Sulitkah Memberikan Hidupmu Bagi Tuhan, Jika Dia Saja Sudah Mati Bagi Anda?
![]() |
Image: novo.org |
BUKTI-BUKTI
KERUSAKAN DI DALAM DIRI MANUSIA BERDOSA
Alkitab
berkata bahwa semua manusia telah berbuat dosa (Roma 3:23). Jika Alkitab
mengatakan fakta ‘semua orang’ maka hal tersebut menunjuk anda dan saya, tidak
terkecuali semua manusia di bawah kolong langit bumi ini.
Bahkan
lebih jauh lagi Paulus berkata bahwa ‘sebenarnya tidak ada satupun manusia yang
benar di mata Tuhan’ (Roma 3:10), artinya bahwa semua manusia hanya melakukan
dan hidup menurut standar hidupnya sendiri.
Mereka
hidup seturut apa yang mereka pandang baik namun di mata Tuhan, bahwa satupun
tidak ada yang benar. Paulus menambahkan kondisi keberdosaan manusia (ayat 11)
bahwa tak satupun Allah temukan yang berakal budi (terjemahan lain ‘tidak seoranpun yang mengerti’).
Di
samping manusia tidak paham akan Allah, tidak seorangpun juga yang mencari
Allah. Ternyata bahwa kondisi manusia yang sudah berdosa sejak Adam dan Hawa
membuat manusia semakin jauh dari Tuhan.
Manusia
yang berdosa semakin jauh dan tenggelam di dalam dosanya hingga mereka tidak
memiliki keinginan untuk mencari Allah. Paulus seolah berkata bahwa “rasa rindu dan sadar akan keberadaan Allah”
sudah pupus dan nihil dalam hidup manusia.
Kebejatan
dan kebobrokan manusia tidak hanya sampai di situ saja, Paulus lebih jauh
mengungkapkan dampak dosa di dalam diri manusia yaitu “semua orang telah menyeleweng” (ayat 12).
Arti kata
sederhana kalimat ini artinya bahwa “semua
manusia sudah meninggalan Allah”, tidak ada niat untuk datang dan berbalik
dengan inisiatif sendiri kepada Allah.
Bukan
hanya itu saja, manusia berdosa juga “tidak
ada seorangpun yang menunjukkan kebaikan” kosongnya kebaikan di dalam diri
manusia hanya membuat manusia semakin jahat. Tidak ada orang yang berbuat baik
di mata Allah.
Jika anda
melihat ayat-ayat 13-15 anda akan lihat sendiri bahwa bagian tubuh manusia juga
menjadi alat untuk menjalankan dosa dan kebejatan dalam hidupnya. Mulai dari
kerongkongan, lidah, mulut, bibir, kaki semua menjadi senjata-senjata untuk
melakukan dosa.
Sebenarnya
akan ada daftar panjang jika ingin meneruskan bentuk-bentuk kerusakan dan
tatanan yang benar-benar korup dalam hidup manusia.
INISITIF ALLAH
UNTUK DATANG MENYELAMATKAN MANUSIA BERDOSA
Jika
kondisi manusia sudah semacam ini, maka sudah pasti murka Allahlah yang menjadi
bagian manusia berdosa. Namun Alkitab tidak berhenti sampai di situ.
Allah
yang kaya akan rahmat dan kasih yang begitu besar telah memutuskan untuk turun
sendiri untuk mengatasi persoalan yang tidak akan mampu manusia tuntaskan.
Yohanes
3:16 memberitahu kita bahwa “Allah sangat
mengasihi dunia, hingga Dia rela untuk menyelamatkan mereka yang percaya
kepadaNya dan beroleh hidup yang kekal”
Roma 3:24
berkata “dan oleh kasih karunia telah
dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” Allah
tahu bahwa manusia berdosa tidak bisa meraih Allah, tanpa Allah sendiri yang
turun tangan.
Keberdosaan
manusia membuat mereka semakin tidak bisa mencapai dan memperkenan hati Tuhan.
Jika bukan karena inisiatif Allah yang datang untuk menyelamatkan manusia, maka
tidak akan ada masa depan bagi umat manusia.
Alkitab
mengungkapkan kebenaran ilahinya bahwa manusia berdosa dibenarkan hanya melalui
kasih karunia. Ini menunjukkan bahwa, bukan karena apa yang manusia perbuat
sehingga Tuhan bermurah hati dan menebus manusia berdosa.
Kasih karunia
juga memiliki arti bahwa, pemberian itu ditujukan kepada orang yang tidak layak
atau tidak pantas. Penekanan kata ‘cuma-cuma’ artinya bahwa manusia memperoleh
kebaikan Allah tanpa memiliki andil di dalamnya.
Allahlah
yang berperan secar sempurna untuk menyelesaikan persoalan dosa dan mengubah
hidup mereka menjadi orang benar.
Efesus
2:8 mengatakan hal yang senada bahwa karena kasih karunia ‘kita’ diselamatkan,
dan hal tersebut bukan hasil kerja keras atau kebaikan kita manusia.
HIDUP BAGI DIA
ADALAH RASA SYUKUR KITA KEPADA ALLAH
Kalau
kita sudah diselamatkan oleh Allah, dan lepas dari belenggu dosa yang membebani
kita, bukankah sudah sepantasnya kita hidup dan melayani Dia?
Keberdosaan
membuat seseorang jauh dari Tuhan dan hidup bagi dirinya sendiri. Namun bagi
orang-orang yang sudah menerima kasih karunia Allah, maka hidup bagi Dia adalah
sebuah keharusan.
Paulus
juga mengatakan hal yang serupa bahwa Kristuslah yang sudah hidup di dalam
dirinya (Galatia 2:20) dan bukan dia lagi. Artinya bahwa hidup yang dijalani
Paulus adalah hidup yang bermakna dan memiliki tujuan yakni hanya hidup bagi
Dia saja.
Berlebihankah
jika kita yang adalah manusia berdosa mendapatkan kemurahan yang besar dan
diselamatkan dan kini hidup hanya bagi Dia? Berlebihankah jika kita melayani
Dia dalam hidup ini?
Berlebihankah
jika kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya hanya kepada Dia saja? Tentu tidak
bukan!
Dia sangat mengasihi anda dan saya, sehingga kita juga harus membuktikan
bahwa kita juga mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap kekuatan
kita. Amin. Tuhan Yesus memberkati.
0 Response to "Sulitkah Memberikan Hidupmu Bagi Tuhan, Jika Dia Saja Sudah Mati Bagi Anda?"
Post a Comment