Sudah Lama Meninggalkan Tuhan? Kembalilah PadaNya!
![]() |
Image: divorcedmoms.com |
Seorang anak muda yang
rajin beribadah dan melayani Tuhan, akhirnya memutuskan untuk pergi merantau
jauh dari keluarga untuk memulai hidup baru dan menjelajah negeri orang.
Setelah setahun, terdengar
kabar, bahwa dia mendapatkan sebuah pekerjaan yang bagus dengan penghasilan
fantastis tiap bulannya. Jabatan yang dia pegang, menuntutnya untuk bekerja
dengan intens dan lembur.
3 Bulan sebelum naik
jabatan, dia masih sering berdoa dan membaca Alkitab dan terkadang masih bisa
menyempatkan diri untuk pergi beribadah di sebuah persekutan yang dia kenal di
tempat dia tinggal.
Namun belakangan ini, dia
sudah tidak lagi sempat berdoa, membaca Alkitab dan bahkan menyempatkan diri
untuk pergi beribadah saja, rasanya tidak ada waktu dan sangat sulit.
Dia pun mulai merasa ada
sesuatu yang berubah di dalam dirinya. Dia mulai merasa jenuh dan kering. Bukan
karena dia tidak mendapatkan gaji yang tidak layak ataupun service dari
Perusahaan atas kerja kerasnya.
Dia mulai berpikir dan
merenung, bahwa yang dia rasakan adalah rohani yang mulai kering dan gersang.
Dia tahu perbedan antara hati yang berbahagia dan yang tidak.
Dia tahu betul, perasaan
sukacita, sekalipun di tengah penderitaan. Namun dia dapat mendeteksi bahwa dia
tidak memiliki perasaan yang dulu dia dapatkan ketika dia masih seorang yang
setia dan dekat dengan Tuhan.
Dalam hidup ini, ada
banyak jalan yang membuat kita semakin menjauh dari hadirat Tuhan dan semakin
menghilang dari radarNya Tuhan.
Seorang anak yang tiap
harinya pulang sekolah dan kembali ke rumah sekitar pukul 1 siang adalah waktu
yang wajar.
Namun jika anak kita tak
kunjung pulang ke rumah, padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 3 sore,
tentu pikiran kita akan panik.
Apalagi kalau kita sudah
berusaha mencari keberadaan anak tersebut namun tak kunjung pulang ke rumah.
Sekitar pukul 11 malam, teman dari anak kita, menghubungi dengan berkata “anak ibu, tadi pergi main ke kali dan
memancing, namun sempat hanyut, namun tetap terselamatkan, berkat bantuan warga
sekitar”.
Betapa sangat berbahaya,
jika kita keluar dari zona garis lurus dalam hidup kita. Kita bisa tersesat dan
kehilangan kompas, dan tidak akan bisa kembali.
Betapa berbahayanya, jika
kondisi yang jauh dari pantauan Tuhan. Bukan karena Tuhan tidak melihat, namun
karena kita yang memutuskan untuk pergi dari hadiratNya.
Alkitab mencatat bahwa
kita sesat seperti Domba, yang bisa mengambil jalannya masing-masing, menurut
apa yang dipandang baik (Yesaya 53:6; Mazmur 119:176; Matius 10:5-6).
Kita akan kehilangan arah
dan tujuan hidup, jika jauh dari tangan Sang Gembala Agung. Sama halnya seorang
anak yang kehilangan pegangan terhadap tangan ibunya, di tengah kerumunan orang
banyak.
Kita bisa binasa, karena
kita tidak percaya kepada Dia dan hidup di dalamNya (Yohanes 3:16b). Orang lain
tidak akan memedulikan kita yang sudah hilang arah tujuan.
Manusia akan membiarkan
kita terhilang dan tersesat di jalan kita masing-masing. Namun berbeda dengan
Tuha. Dia tergerak oleh karena belas kasihan, karena Dia tahu kita seperti ‘domba yang jauh dari gembala’.
Domba tanpa gembala, sama
halnya memberikan seekeor kelinci ke sarang harimau, yang akan menjadi santapan
empuk dari keganasan dan kelaparannya.
Namun, ketika kita
menempatkan diri kita di bawah tangan Tuhan, maka kita akan berada di dalam
zonaNya. Dia akan memproteksi kita.
Seorang Gembala, akan
menjaga kawanan domba yang lemah dan tak berdaya ini, aman dan terlindungi dari
serigala dan dunia yang jahat ini (Yohanes 10:10-11).
Yesus adalah gembala yang
baik, yang rela mempertaruhkan nyawaNya, untuk menjaga domba-domba (saya dan
anda). Jika engkau adalah domba yang tersesat, jauh, lari, dan terjatuh.
Berserulah padaNya dan
angkatlah wajahmu dan pandang Dia. Sudah saatnya anda kembali padaNya. Saatnya
anda kembali kepada jalan yag benar.
Kembalilah padaNya,
raihlah berkatNya, dan jamahlah Dia, maka Dia akan menerimamu apa adanya,
asalkan kau percaya dan membuka hati. Amin. Tuhan memberkati.
0 Response to "Sudah Lama Meninggalkan Tuhan? Kembalilah PadaNya!"
Post a Comment