Besar Kecil Pelayananmu, Yang Penting Tuhan Dimuliakan

Image: Elevation Church/YouTube

Adalah sesuatu yang baik dan benar bila kita orang-orang yang sudah ditebus oleh Tuhan, mempersembahkan hidup ini (termasuk tubuh kita) kepada Allah, sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan padaNya (Roma 12:1-2).

Ada begitu banyak jenis pelayanan yang bisa kita kerjakan di dalam Gereja tempat kita beribadah. Misalnya saja pemain musik, pemimpin pujian, singer, penerima tamu (usher), petugas sound system, multimedia, pembicara, ketua kaum muda, guru sekolah minggu, koordinator kaum lansia, kaum wanita, kaum pria dan sebagainya.

Pelayanan-pelayanan yang saya sebutkan di atas adalah jenis pelayanan yang banyak ditemui secara umum di sebuah gereja. 

Mungkin masih banyak jenis pelayanan yang lain, yang tampaknya kita tidak tampil di muka umum atau dilihat oleh banyak orang.



Pelayanan-pelayanan yang tidak tampil di Gereja namun dilakukan di luar gereja juga adalah pelayanan yang penting. 

Misalnya saja pelayanan PI (pekabaran Injil), pengobatan gratis, kunjungan, Ibadah FA (family altar), pendoa ke rumah sakit, petugas cetak warta jemaat dan sebagainya.

Mereka yang melayani di dalam gedung gereja, tidak lebih baik dari mereka yang melayani di luar gedung gereja. 

Mereka yang tampil di muka umum (jemaat gereja) tidak lebih mulia dan lebih hebat dari mereka yang melayani di tengah-tengah masyarakat.

Anda tidak boleh berkata bahwa pemain musik adalah pelayanan yang lebih unggul dari petugas penerima tamu.

Petugas multimedia pun tidak boleh berkata bahwa pelayanan mereka jauh lebih hebat dan baik dari pelayanan pemain tamborin.

Bahkan mereka yang melayani di balik layar yang tidak bisa dijangkau kamera Gereja/CCTV tidak lebih rendah dan kurang mulia dari mereka yang disorot lampu dan kamera.

Seseorang yang melayani sebagai pemimpin pujian haruslah juga menganggap bahwa pelayanan yang lain sama dan tidak rendah. 

Bukan karena Pemimpin Pujian (WL) berlatih beberapa kali sebelum tampil, dan menganggap bahwa pelayanannya adalah yang terbaik dari yang lain.

Demikian juga bahwa pelayanan yang tampaknya tidak berlatih berhari-hari, menganggap bahwa pelayanan mereka lebih rendah dan kurang dibanding jenis pelayanan lain.

Paulus menemukan banyak sekali jenis-jenis karunia di jemaat Korintus. Namun apa yang mencengangkan dan yang membuat hati miris ialah bahwa, mereka tidak menganggap bahwa mereka satu kesatuan sebagai jemaat (1 Korintus 12:1-31).

Jemaat Korintus merasa bahwa dirinya terpisah dari orang lain dan menganggap lebih utama dan unggul dari orang lain. Ditambah lagi ada golongan-golongan di dalam jemaat.

Tentu Paulus tidak menyukai keadaan ini, sehingga dia perlu menulis surat yang bersikan tentang rupa-rupa karunia Roh Kudus. 

Paulus memberikan gambaran ‘tubuh’ manusia, untuk menjelaskan kesatuan di dalam perbedaan-perbedaan karunia yang mereka miliki.

Paulus menekankan satu hal bahwa mata, kaki, tangan adalah gambaran jenis karunia (pelayanan) yang berbeda, namun berada di dalam satu tubuh dan memiliki fungsi masing-masing.

Kaki, mata, tangan, adalah bagian tubuh yang berbeda namun satu bagian dengan tubuh. Paulus ingin memberikan jawaban atas perpecahan dalam jemaat bahwa, sekalipun karunia yang mereka miliki berbeda satu dengan yang lain, mereka adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Rasul Petrus pun mengingatkan para pembaca suratnya dalam 1 Petrus 4:10 “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.”

Jika kita melihat konteks di mana kita melayani saat ini, tentu bisa saja terjadi hal-hal yang terjadi di dalam jemaat di Korintus.

Boleh jadi, ada pelayanan-pelayanan tertentu yang diberikan perhatikan khusus dan optimal. Sebaliknya, ada yang menganggap pelayanan tertentu tidak terlalu penting dan berarti.

Apa yang diungkapkan Paulus di jemaat Korintus adalah menjadi kunci jawaban kita juga untuk gereja masa kini.

Bahwa sekalipun seseorang dipakai dengan begitu hebat dan luar biasa, namun bukan berarti pelayanan yang tampaknya tidak biasa, maka hal tersebut tidak berarti dan kurang bermanfaat.

Seseorang tidak boleh mengatakan pelayanan ini adalah pelayanan yang hebat dan mantap, sehingga harus diberi perhatian khusus dan dana yang cukup.

Tidak salah jika ada satu pelayanan tertentu, membutuhkan yang dana yang besar ketimbang pelayanan yang lain. Namun bukan berarti jenis pelayanan yang pengeluaran dananya kecil, lantas kurang mulia dan penting.

Tidak ada jenis pelayanan yang lebih mulia dari yang lain dan tidak ada jenis pelayanan yang kurang mulia dibanding yang lain.

Apapun jenis pelayananmu, asal anda melakukan dengan sungguh-sungguh dan serius, maka Tuhanpun akan senang. Asal anda melayani dengan tulus dan benar, pelayananmu akan dikenan oleh Tuhan.

Sebaliknya, jika anda sombong dan merendahkan jenis pelayanan yang lain, maka Tuhan pun tidak dimuliakan.

Sebaliknya jika anda merasa pelayanan anda lebih rendah dan karenanya, anda minder dan kurang yakin ataupun kurang serius, maka Tuhan pun tidak senang dan berkenan.

Besar atau kecil di mata manusia, yang penting Tuhan dimuliakan dan diagungkan. Jika pelayananmu lumayan besar, maka tanggungjawab yang mengikutinya pun besar.

Sebagai orang percaya yang sungguh-sungguh mengasihi Dia, libatkanlah dirimu dalam pelayanan, apapun itu, baik besar ataupun kecil. Jangan merasa bahwa pelayananmu kecil dan hatimu merasa kecil dan tidak percaya diri.

Jangan pula, jika pelayanan anda besar, maka hati anda angkuh dan sombong, melainkan anda harus lebih berhati-hati dalam bertindak dan menjaga pelayanan anda.

Apapun jenis pelayanan yang anda geluti dan anda pilih, lakukanlah dengan baik dan sungguh-sungguh. Tuhan yang tidak terlihat, akan melihat hati kita. Amin. Tuhan memberkati.












0 Response to "Besar Kecil Pelayananmu, Yang Penting Tuhan Dimuliakan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel