Tuhan Tidak Menertawakan Penderitaan Kita, Ia Menghibur Dan Menguatkan Kita


Image: criminaldefensetucson.com

Di sebuah kota hiduplah dua orang sahabat karib yang rumahnya bersebelahan. Ada perselihan kecil di antara kedua keluarga ini, hingga membuat keduanya tidak akur.
  
Ketika salah satu dari mereka membeli barang baru, tetangganya tidak mau kalah, lalu ia pun membeli barang yang lebih mahal. Mereka selalu hidup bersaing dalam hal kekayaan.

Suatu hari ketika salah satu dari mereka, sedang memasak di dapur, tiba-tiba tangannya teriris pisau dapur dan luka yang dia alami cukup serius.

Satu keluaga panik dan segera membawa keluarga ini ke rumah sakit terdekat untuk melakukan pengobatan.

Tatkala tetangga sebelah melihat dan menyaksikan, mereka mensyukuri dan merasa senang, karena itu adalah pelajaran untuk mereka. 

Mereka merasa bahagia karena tetangganya mendapatkan musibah.

Sebagai orang percaya kepada Tuhan, kita tidak tahu apakah ada orang-orang yang bersukacita saat kita jatuh dan mendapatkan masalah.

Ada sebuah pernyataan yang sudah diketahui banyak orang, yaitu: “susah liat orang senang dan senang liat orang susah”.

Mungkin ada banyak orang di luar sana yang mengambil sikap semacam ini, tatkala tetangga, rekan atau orang yang mereka tidak senangi.

Alkitab justru mencatat hal sebaliknya, yakni bahwa ketika kita sedang jatuh ke berbagai-bagai pencobaan, Tuhan tidak ber-euforia atas hal yang menimpa kita.

Tuhan berkata “berbahagia karena kita jatuh dalam pencobaan”. Dia tidak bersukacita atas penderitaan yang kita alami (Yakobus 1:2)

Tuhan justru memiliki perspektif yang berbeda dari kebanyakan orang yang malah berbahagia di atas kesukaran dan malapetaka yang dialami oleh orang lain.

Tuhan melihat bahwa “masalah-masalah maupun pencobaan-pencobaan hidup yang kita sedang hadapi” suatu saat bisa menghasilkan hal yang bernilai, yaitu ketekunan (Yakobus 1:3).

Paulus berkata hal yang serupa kepada jemaat di Korintus, yaitu bahwa Tuhan akan memberi jalan keluar atas pencobaan-pencobaan yang kita alami. (1 Korintus 10:13).

Mungikin kita mengalami hal yang berbanding terbalik dengan apa yang dikatakan Alkitab tentang pencobaan.

Mungkin orang lain tertawa lebar dan malah berpesta atas kegagalan dan keruntuhan kita. Namun Tuhan tidak melihatnya demikian.

Ia tahu bahwa kita butuh belaskasihan berupa kekuatan dan jalan keluar atas masalah dan pencobaan yang sedang kita hadapi.

Ia tahu bahwa kita sedang bergulat dengan persoalan yang pelik dalam hidup ini. 

Ia juga melihat derita yang kita alami dan reaksi negatif dari sekeliling kita tatkala kita sedang dirundung pencobaan.

Percayalah bahwa Tuhan tidak berpihak kepada orang-orang semacam itu. Tuhan tidak melakukan hal serupa dan yang memalukan tersebut.

Dia ingin kita tetap bertahan dan kuat, hingga kita tetap bergantung kepada pertolongan Tuhan. 

Di sisi lain, kita pun bisa meminta bantuan dariNya, sebab Ia yang berkata demikian.

Percayalah bahwa tertawa orang-orang yang menertawakan kita, tidak sebesar berkat dan perlindungan Tuhan atas kita.

Kita mungkin tidak bisa melarang mereka berbuat demikian atas kita, namun mereka juga tidak bisa melarang dan mencegah Tuhan untuk tetap menyertai kita.

Mintalah hikmat dan kekuatan dari Tuhan, tatkala engkau sedang berada dalam medan pertempuran iman.

Ia tetap hadir untuk menjaga dan menyertai kita, sebab Ia setia dan tidak akan meninggalkan kita. 


Tuhan tidak menertawakan penderitaan dan kesusahan yang kita sedang alami, Ia menghibur dan menguatkan kita. Amin. Tuhan memberkati.

0 Response to "Tuhan Tidak Menertawakan Penderitaan Kita, Ia Menghibur Dan Menguatkan Kita"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel