Disaat Tak Satupun Yang Mengerti Hatimu, Percayalah Bahwa Dia Memahamimu
Saya teringat penggalan lirik lagu Dangdut yang berkata
bahwa “lebih baik sakit gigi, daripada
sakit hati”.
Terkadang rasa sakit yang kita rasakan, serasa tidak
dapat diketahui oleh orang lain.
Teman dekat dan orang lain hanya bisa menaruh simpati bahkan
segelintir orang saja yang bisa berempati.
Benarkah bahwa mereka tahu rasa sakit, rasa kecewa dan rasa
kesal yang kita alami?
Bagi orang yang merasakan sakit hati, hal tersebut, bisa saja membekas hingga kita tidak ingin melakukan apa-apa.
Hal ini bisa berlanjut kepada semangat hidup dan rasa putus
asa dan minder.
Orang yang mengalami putus cinta yang dijalin selama
bertahun-tahun, bisa saja tidak akan mudah lagi percaya kepada orang lain.
Seseorang bisa saja takut disakiti sehingga takut untuk
jatuh cinta. Memang kitalah yang paling tahu rasa sakit dan rasa sesak yang ada
di dalam hati kita.
Orang lain bisa saja mendengar dan memberi sokongan dan
penghiburan, namun mereka tidak akan pernah paham dan mengalami apa yang kita
rasakan.
Tahukah anda bahwa, Yesus tahu apa yang kita rasakan dan
yang kita alami?
Alkitab mencatat “Sebab
Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut
merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai,
hanya tidak berbuat dosa.” (Ibrani 4:15).
Tidak satupun manusia yang bisa merasakan apa yang kita
rasakan, sekalipun mereka pernah berada di situasi yang sama.
Ekspresi perasaan mereka terhadap kita, tidak membuat mereka
terkena dampak dan rasa sakit yang kita alami.
Tuhanlah yang paling tahu apa yang kita alami dan kita
rasakan.
Dia tahu rasa sedih dan rasa kesal yang kita alami. Dia benar-benar memahami kelemahan kita.
Dia tahu rasa sedih dan rasa kesal yang kita alami. Dia benar-benar memahami kelemahan kita.
Bukan hanya itu, bahkan rasa malu dan cela karena dosa-dosa
kita pun dipikulnya di dalam tubuhNya (1 Petrus 2:24).
Sekalipun tidak ada yang dapat benar-benar meniliki hati dan
perasaan kita yang sakit dan menderita, percayalah bahwa ada Tuhan yang
benar-benar memahami kita.
Dia bukan saja tahu dan mengerti isi pikiran kita, namun Dia
juga tahu cara menolong dan memulihkan kita.
Dia mampu membawa kita keluar dari masalah yang kita hadapi.
Kita bisa mengalami perjumpaan yang mengubahkan, bila kita benar-benar percaya
padaNya.
Bahkan Daud pun pernah menuliskan, “Tiliklah sengsaraku dan kesukaranku, dan ampunilah segala dosaku.”
(Mazmur 25:18).
Daud percaya bahwa, Tuhan sanggup untuk melihat inti persoalan
yang dia sedang hadapi.
Manusia tidak dapat menilik perasaan kita, tapi Tuhan mampu
bukan saja mengetahui namun Dia benar-benar bisa menolong kita.
Dia tahu kelemahan kita, dan tahu cara membuat kita bangkit
dari kegagalan dan kelemahan kita.
Dia sangat tahu siapa kita, sebab Dia sangat mengasihi kita,
bahkan Dia rela mati untuk kita.
Jika engkau sedang putus asa dan hilang kendali, percayalah
padaNya.
Jika saat ini anda sedang dilukai hingga engkau menderita, percayalah
bahwa Dia sanggup memulihkanmu.
Dia bisa melakukan apa yang manusia tidak bisa lakukan, dan
Dia bisa mengerti apa yang manusia tidak bisa pahami.
Sebab Dialah Tuhan, Dialah penolong kita yang terpercaya.
Amin. Tuhan memberkati.
terimakasih untuk setiap renungan yang sudah dibagikan, renungan tersebut menjadi kekuatan dan pengigat bagi diri saya untuk terus menjalani hidup ini dengan selalu mengandalkan Tuhan. terimakasih banyak
ReplyDelete