Mintalah Petunjuk Tuhan, Dalam Mengambil Sebuah Keputusan Di Hidupmu


Image: virtuedigest.com


Di satu kota ada 2 keluarga yang hidup berdampingan dan saling mengenal.

Keluarga A adalah keluarga yang mapan sedangkan keluarga B adalah keluarga yang sederhana.

Ketika hendak membeli sesuatu, keluarga A tidak pernah duduk bersama, atau saling menanyakan pendapatnya untuk satu dan beberapa hal.

Ketika salah satu anggota keluarga A hendak membeli gadget merk terkenal, maka ia akan membeli tanpa bertanya.

Sedangkan keluarga A, kerena mereka bukan keluarga yang kaya raya, mereka selalu memperhitungkan nilai barang, tatakala anggota keluarga hendak membeli barang, baik itu untuk kepentingan pribadi maupun bersama.

Keluarga B merasa bahwa komunikasi dalam bentuk pertimbangan atau pendapat orang lain sangatlah perlu sebelum mengambil sebuah keputusan.

Beberapa kali Alkitab mencatat Daud bertanya kepada Tuhan sebelum dia bertindak dan mengambil keputusan (1 Samuel 23:2; 30:8; 2 Samuel 2:1; 2 Samuel 5:19, 23).

Walaupun Daud seorang yang paham cara berperang dan berpengalaman, namun Ia menunjukkan bahwa melibatkan Tuhan adalah hal yang sangat penting.

Daud percaya kepada Tuhan, bukan saat dia berada di tengah-tengah masalah, namun sebelum dia hendak menghadapi dan berjuang.

Pengalaman dan kemampaun kita memang menjadi poin penting dan nilai tambah dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup kita.

Namun pengalaman kita, suatu saat tidak bisa menjadi jaminan dan ukuran bahwa kita pasti sanggup dan berhasil.

Sekalipun Daud menyadari bahwa dia punya strategi dan pilihan-pilihan yang bagus, namun dia tidak bersandar atas hal-hal tersebut.

Fakta bahwa dia bertanya kepaa Tuhan, memperlihatkan kepada kita contoh sebuah penyerahan diri kepada Tuhan.

Dadu sangat tahu bahwa ada kekuatan besar dan masalah yang hebat yang bisa saja membuat dia gagal dan kalah. Namun Daud benar-benar menunjukkan hidup yang mengandalkan Tuhan.

Bagi Daud, campur tangan Tuhan sebelum mengambil sebuah tindakan adalah hal yang krusial dan penting.

Dia tidak memanfaatkan Tuhan, namun justru dia berserah kepada Tuhan dan memohon pimpinan Tuhan.

Daud merasa bahwa menyerahkan segala rencananya kepada Tuhan adalah sebuah tindakan iman. Dia tidak merasa bahwa berharap dan meminta petunjuk Tuhan adalah tindakan konyol dan bodoh.

Jika anda seorang yang selalu mengambil keputusan dalam keluarga, cobalah ikut sertakan Tuhan dalam pengambilan keputusanmu.

Cobalah memohon hikmat dan pertolongan Tuhan, tatkala anda memilih jalan terbaik dalam menyelesaikan persoalan dan pekerjaaanmu.

Kita mungkin merasa keputusan dan tindakan kita benar dan hebat, namun percayalah bahwa semau itu bisa berbanding terbalik.

Namun cobalah jalan yang Daud tempuh yakni bertanya kepada Tuhan, sehingga kita bisa bisa menakar kekuatan dan kesanggupan kita di dalam campur tangan Tuhan.

Jika Daud yang hebat dan seorang raja bahkan seorang yang jenius dalam peperangan masih saja bertanya kepada Tuhan, apalagi kita yang kurang pengalaman, lemah dan ragu-ragu.

Bertanya kepada Tuhan bukan berarti kita lemah dan bodoh, memohon bimbingan Tuhan, bukan berarti kita takut, namun karena kita percaya bahwa Tuhan akan menyertai kita.

Janganlah gegabah dan terburu dalam bertindak, ikutsertakanlah Tuhan dalam pengambilan keputusan yang anda lakukan. Amin. Tuhan memberkati.

0 Response to "Mintalah Petunjuk Tuhan, Dalam Mengambil Sebuah Keputusan Di Hidupmu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel