Jangan Biarkan Masalah Dan Persoalan Menyeret Kita Jauh Dari Tuhan


Image: everydayhealth.com


Sejak Virus Korona ditetapkan oleh pemerintah Indonesia menjadi pandemi, maka masyarakat harus lebih waspada.

Mulai dari menjaga jarak (Social Distancing) yang cukup, ketika keluar rumah dan juga harus menjaga diri serta pola hidup yang bersih.

Virus Korona memang menjauhkan kedekatan dan relasi di antara masyarakat, kolega dan teman-teman baik.

Namun apakah Virus Korona menjauhkan kita dari Tuhan? Memang banyak orang tidak bisa beribadah lagi di Gereja, melainkan secara online, namun pada dasarnya ibadah tetap bisa dijalankan.

Namun di tempat-tempat lain, mungkin beribadah secara online sangat sulit dan tidak memungkinkan.

Kita mungkin tidak tahu persis dampak dari masalah dan persoalan dalam diri kita. Namun kita tahu apakah kita jauh dari Tuhan atau tidak saat kita berada dalam masalah.

Daud pernah merasa dirinya sebagai sebatang kara dan tertindas (Mazmur 25:16).

Namun yang menjadi perbedaan dia dengan orang-orang yang jauh dari Tuhan saat berada dalam sengsara ialah, bahwa Daud tetap mendekatkan dirinya kepada Tuhan dan memohon belaskasihan dariNya.

Daud memohon supaya ia dapat keluar dari kesulitan yang ia miliki. Daud ingin Tuhan menilik sengsara dan kesukaran yang dia alami (Mazmur 25:17).

Kita memang bisa tidak berpikiran jernih tatkala kita sedang menghadapi kesukaran hidup. Kita seringkali bereaksi secara berlebihan dan emosional.

Kita seringkali merasa bahwa beratnya tekanan dari apa yang kita sedang alami, benar-benar menghimpit perasaan kita.

Kita mungkin merasa dada kita sesak dan kacau, sama seperti yang dialami oleh Daud.

Bahkan seorang raja dan seorang seperti Daud pun bisa merasa terhempaskan oleh masalah dan persoalan.

Namun apa yang menjadi sikap Daud, barangkali patut kita teladani yaitu bahwa Dia tetap mengadukan perkaranya di hadapan Tuhan.

Daud tidak mencari alasan untuk lari dan meninggalkan dan melupakan Tuhan. Daud justru mengutarakan apa yang sedang dia alami dan yang menyesakkan dirinya.

Daud dalam ayat 15 berkata “mataku terarah kepada TUHAN”, ia benar-benar tetap melihat Tuhan bukannya memalingkan pandangannya dari Tuhan.

Mungkin bagi kita ada banyak alasan bisa meninggalkan dan melupakan Tuhan untuk sementara waktu.

Namun bagi Daud, dia punya punya banyak alasan untuk datang menghampiri hadirat Allah.

Bagaimana dengan kita? apakah kita merasa bahwa kita sedang sendiri dalam menghdapi masalah? Daud pun merasa demikian.

Biarlah apa yang dilakukan Daud, menjadi contoh bagi kita, supaya kita tetap datang kepada Tuhan dan menghampiri kasihNya.



Mungkin saat ini kita sedang bertarung sendiri dalam menghadapi masalah yang berat, namun adalah saat yang tepat untuk datang dan mengadu kepada Tuhan.

Ia akan menilik sengsara dalam batin kita yang mungkin tidak terdeteksi oleh orang sekitar kita.

Ia mampu menenangkan hati yang sesak dan pikiran yang kalut yang sedang kita alami, dan membawa kita segera keluar dari kesulitan yang sedang menimpa kita.

Datanglah padaNya dan tetaplah arahkan matamu padaNya, sama seperti Daud yang tetap berpaut kepada kemurahan dan kesetiaan Tuhan.

Berlindunglah kepada Tuhan, sebab Ia yang mampu menjaga kita dengan aman. 

Jangan bairkan masalah dan persoalan menyeret kita menjauh dari Tuhan. Amin. Tuhan memberkati.

0 Response to "Jangan Biarkan Masalah Dan Persoalan Menyeret Kita Jauh Dari Tuhan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel