Manusia Boleh Menipu Sesamanya, Tapi Dia Tidak Bisa Menipu Tuhan!
Dalam kehidupan yang kita
jalani, tentu ada banyak hal yang terjadi yang tidak kita inginkan. Di dalam
pekerjaan ataupun pelayanan yang tengah kita kerjakan, bisa saja terjadi kejadian-kejadian
yang membuat hati kita galau.
Misalkan seseorang,
berbuat curang dan tidak jujur di dalam sebuah perusahaan, namun dia tidak
pernah jera, malah berbuat hal yang semakin parah.
Tentu ini bisa menyiksa
diri kita, di mana kita melihat perbuatannya namun tidak berdaya dalam berbuat
apa-apa. Ditambah orang yang berbuat curang atau menipu ini adalah seorang yang
memiliki jabatan yang cukup tinggi.
Jika kita melibatkan diri
kita, untuk membongkar penipuannya, bisa berakibat fatal bagi kita dan bisa
menjadi senjata makan tuan.
Terkadang hati ini tetap
pasrah dan diam, hanya menyaksiakan sebuah adegan kejujuran palsu yang
terus-menerus terjadi di depan mata kita.
Di dalam pelayanan pun,
bisa terjadi hal yang demikian. Ketika kita tahu seseorang berbuat pelanggaran,
yang Gereja tidak tahu, namun kita tahu persis apa yang dia perbuat.
Hal ini melanggar aturan
gereja bahkan seharusnya kalau ketahuan, bisa kena tindakan disiplin oleh
Gereja. Misalkan dia adalah pelayan atau majelis, bisa istirahat dari
pelayanan, untuk jangka waktu tertentu.
Namun, lagi-lagi, dia
lolos dan tidak ada yang mengetahui dan tidak ada saksi kecuali kita. Ketika
kita terus melihat aksinya dan perbuatannya, yang berbeda jauh dari kenyataan
aslinya, kita pun bisa tersandung dan merasa tidak nyaman.
Jika anda melihat peristiwa
atau kejadian yang sama, memang posisi ini akan sulit, Tapi percayalah, bahwa
Tuhan itu adil, sepintar-pintarnya tupai melompat, suatu saat akan jatuh.
Serapi apapun kita
menyembunyikan bangkai, suatu saat akan tercium bau busuknya. Ingatlah bahwa
suatu saat apa yang kita tuai, akan kita tabur.
Jika kita menabus dengan
kejujuran, maka kelak kita pun akan menuai kebaikan. Demikian pula, bahwa jika
seseorang menabur kejahatan dan kebejatan, maka suatu saat dia akan menuai apa
yang dia tabur.
Mata Tuhan bagaikan CCTV
yang selalu mengawasi setiap gerak gerik kita, apa yang kita lakukan dan apa
yang kita pikirkan, tidak terlepas aktivitas dari orang jahat atau orang yang
pura-pura baik dan benar (Amsal 15:3).
Tuhan adalah adil, suatu
saat dia akan mendapatkan apa yang sesuai dengan perbuatannya. Orang tidak bisa
berbuat jahat sebebas-bebasnya dan orang tidak bisa berbuat dosa sebebas yang
dia inginkan dan kerjakan (Mazmur 62:12-13)
Tuhan bisa saja langsung
menghukumnya bila Dia mau, namun Dia akan membiarkan kelaliman untuk berapa
saat dan kemudian akan memberikan keadilan padanya.
Penulis Mazmur dan Amsal
memberi nasihat supaya kita tidak marah kepada mereka yang berbuat jahat dan
iri hati kepada mereka yang berbuat curang (Mazmur 37:1; Amsal 24:19).
Anda tidak perlu marah terhadap
mereka yang melakukannya dan andapun tidak boleh iri, karena merasa mereka bisa
dan bebas untuk berbuat hal semacam itu.
Siapapun bisa menipu
rekannya, orang lain, atasannya, bawahannya dan orang terdekatnya, tapi dia
tidak akan pernah bisa menipu Tuhan.
Tuhan tidak bisa ditipu
oleh apapun dan oleh siapapun, suatu saat dia akan menelanjangi perbuatan
kegelapan tersebut. Amin. Tuhan memberkati.
0 Response to "Manusia Boleh Menipu Sesamanya, Tapi Dia Tidak Bisa Menipu Tuhan!"
Post a Comment