Tuhan Ingin Mengubah Dirimu, Bukan Saja Hanya Mengubah Situasi & Kondisimu

 

 

Image: pexels.com/liza-summer

Manusia adalah pribadi yang reaktif, artinya bahwa ketika ada sesuatu yang menganggu atau memberi pengaruh ke dalam diri seseorang, maka ia akan memberi respons.

 

Manusia bisa bereaksi berlebihan, bisa juga bereaksi biasa dan luar biasa tergantung jenis masalah yang ia hadapi.

 

Paulus pernah mengalami sesuatu yang spektakuler sekaligus menjadi sebuah bomerang tatkala ia mendapatkan penglihatan dan penyataan (2 Korintus 12:1).

 

Tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang luar biasa tersebut, sehingga sebagai manusia biasa, Paulus berada dalam situasi yang sulit yaitu ia sempat meninggikan diri.

 

Beberapa terjemahan mengartikan kata “meninggikan” dengan “membesarkan diri dan berbangga atas”.

 

Sedangkan bahasa Yunani menerjemahkan kata tersebut sebagai “mengagungkan diri”. Allah melihat hal ini tidak baik untuk seorang rasul yang ia pakai dan seorang alat yang akan memberitakan InjilNya.

 

Allah menaruh duri di dalam daging Paulus, supaya ia tidak memegahkan diri dan terjatuh ke dalam jerat, sekalipun di dalam konteks rohani.

 

Alkitab tidak mencatat detail duri yang dikatakan di dalam ayat 7, namun kata ‘duri’ dalam bahasa Yunani memiliki arti ‘serpihan’.

 

Kata ini tidak begitu jelas merujuk kepada sesuatu yang masuk ke dalam Paulus, atau sesuatu yang lain.

 

Paulus bereaksi dengan memohon kepada Tuhan, supaya ia sembuh (beberapa terjemahan memakai kalimat seperti itu).

 

Namun apa yang menjadi jawaban Tuhan atas derita yang dialami oleh Paulus sungguhlah di luar nalarnya.

 


Tuhan sebenarnya tidak mengabulkan doa Paulus dengan menyingkirkan duri yang ada di dalam dirinya atau memberikan rasa lega.

 

Justru apa yang dikatakan Tuhan kepada Paulus berbanding terbalik dengan apa yang diinginkan oleh Paulus atas situasi dan kondisi yang ia sedang gumuli.

 

Tuhan berkata “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." (2 Korintus 12:9)

 

Apa yang Tuhan coba katakan kepada hambaNya Paulus ialah “kamu tidak perlu mengandalkan kekuatanmu dan kesanggupan dari dirimu sendiri”.

 

Tuhan sedang berkata “anugerah yang Ku miliki itu lebih dari cukup sekalipun di dalam keterbatasanmu

 

Terjemahan lain berkata “sebab di dalam kelemahanlah kuasaKua disempurnakan”. Paulus menyadari arti kalimat tersebut jelas tertuang di surat-surat lain.

 

Bahwa “harta yang ia miliki yaitu berada di dalam dirinya bagaikan bejana tanah liat”.

 

Ia memaksudkan bahwa kuasa Tuhan justru mengalir deras di dalam orang-orang yang tampak lemah, namun yang bergantung penuh kepada otoritas Tuhan.

 

Mudah saja bagi Tuhan untuk mengubah Paulus, dengan menjawab doanya dan menyembuhkannya, namun Tuhan jauh lebih pedulu mengubah perspektif Paulus.

 

Tuhan ingin Paulus selalu bergantung kepada kuasa Tuhan sekalipun di dalam kelemahan, kesakitan, penderitaan yang sedang ia alami dan miliki.

 

Tuhan bisa mengubah situasi seseorang menjadi lebih baik dan kondusif, namun lebih dari pada itu, Dia ingin mengubah pribadi kita.

 

Ada orang yang tidak tahan tidak punya uang, namun ada orang sekalipun tidak punya uang, ia tetap bersyukur dan memuji Tuhan.

 

Ada orang mengeluh dan protes karean kelemahan dan ketidaksempurnaan yang ia miliki, namun ada orang yang tetap menyembah dan memberi pujian kepada Tuhan di dalam kondisinya yang tidak begitu sempurna dan penuh dengan kekurangan.

 

Allah jauh lebih peduli terhadap pribadi kita dan sikap kita bahkan karakter kita, ketimbang situasi di luar diri kita.

 

Allah bukan tidak peduli terhadap masalah yang sedang menerpa kita, namun Dia ingin menempa dan membentuk kita menjadi pribadi yang kuat dan selalu bergantung dan mengandalkan Tuhan.

 

Apapun kondisimu saat ini, tetaplah berpaut dan bersandar kepada tangan Tuhan yang mahakuat.

 

Dia memiliki otoritas atas seluruh ciptaanNya dan seluruh dunia ini, namun biarlah kita tetap percaya kepada anugerahNya.

 

Sebeb Tuhan sendiri berkata bahwa “anugerahNya cukup untuk kita”, Tuhan tidak lemah dan tidak cue katas kondisi kita.

 

Lebih baik lemah dan sakit namun bergantung kepada Tuhan, daripada sehat dan kuat namun melupakan dan mengabaikan Tuhan dalam hidup kita.


Jangan perah berencana berpaling dari Tuhan dan jangan pula berencana mengandalkan kekuatan kita yang sangat terbatas.

 

Ia tahu kita lemah dan tidak berdaya, namun Dia juga ingin kita bersandar kepada kasih karuniaNya yang melimpah dan luar biasa.


Semoga kita diberkati dan diingatkan oleh Tuhan. Amin. Tuhan memberkati.

0 Response to "Tuhan Ingin Mengubah Dirimu, Bukan Saja Hanya Mengubah Situasi & Kondisimu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel