JAGALAH PIKIRANMU LAYAKNYA MENJAGA HATIMU

Image: activerain.com


Beberapa waktu yang lalu seoarang pria sedang memeriksa kesehatannya di salah satu rumah sakit dekat rumah di mana ia tinggal. 

Ketika dia sudah mendapat giliran untuk konsultasi mengenai penyakit yang ia derita, ia pun bertanya kepada Dokter.

Ia menanyakan seputar apa saja yang harus dilakukan, mulai dari makanan yang harus dihindari dan makanan yang harus dikonsumsi. 

Si Pria ini ini pun mengangguk dengan menyetujui semua masukan dari Dokter.

Namun di akhir dari sesi konsultasi, si Dokter pun, mengatakan, supaya si pria ini menjaga pikiran, supaya tidak terlalu stres, dengan demikian tidak memicu penyakit yang lain, bahkan dapat berpotensi untuk mengganggu penyakit maag yang ia derita.

Sepintas kita melihat dari cerita di atas bahwa, pikiran memainkan peran penting dalam kesehatan si pria tersebut. 

Dokter merasa bahwa pikiran pun bisa membuat dan memicu penyakit maaf bisa lebih parah.

Menjaga pikiran juga adalah sama pentingnya dengan menjaga pola makan dari si pria tersebut.

Sebagai orang Kristen kita pun harus menjaga pikiran kita supaya tetap berada dalam kerangka Kristus. Menjaga pikiran supaya tidak membiarkan dia liar dan tidak terkendali.

Kita adalah apa yang kita pikiran (we are what we think), artinya bahwa pikiran kita adalah gambaran siapa kita dan kepribadian kita.

Paulus mengingatkan orang-orang Kristen yang ada di Filipi untuk memikirkan apa saja yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedang didengar, kebajikan, yang terpuji (Filipi 4:8).

Paulus tidak melarang mereka supayaa tidak menggunakan pikiran mereka, melainkan supaya mereka menggunakannya, dan berpikir tentang hal-hal yang baik dan menyehatkan bagi pikiran.

Paulus melihat bahwa memikirkan hal-hal yang berbau kudus, baik, positif, bernilai tinggi adalah sesuatu yang amat penting bagi seorang Kristen.

Paulus tentu ingin menghindarkan jemaat di Filipi memiliki pikiran yang pada akhirnya menunjukkan mereka bukan orang Kristen sejati.

Paulus tidak ingin, pikiran Kristus yang dia sampaikan di pasal 2 bertolak belakang dengan apa yang dia sampaikan di pasal 4, di mana dia mengendaki bahwa supaya umat Tuhan memiliki pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus.

Jika kita perhatikan baik-baik apa yang disebutkan oleh rasul Paulus, maka kita boleh menarik simpulan bahwa kedelapan poin tersebut adalah inti pikiran seorang Kristen yang benar dan berkenan di hadapan Allah.

Jika seorang Dokter dapat melihat bahwa, pikiran yang membuat kita stress pada akhirnya bisa memicu dan membuat penyakit-penyakit tertentu semakin parah, maka sangat tepat supaya untuk menjaganya supaya bisa tenang dan tidak terlalu dibebani dengan terlalu berat.

Paulus bukan dokter yang hanya menyarankan supaya berguna untuk kesehatan kita, namun juga untuk kesehatan iman, hati dan batin kita.

Lawan dari hal-hal yang disampaikan oleh Paulus bisa jadi hal-hal yang buruk, tidak kudus, jorok, najis, minder, merasa lemah dan sebagainya, yang bertolak belakang dengan 8 poin tersebut.

Sebagai orang percaya, tentu menjaga pikiran itu sangat penting, apalagi jika melakukan komunikasi atau bersosialisasi dengan orang lain.

Memiliki pikiran buruk dan kotor terhadap orang lain, justru akan mengganggu relasi di antara keduanya. 

Sebaliknya, memiliki pikiran positif, baik dan sehat justru akan menciptakan hubungan semakin akur, sehat dan bahagia.

Percayalah bahwa ketika kita memiliki pikiran-pikiran di luar yang disampaikan Paulus, maka kita akan menghadapi begitu banyak kesulitan.

Kesehatan kita pun akan terganggu jika kita tidak menjaga pikiran kita dengan baik dan kondusif. 

Hubungan kita pun tidak akan baik, jika kita menaruh pikiran tidak percaya kepada pasangan kita.

Pikiran kita bahkan bisa merusak orang lain jika kita membiarkan pikiran yang buruk dan kotor tersebut menguasai kita.

Di dalam Bahasa Yunani, istilah pertobatan dikenal dengan metanoia. Metanoia artinya perubahan pikiran, dari kata meta dan nous.

Paulus melihat bahwa sentralitas hidup seseorang tidak lepas dari pikiran manusia. Bahkan kita tidak dapat memisahkan pikiran kita dengan segala sesuatu yang kita lakukan.

Oleh sebab itu, kita adalah apa yang kita pikirkan. Kalau kita memikirkan hal-hal kudus, maka kita pun bisa hidup di dalam kekudusan.

Namun, kalau pikiran kotor, jorok, negatif, maka tindakan pun akan mengikuti kita. Pikiran kita memang bisa diserang oleh ha-hal yang tidak baik, tidak sehat, tidak kudus dan tidak menyehatkan.

Namun Paulus justru mengingatkan jemaat Filipi supaya memikirkan hal-hal yang membawa mereka semakin tampil bersinar di hadapan manusia dan berkenan di hadapan Allah.

Paulus tidak menyarankan kita, untuk memikirkan satu atau dua saja dari kedelapan hal-hal tersebut. Paulus justru berkata “pikirkanlah semuanya itu”.

Paulus melihat bahwa semakin banyak hal-hal positif yang kita pikirkan, maka makin banyak pula hal-hal yang baik yang kita peroleh dan juga diperoleh oleh orang lain.

Namun, jika kita sudah menaruh pikiran buruk menguasai kita, maka suatu saat, hal buruk pulalah yang akan kita lakukan.



Paulus tahu betul bahwa ciri-ciri orang yang sudah mengalami pembaruan di dalam Tuhan ialah, bahwa ia bisa menjaga pikiran dan bukan hanya itu saja, namun memiliki pikiran Kristus.

Hiduplah dengan pikiran yang membawa kita semakin dekat dengan Tuhan. Jalinlah relasi dengan pikiran kudus terhadap rekan-rekan kita di manapun kita berada.

Lakukanlah hal-hal yang patut dipuji yang membawa kemuliaan bagi nama Tuhan dengan pikiran yang sehat dan benar di hadapan Tuhan.

Jika kita memikirkan hal-hal yang lain, selain yang disebutkan Paulus, ingatlah bahwa itu adalah awal keretaka hubungan, awal di mana kita bisa sesat, awal di mana kita bisa hancur, awal di mana kita bisa keliru dan awal di mana kita bisa tidak sehat dan bahagia.

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus (Filipi 2:5). Amin. Tuhan memberkati.

0 Response to "JAGALAH PIKIRANMU LAYAKNYA MENJAGA HATIMU"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel