TEOLOGI "DISUKAI SEKALIGUS DIBENCI"

APA ITU TEOLOGI?


Dewasa ini teologi menjadi sebuah hal yang disukai sekaligus Hal yang tak disukai. Teologi menjadi sesuatu yang penting bagi mereka yang terlibat di dalamnya dan yang merasakan manfaatnya. Namun tidak Bisa dipungkiri bahwa teologi juga merupakan sebuah kontradiksi Oleh "segelintir" orang yang tidak atau kurang berminat.

Secara sederhana orang-orang yang menjauhkan diri dari arena Teologi telah Banyak Mengganti fakta-fakta penting di depan mata.

Misalnya saja mengenai Alkitab. Kita ketahui Bersama bahwa Alkitab Terjemahan Bahasa Indonesia terbitan LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) menerbitkan cetakan Alkitab berbahasa Indonesia (Terjemahan lama Dan Terjemahan Baru).

Orang yang Tahu teologi atau orang yang pernah belajar 'apa itu teologi' tentu merasa bahwa mereka Adalah orang-orang yang beruntung, bahwa di Tangan mereka Dan di genggaman mereka 'Alkitab Terjemahan Indonesia' eksis. Alkitab tersebut sudah menjadi teman hidup bagi para pengkhotbah, pelajar, Pendeta, Dosen Dan sebagainya.

Namun terkadang "sebagai seorang pengamat" euforianya Hanya sebatas itu. Mereka secara terus menerus "menutup telinga" mereka bahwa teologi mamainkan perannya dalam Hal tersebut.

Mengapa sebagian orang di zaman post modernisme ini masih saja takut, tidak mau tahu, membatasi, bahkan menjauhkan diri dari yang namanya "Teologi"?

Saya pun punya asumsi "jangan-jangan mereka tidak Tahu APA itu Teologi, jangan-jangan Teologi itu harus duduk di bangku kuliah, atau Teologi itu harus melangkah keluar dari apa yang sudah saya percayai. Jangan-jangan Dan jangan-jangan.

Secara sederhana dan yang paling umum Teologi itu Adalah perkataan atau pengetahuan akan Allah. Teologi ( theos dan logos) Allah Dan Perkataan/Firman). Secara praktis jika seseorang sudah berkata-kata tentang Allah KEPADA orang lain (khotbah, bersaksi, debat, sharing, komsel, ibadah dll) sebenarnya mereka sudah "berteologi" mengapa? Kok Bisa?

Karena berteologi itu ialah Kita membahas tentang Allah, Kita membicarakan tentang Tuhan di dalam diskusi kita.

Bahkan ketika seseorang pun berdoa kepada Tuhan, sebenarnya dia sudah berteologi. Lho, Kok Bisa? Saya kan tidak berbicara kepada orang lain? ketika anda berdoa, anda menjelaskan mengenai Allah, setidaknya mendeskripsikan tentang apa yang anda Tahu mengenai Allah (Tuhan)

Lantas mengapa Hal yang sesederhana itu pun Masih tidak mengaku sudah "berteologi"?

Saya pun bingung Dan pusing.

Fakta lain dari APA yang sudah saya utarakan di atas ialah bahwa Alkitab yang sekarang di Tangan Kita pun merupakan produk Teologi, Kok Bisa? Alkitab Kita (orang Indonesia) merupakan Terjemahan dari Bahasa Lain yakni Gerika (Yunani) Dan Ibrani, Dan segelintir bahasa Aram.

Mereka Tim penerjemah Alkitab ke berbagai Bahasa di dunia ini, bukannya orang awam (orang Biasa) namun mereka orang-orang yang membaktikan hidupnya kepada Tuhan untuk menerjemahkan Alkitab ke seluruh Dunia, sehingga Dunia dapat mengenal Sang Pencipta.

Lantas, mengapa dari fakta di depan mata Kita pun, Masih saja ketidakpercayaan Masih menemani Dan menunggu di depan pintu. Layaknya seorang penjaga pintu gerbang yang setiap waktu mengawasi APA yang keluar Dan masuk.

Lagi-lagi saya pun bingung dan pusing. Teologi dewasa ini dicintai sekaligus dibenci, diabaikan Dan ditelantarkan.

Memang tidak mudah untuk memercayai sebuah Hal yang Kita tidak pahami. Namun lebih sulit lagi kalau Kita merasa tidak butuh Dan sudah mahir akan Alkitab tanpa Teologi.

Saya layak dan memberanikan diri berkata-kata ini: "orang percaya tak Bisa lari dari yang namanya Teologi." Karena setiap saat Dan setiap waktu Kita sudah berteologi.



0 Response to "TEOLOGI "DISUKAI SEKALIGUS DIBENCI""

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel