Tempat Terbaik Bagi Kita Untuk Mengadu Adalah Tuhan, Bukan Manusia


Image: pexels.com





Seorang Ayah memiliki seorang anak tunggal berusia 5 tahun.

Sebagai seorang single parent, dia harus telaten dan cukup repot untuk mengurus anaknya sendirian, setelah sepeninggal istrinya.

Ayahnya sangat menyayangi putranya, namun di sisi lain, anaknya semakin manja.

Ayahnya harus terlibat penuh untuk segala keperluan-keperluannya, kendatipun untuk masalah makan, dan berpakaian.

Setelah dia beranjak dewasa, sikapnya pun terbawa terus, untuk selalu bergantung kepada ayahnya.

Ayahnya harus menelepon dia, apakah dia sudah makan dan minum, karena yang anaknya meminta demikian.

Suatu hari ayahnya jatuh sakit, dan harus cuti selama 2 minggu untuk pemulihan.

Dia cukup panik dan di saat yang bersamaan pula, dia memiliki pekerjaan rumah dari sekolah, yang membutuhkan bantuan ayahnya.

Anaknya mulai sadar bahwa, tidak selamanya dia bergantung kepada ayahnya untuk urusan-urusan yang dia bisa kerjakan.

Sebagai orang Kristen, kita pun bisa bersikap seperti anak manja tersebut.

Kita merasa bahwa kita bisa meminta bantuan orang lain atas masalah-masalah dan urusan-urusan yang kita miliki.

Namun percayalah bahwa, tidak selamanya kita bisa bergantung kepada orang lain.

Ada bagian dalam pergumulan hidup kita, di mana masalah yang kita hadapi tidak bisa diselesaikan oleh orang lain.

Daud memohon dan mengadukan perkaranya kepada Tuhan dia berkata "Ya Allah, dengarlah suaraku pada waktu aku mengaduh..." (Mazmur 64:2).

Daud merasa bahwa Tuhan adalah tempat bernaung yang aman.

Daud bukan mencari perlindungan manusia melainkan kepada Tuhan  (Mazmur 64:11).

Kita punya banyak waktu untuk berkeluh kesah dan menyesali kejadian-kejadian yang tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita.

Namun berbeda dengan Daud, dia bukan memanggil para tentaranya yang gagah perkasa dan meminta nasihat sebagai orang kepercayaannya.

Hanya ada satu alasan mengapa Daud benar-benar mengadu kepada Allah, yakni bahwa ia percaya Tuhan adalah tempat terbaik untuk ia mengadu.

Ada banyak orang yang mengadu perkara dan nasibnya kepada penguasa dan orang kaya.

Ada banyak orang yang bisa mengadu banyak hal, mengenai masalah dan persoalan yang sedang mereka hadapi, kepada orang yang mereka percayai.

Namun ada satu pribadi di mana Daud bisa mengadukan segala perkaranya, yaitu kepada Tuhan yang ia percayai.

Apapun yang menjadi masalah yang sedang menimpa kita, kita bisa saja mengadu kepada manusia yang bisa kita percayai.

Namun percayalah bahwa manusia, bukan tempat terbaik bagi kita untuk mengadu.

Manusia bukan pribadi di mana kita bisa menemukan semua solusi dan penyelesaian masalah kita.

Tuhanlah  sebagai tempat terbaik bagi kita untuk mengadukan semua pergumulan yang kita sedang hadapi.

Manusia mungkin membuka pintu konsultasi dari pagi hingga sore di mana orang-orang bisa menemukan solusi dalam hiduo mereka.

Namun Tuhan membuka pintu penyelesaian masalah yang kita hadapi 24 jam dalam sehari.

Kita tidak perlu membayar Allah untu kita minta nasihat dan jalan keluar dari Dia.

Kita tidak perlu mendaftarkan diri dan mengantre untuk menantikan giliran kita mendengar jawab dari Dia.

Dia selalu berbicara kepada kita dan kita pun selalu bisa bertemu dengan Dia.

Jadikanlah Tuhan sebagai tempat di mana engkau bisa mengadukan segala pergumulan, keresahan, kegelisahan dan ketakutanmu.

Ia akan selalu membuka diri kepada kita dan siap menolong kita, tatkala kita benar-benar percaya dan mengakui kekuatanNya.

Tidak ada pribadi sehebat Dia dan tidak ada institusi sebaik Dia, yang mengerti segala isi hati kita.

Dia mendengar suara kita, bahkan di dalam keheningan malam, sebab Ia tahu apa yang sedang terjadi. Amin. Tuhan memberkati.



0 Response to "Tempat Terbaik Bagi Kita Untuk Mengadu Adalah Tuhan, Bukan Manusia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel