Hindari Meminta Anak “Berjanji” Mengapa Demikian?

 

Image: pexels.com/william-fortunato


 

Orang tua yang meminta anaknya untuk berjanji semisal “ayo bilang dulu, Jojo janji, gak ngomong kayak gitu lagi!” lalu anaknya ikuti perkataan orang tua, “ya ma, Jojo janji gak akan ngulangi itu lagi”

 

Beberapa orang tua barangkali melakukan ini ke anak-anak mereka apabila melakukan sebuah kesalahan.

 

Orang tua bisa saja meminta, anaknya untuk “janji tidak akan bohong lagi” “janji untuk tidak nangis-nangis lagi ketika diajak jalan dan sebagainya”, bahkan tidak sedikit orang tua meminta kepada anaknya,  "jangan diulangi lagi yah” “ayo janji yah untuk tidak mengulanginya lagi?”

 

Memang tujuan orang tua berkata seperti itu umumnya memang baik, yaitu ayah dan bunda ingin si anak untuk tidak mengulangi kesalahan itu lagi di kemudian hari.

 

Namun tahukah anda bahwa orang tua yang melakukan hal demikian seringkali lupa bahwa “mereka (anak-anak kita) adalah masih anaka-anak dan mereka masih belum dewasa".

 

Anak-anak masih belum bisa berpikir panjang, artinya bahwa seorang anak, masih sangat mungkin untuk melakukan kesalahan maupun pelanggaran yang ia lakukan di kemudian hari.

 

Anak-anak bisa saja melakukan perbuatan yang sudah dilarang oleh orang, bahkan ‘’janji’’ yang diminta oleh orang tua kepada anak-anak baik disengaja maupun tidak disengaja.

 

Seseorang yang bisa berjanjia dan menepatinya tentulah membutuhkan yang Namanya sebuah “kedewasaan”. Kedewasaan dalam pikiran, emosi dan seorang anak tentulah membutuhkan kemampuan untuk berpikir panjang.

 

Ia juga butuh kemampuan untuk memahami konsekuensi atau dampak buruk yang nantinya bisa terjadi akan apa yang ia perbuat, yaitu pilihan-pilihan yang ia buat hari ini.

 

Anak pada dasarnya butuh kontrol diri atas emosi diri sendiri. Ia juga butuh kemampuan untuk menimbang, mana yang penting dan lebih penting, mana sebuah tanggungjawab, mana hiburan untuk dirinya sendiri. Untuk ha-hal tersebut dia harus punya kemampuan untuk memilih.

 

Faktnya semua kemampuan itu umumnya belum dimiliki oleh si anak yang pada dasarnya memang belumlah dewasa. Seorang anak masihlah berproses untuk bertanggung jawab bukan?

 

Jika demikian, lantas apakah yang harus dilakukan oleh orang tua? Apakah sebaiknya kita membiarkan mereka melakukan hal yang serupa, semaunya, melanggar? Tentu tidaklah demikian!

 

Sebagai orang tua tentu harus konsisten memberi batasan-batasan pada diri si anak. Semisal, anak boleh berkata apabila anak anda berbicara kasar “Nak, di keluarga kita tidak ada yang ngomong kasar gitu, dan Jojo gak boleh ngomong kasar begitu, bisa ingat? boleh ndak ngomong kayak gitu?

 

Kita sembari menunggu anak memberi respons, lalu kita lanjutkan dengan kalimat lain yag mirip “di keluarga kita, gak ada yang ngonong kayak gitu yah, jangan diulang!”.

 

Orang tua juga perlu memberitahu konsekuensi, apabila ada batasan yang mereka langar, apalagi kalau si anak dengan sengaja. Misalnya “Jojo, ketinggalan PR lagi yah? mama udah ingatin berkali-kali bukunya supaya dimasukin ke tas, Jojo harus terima kalau dihukum guru di kelas, mama tidak akan antarin buku PR ke sekolah”

 

Hal yang kita perlu tekankan di sini adalah “kita tidak sebaiknya minta anak untuk berjanji” yaitu untuk tidak mengulangi pelanggaran atau kesalahan yang ia perbuat. Seba banak tersebut belum memiliki kemampuan yang sudah disebutkan di atas.

 

Sederhananya ialah, kita tidak mungkin menyuruh anak kita membawa beban yang berat, sementara anak kita masih kecil dan tidak sanggup untuk memikul beban tersebut, lantaran ia masih berumur 1 tahun.

 

Apabila kita meminta anak berjanji dan mereka mengulangi dan melanggar, maka orang tua jugalah yang nantinya akan merasa kesal, frustasi dan malah bisa memarahi si anak lagi.

 

Bila ini terjadi dan terjadi, maka anak pun akan frustasi terhadap dirinya sendiri, karena ia dimarahi terus oleh orang tuanya. Hal ini pun akan membuat anak terbiasa dengan janji-janji yang ia sendiri tidak bisa tepati.

 

Padahal ketika orang tua melakukan hal ini, tentu punya keinginan agar anaknya dewasa yang ucapannya itu bisa dipegang oleh orang lain, yang di mana apabila si anak berjanji, maka harus ditepati.

 

Oleh sebab itu, papa mama marilah belajar lebih baik lagi. Terimakasih. Salam Parenting.

 

 

Sumber:

Akun Tiktok “Leonny Atmadja

https://www.tiktok.com/@oureverydaythings?_t=8iBxHZJTqAZ&_r=1

 

 

 

 

 

0 Response to "Hindari Meminta Anak “Berjanji” Mengapa Demikian?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel