Apa Yang Anda Berikan, Tidak Akan Pernah Sebanding Dengan Apa Tuhan Berikan

Image : wallhere.com

Sebagai orang percaya kepada Tuhan, tentu kita harus mengadi kepada Dia yang sudah menyelamatkan kita (Matius 20:28).

Tuhan sudah mati bagi kita adalah sebuah fakta yang diketahui oleh dunia. Dia rela memberikan nyawanya untuk domba-dombaNya (Yohanes 10:11).

Jika kita melihat bahwa korban yang dipersembahkan di dalam Tabernakel (Kemah Suci) dipersembahkan tiap tahun oleh Imam Besar.

Bahkan korban akan selalu dipersembahan kepada Allah, untuk penampunan dosa. 

Namun Alkitab mencatat Ia hanya satu kali saja mempersembahkan persembahan kepada Allah.

Persembahan yang Yesus berikan bukan seperti yang dilakukan oleh orang Israel pada hari pendamaian.

Yesus adalah korban yang sempurna, untuk menyelamatkan banyak orang, bukan berulang kali, namun hanya satu kali untuk selamanya (Ibrani 9:12).

DarahNya sudah tercurah untuk menebus kita manusia berdosa, Ia melakukannya dengan sempurna, sehingga Ia memulihkan relasi antara manusia dengan Allah (Ibrani 9:14).

Apa yang kita berikan kepada Allah tidak akan pernah cukup untuk membalas apa yang Tuhan berikan.

Perbuatan baik kita tidak akan pernah sebanding dengan darah Yesus di kayu salib.

Ia rela mati untuk orang berdosa, yang bahkan kita tidak menyadarinya. Kita sudah terhilang dan mati, namun Kristus justru menghidupkan kita melalui kematianNya.

Bila kita melayani dan menyembah Tuhan, itu bukanlah untuk melunasi apa yang Tuhan berikan. Kita tidak akan pernah sanggup membalas kebaikan Tuhan

Jika kita bisa melayani Tuhan, itu bukanlah sebuah jasa yang harus dibanggakan.

Melayani Tuhan adalah sebuah kewajiban yang harus kita lakukan dengan tulus dan ikhlas.

Jangan pernah berkata bahwa anda sudah melakukan hal yang terbaik, sehingga Dia harus membalas apa yang kita perbuat.

Dia sudah melakukan apa yang terhebat, termulia, terbesar, tertinggi untuk kita.

Sekalipun kita hidup seribu tahun lebih lama, kita tidak akan pernah bisa membalas apa yang Tuhan sudah perbuat bagi kita.

Hiduplah untuk Dia, sebab Dia sudah mati bagi kita. Berikan dan serahkanlah hidupmu untuk dipakai oleh Dia, sebab Dia telah melayani kita.

Jangan pernah merasa bahwa, anda sudah cukup untuk berbakti bagiNya sehingga saatnya giliran Tuhan memberikan dan membalas apa yang anda berikan.

Tidaklah berlebihan jika mengaku bahwa Dia adalah segalanya bagi kita. Sebab Dialah Tuhan dan Juruselamat kita, dan Dialah pemegang hidup kita.

Terlalu besar dan terlalu mahal apa yang kita terima Dia, sehingga Dia juga layak menerima apa yang terbaik dari kita sebagai orang-orang yang sudah menerima kebaikan Tuhan. Amin. Tuhan memberkati.

Share this post