Kasih Karunia Bagi Orang Yang Tak Pantas

 


Image: wallpaperacces.com


Dunia yang kita tempati sekarang adalah dunia yang masih dalam pengaruh dosa. Daud pernah sekali berkata dalam Mazmur 51:5 “dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku”.

 

Cengkraman dosa di dalam hidup manusia makin kuat hari demi hari. Bayangkan saja Kain keturunan Adam, tak tanggung-tanggung, bahwa dia menghabisi nyawa saudaranya (Kejadian 4:8)

 

Dia bukan membunuh hewan ataupun menyakiti perasaan Habel, namun perbuatan dosa yang dilakukan oleh Kain adalah sesuatu yang tidak dianggap sepele.

 

Seorang kakak kandung secara sengaja membunuh adiknya sendiri. Bukan hanya itu saja Allah menghukum Sodom dan Gomora (Kejadian 19) karena dosa dua kita itu sangatlah berat di hadapan Allah (Kejadian 18:20).

 

Pengaruh dosa kian hari kian terlihat semakin memuncak. Allah bahkan mengekspresikan rasa penyesalannya terhadap manusia dan hati Allah benar-benar pilu (Kejadian 6:5-7).

 

Paulus mengulang ide ini kembali di dalam Roma pasal 3 bahwa tidak ada sesuatu di dalam diri manusia yang membuat Allah senang dan bahagia.

 

Manusia semakin mengalami kemerosotan moral dan mencari apa yang mereka anggap benar dan memuaskan mata dan telinga mereka.

 

Manusia yang adalah gambar Allah, tidak dapat lagi mengetahui cara hidup yang memuliakanNya.

 

Semua tanpa terkecuali telah berbuat dosa dan kemuliaan Allah di dalam diri mereka semakin hari-semakin tergerus dan rusak (Roma 3:23).

 

Paulus dengan lantang dan gamblang berbicara fakta ini kepada semua orang bahwa manusia sudah gagal dan meleset dari rencana Allah.

 

Namun puji syukur kepada Tuhan, bahwa Paulus tidak saja mempreteli dan membuka kelemahan dan aib yang manusia miliki, namun ia juga membentangkan satu kebenaran yang agung yaitu bahwa “dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3:24)

 

Paulus tidak hanya membongkar bobrok manusia berdosa dan kefatalan yang mereka miliki, namun Paulus memberikan harapan satu-satuya yang dimiliki manusia berdosa.


 

Paulus menunjuk kata yang indah dan tepat yaitu “kasih karunia” (dalam Bahasa Yunani ‘kharis’).

 

Kasih karunia adalah pemberian khusus oleh Allah kepada manusia tanpa syarat apapun. Allah tergerak untuk menyelamatkan manusia bukan karena Allah ditarik oleh sesuatu dari manusia.

 

Allah menyelamatkan manusia bukan karena manusia telah melakukan sesuatu kepada Allah, hingga Allah membalas perbuatan manusia.

 

Paulus ingin benar-benar memberikan pemahaman kepada orang Kristen, bahwa kasih karunia Allah adalah sesuatu yang dberikan karena inisiatif Allah.

 

Bukan karena dorongan dari luar yang menggerakkan Allah, namun semata-mata karena pemberianNya (Efesus 2:8).

 

Paulus tidak memberi ruang kepada usaha dan hasil kerja keras manusia, sehingga Allah tergerak dan menggerakkan diriNya untuk bertindak untuk membenarkan manusia berdosa.

 

Allah tidak berkewajiban untuk menyelamatkan manusia seolah-olah Ia tersandera dengan orang berdosa. Paulus tahu bahwa kasih karunia adalah hak prerogative Allah kepada manusia berdosa.

 

Allah bertindak menyelamatkan manusia tanpa adanya usaha dan perbuatan baik manusia melainkan hanya karena tindakan Allah dan anugerahNya.

 

Kasih karunia Allah yang dinyatakan kepada maniusia berdosa adalah bagi orang yang tidak pantas.

 

Manusia berdosa bukanlah pribadi yang layak dan pantas di hadadapan Allah karena dosa.

 

Namun justru karena itu Allah secara sengaja mencurahkanNya kepada orang-orang yang telah gagal dan jatuh.

 

Allah memutuskan sendiri di dalam rencanaNya yang agung dan mulia untuk memulihkan manusia yang telah rusak dan hancur.

 

Sebagai manusia berdosa yang telah mendapatkan perhatian dari Allah, maka sewajarnya kita bersyukur dan memuji Allah.

 

Bahwa memang benar adanya, hidup yang kita miliki di dalam namaNya adalah hidup karena anugerah.

 

Sehingga kalaupun kita menyanyikan lirik lagu “besar anugerahMu, melimpah kasihMumaka harus ada satu kesadaran yang penuh di dalam diri kita, bahwa kita adalah orang-orang yang tidak layak namun yang telah dikasihi dan diberi kasih karunia.

 

Tidak berlebihan kalau kita hidup untuk memuliakan dan menyenangkan Allah seumur hidup kita, karena Ia rela menerima dan mengampuni kita yang berdosa.


Hiduplah bukan lagi dengan kekuatanmu yang terbatas, namun hiduplah di dalam kasih karuniaNya.


Ia tahu kelemahan dan kekurangan kita, dan tahu cara untuk memulihkan dan menyembuhkan kita.


Barangkali kita telah gagal, sakit, putus asa, gelap dan terhilang, datanglah kepada Allah yang akan segera meraih hidup kita.


Jangan lagi merasa mampu berjalan sendiri, jangan lagi berjalan di dalam kegelapan dan ketidakmenentuan arah hidup.


Berjalanlah ke arah Dia, dan biarkan Tuhan mendandanimu dan menjadikanmu seturut apa yang Ia kehendaki.


Segala puji dan hormat hanya layak bagi Dia yang telah menyelamatkan kita dengan kasih karuniaNya. Amin. Tuhan Yesus memberkati.



0 Response to "Kasih Karunia Bagi Orang Yang Tak Pantas"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel