Manusia Boleh Menipu Sesamanya, Tapi Dia Tidak Bisa Menipu Tuhan!


Image: eyeem.com


Dalam kehidupan yang kita jalani, tentu ada banyak hal yang terjadi yang tidak kita inginkan. Di dalam pekerjaan ataupun pelayanan yang tengah kita kerjakan, bisa saja terjadi kejadian-kejadian yang membuat hati kita galau.

Misalkan seseorang, berbuat curang dan tidak jujur di dalam sebuah perusahaan, namun dia tidak pernah jera, malah berbuat hal yang semakin parah.

Tentu ini bisa menyiksa diri kita, di mana kita melihat perbuatannya namun tidak berdaya dalam berbuat apa-apa. Ditambah orang yang berbuat curang atau menipu ini adalah seorang yang memiliki jabatan yang cukup tinggi.

Jika kita melibatkan diri kita, untuk membongkar penipuannya, bisa berakibat fatal bagi kita dan bisa menjadi senjata makan tuan.

Terkadang hati ini tetap pasrah dan diam, hanya menyaksiakan sebuah adegan kejujuran palsu yang terus-menerus terjadi di depan mata kita.

Di dalam pelayanan pun, bisa terjadi hal yang demikian. Ketika kita tahu seseorang berbuat pelanggaran, yang Gereja tidak tahu, namun kita tahu persis apa yang dia perbuat.

Hal ini melanggar aturan gereja bahkan seharusnya kalau ketahuan, bisa kena tindakan disiplin oleh Gereja. Misalkan dia adalah pelayan atau majelis, bisa istirahat dari pelayanan, untuk jangka waktu tertentu.

Namun, lagi-lagi, dia lolos dan tidak ada yang mengetahui dan tidak ada saksi kecuali kita. Ketika kita terus melihat aksinya dan perbuatannya, yang berbeda jauh dari kenyataan aslinya, kita pun bisa tersandung dan merasa tidak nyaman.

Jika anda melihat peristiwa atau kejadian yang sama, memang posisi ini akan sulit, Tapi percayalah, bahwa Tuhan itu adil, sepintar-pintarnya tupai melompat, suatu saat akan jatuh.

Serapi apapun kita menyembunyikan bangkai, suatu saat akan tercium bau busuknya. Ingatlah bahwa suatu saat apa yang kita tuai, akan kita tabur.

Jika kita menabus dengan kejujuran, maka kelak kita pun akan menuai kebaikan. Demikian pula, bahwa jika seseorang menabur kejahatan dan kebejatan, maka suatu saat dia akan menuai apa yang dia tabur.

Mata Tuhan bagaikan CCTV yang selalu mengawasi setiap gerak gerik kita, apa yang kita lakukan dan apa yang kita pikirkan, tidak terlepas aktivitas dari orang jahat atau orang yang pura-pura baik dan benar (Amsal 15:3).

Tuhan adalah adil, suatu saat dia akan mendapatkan apa yang sesuai dengan perbuatannya. Orang tidak bisa berbuat jahat sebebas-bebasnya dan orang tidak bisa berbuat dosa sebebas yang dia inginkan dan kerjakan (Mazmur 62:12-13)

Tuhan bisa saja langsung menghukumnya bila Dia mau, namun Dia akan membiarkan kelaliman untuk berapa saat dan kemudian akan memberikan keadilan padanya.

Penulis Mazmur dan Amsal memberi nasihat supaya kita tidak marah kepada mereka yang berbuat jahat dan iri hati kepada mereka yang berbuat curang (Mazmur 37:1; Amsal 24:19).

Anda tidak perlu marah terhadap mereka yang melakukannya dan andapun tidak boleh iri, karena merasa mereka bisa dan bebas untuk berbuat hal semacam itu.

Siapapun bisa menipu rekannya, orang lain, atasannya, bawahannya dan orang terdekatnya, tapi dia tidak akan pernah bisa menipu Tuhan.

Tuhan tidak bisa ditipu oleh apapun dan oleh siapapun, suatu saat dia akan menelanjangi perbuatan kegelapan tersebut. Amin. Tuhan memberkati.

0 Response to "Manusia Boleh Menipu Sesamanya, Tapi Dia Tidak Bisa Menipu Tuhan!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel