yang ia maksud adalah relasi atau interaksi antara orang tua dan anak yang memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis anak.

 

Menurutnya orang tua sebagai lingkungan terdekat anak memiliki peran yang penting dalam mendukung perkembangan si anak.


Akan tetapi dampak pola asuh otoriter menyebabkan anak menjadi kurang mandiri, sulit mengambil keputusan, dan sulit mengontrol emosi.

 

Halodoc berkata bahwa pola asuh otoriter di mana orang tua menuntut anaknya seperti keinginannya. Pola asuh semacam ini di dalamnya memuat banyak aturan, komunikasi satu arah, bersikap dingin, mempermalukan anak, tidak bisa dibantah, menuntut tapi tidak responsif dan yang terakhir jarang memberi pujian.

 

Chintia dalam Jurnalnya berjudul “Pengaruh Pola Asuh Otoriter Orang Tua Bagi Kehidupan Sosial Anak” memiliki hal yang senada bahwa pola asuh ini akan memberikan beberapa dampak buruk karena menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua.

 

Menurutnya anak tidak bebas dalam menyampaikan pendapat. Anak bahkan memiliki rasa takut yang tinggi, karena ia takut berbuat salah, karena adanya hukuman yang ia akan terima dari orang tua.

 

Di sisi lain anak selalu merasa  cemas  bahkan  tidak  percaya diri  dalam    kehidupan sosial yang ia jalani.

 

Orang tua diberikan tugas oleh Allah di dalam kitab Suci untuk mendidik anak-anak mereka (Amsal 27:17). Tugas ini tentu bukan tugas yang mudah untuk dijalani.

 

Anak tidaklah terdidik secara otomatis tanpa ia menerima didikan dari orang terdekat mereka yaitu orang tua.

 

Mendidik anak sesuai dengan selera dan keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan tentu bisa terjadi, namun perlu dipertimbangkan dampak yang akan mereka tuai di masa depan.

 

Menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka adalah keinginan setiap orang tua, namun bukan berarti mereka harus menerapkan pola asuh otoriter yang malah akan memberikan dampak yang tidak baik di kemudian hari.

 

Alkitab pun memberi catatan penting untuk mendidik anak muda (Ibrani: na`ar) menurut jalan yang patut bagi mereka, supaya mereka tidak menyimpang (Amsal 22:6).

 

Seorang anak sejatinya memang harus menerima didikan, namun cobalah untuk tidak menerapkan hal yang sama yang diterima semasa kecil dari mereka yang sudah mendahulia mendidik para orang tua.

 

Anak memang tidak dapat memilih orang tua mereka, namun orang tua bisa memilih cara mendidik anak-anak mereka. Pola asuh yang diterapkan kepada anak berada di tangan orang tua.

 

Akan menjadi anak seperti apakah mereka di kemudian hari akan sangatlah ditentukan pola asuh yang mereka terima ketika mereka kecil.

 

Tidak ada orang tua yang sempurna tanpa pernah melakukan satu atau dua kesalahan di masa lalu, namun orang tua pun perlu untuk memperbaiki pola asuh seandainya itu adalah sesuatu yang tidak baik dan buruk bagi anak.

 

Semoga artikel ini bermanfaat, marilah menerapkan pala asuh yang baik, bukan pola asuh yang otoriter, yang memaksakan kehendak orang tua terhadap anak. Salam Parenting.

 

0 Response to "Dampak Buruk Menjadi Orang Tua Yang Otoriter Terhadap Anak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel